Senin, 28 Januari 2019

Eksistensi Karya Sastra di Media Massa


Safitri Ningrum *

Zaman beredar menurut aturan dan menghasilkan fungsi. Tidak terkecuali media dan sastra. Keduanya sama-sama memiliki kegunaan masing-masing bagi pemakaianya. sesuatu yang tak berfungsi sama halnya dengan benda mati. Akan terlupakan begitu saja.

Sejak lama diyakini, media adalah perantara pesan. Keyakinan ini terselenggara secara terselubung ataupun terang-terangan. Apa saja kejadian atau hal yang dianggap penting, menarik dan unik dengan mudah bisa dipublikasikan lewat perantara media. Tidak terkecuali karya sastra.

Secara umum media terbagi menjadi tiga yakni media cetak, media elektronik dan media online. Ketiganya menawarkan informasi yang sarat aktualitas dan makna.

Pembaca tentunya kian selektif dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Begitu banyak tipe pembaca. Ada yang memang membutuhkan informasi akurat, ada pula hanya sekedar mencari hiburan semata. Salah satu sasaran pembaca yang hanya membutuhkan hiburan atau penyegaran diri adalah tulisan sastra.

Menemukan karya sastra tidak hanya dalam bentuk tekstual tetapi juga bisa dalam bentuk kontekstual. Hal ini berkenaan dengan selera masyarakat penikmat sastra. sastra tidak hanya dapat ditemukan dalam bentuk tulisan seperti puisi, prosa, namun dalam bentuk pertunjukan drama dan film di atas panggung. Kesemua bentuk itu dapat disaksikan lewat media masa.

Kecanggihan teknologi, membuat manusia mudah mendapatkan informasi secara cepat dan tepat. Tidak perlu mencari buku antologi puisi untuk menemukan satu naskah puisi. Lewat browsing internet, hanya butuh waktu beberapa menit sudah bisa kita dapatkan beberapa naskah puisi. Sebab kini internet dapat diakses dimana pun kita berada selama jaringan internet terkoneksi.

Sastra tentu bermanfaat bagi manusia. Pertanyaan seputar apakah sastra itu dan apakah manfaat karya sastra bagi manusia, bila dijabarkan akan rumit. Sadar atau tidak kita telah menjawabnya dengan mengkonsumsi sastra. kita telah bisa membedakan mana tulisan sastra dan nonsastra. Dengan mudah menilai mana karya sastra yang baik dan mana yang tidak.

Sejalan dengan dibutuhkannya karya sastra bagi manusia, maka begitu banyak karya sastra yang dilahirkan. Banyak bermunculan para pujangga, para novelis, para dramawan, para cerpenis yang menciptakan karya yang tentunya berkualitas. Seiring dengan perkembangan zaman, setiap hari kita bisa menyaksikan terbitnya karya-karya baru. Di mana? Tentu saja di media masa.

Beberapa contoh media masa yang setiap hari, minggu, atau bulan mampu menerbitkan karya sastra adalah surat kabar, majalah, tabloid dan sebagainya. Media ini mempublikasikan karya sastra seperti puisi, cerpen, cerbung, cernak, esai, bahkan kritik. Karya-karya yang fresh dan baru yang akan menjadi penyegaran atas beragamnya tulisan seputar berita ekonomi, bencana alam, berita politik, masalah pendidikan dan lain-lain. Karya sastra hadir sebagai oasenya. Sastra terselip di tengah-tengah gersangnya tulisan yang haus akan keestetikaan.

Tidak semua surat kabar, majalah, tabloid media cetak lainnya mengekspos karya sastra. Bahkan juga ada yang tidak memberi ruang sama sekali untuk keberadaan karya sastra. Mungkin karya sastra dianggap tidak akan menjadi sasaran bacaan bagi para pembaca. Media yang seperti ini seakan menganggap karya sastra tidak begitu penting untuk dikonsumsi oleh pembaca. Padalah sastra tidak hanya sekedar tulisan tak bermakna. Karya sastra itu hidup.

Ada sebagian media yang tetap setia memberi ranah kosong untuk keberadaan karya sastra. Media-media ini membantu para sastrawan baik yang senior maupun junior dalam publikasi karyanya. Ada sebagian media yang benar-benar menempatkan karya sastra di tempat yang khusus sehingga layak untuk dibaca. Berarti para media yang selalu menyajikan karya-karya sastra baru menganggap sastra akan dibutuhkan para pembaca.

Pengarang tentunya patut berterima kasih atas pengeksposan karya-karyanya pada media yang mempublikasikan. Lewat perantara media tersebut, karya sastra yang tadinya susah dibaca orang lain kini menjadi mudah. Karya yang tadinya hanya tersirat kini tersurat.

Karya sastra yang dimuat oleh media masa tentu bukan karya asal jadi. Pasti ada proses penyeleksian karya mana yang layak diterbitkan. Sebab hal ini dilakukan guna menjaga kualitas tulisan-tulisan yang terbit di media. Setiap media masa, ingin dianggap bermutu tinggi di mata dunia. Media masa akan begitu selektif dalam memilih tulisan atau karya yang akan ditayangkan atau diterbitkan.

Bahkan ada majalah khusus sastra yang kini masih eksis. Majalah ini bersaing ketat dengan majalah-majalah lain yang tidak memuat karya sastra seutuhnya bahkan yang tidak memuat karya sastra sama sekali. Bersaing dengan majalah-majalah di luar bidang sastra yang sudah memiliki nama besar serta pembaca setia.

Menjadi sorotan penting, media-media yang memberi tempat untuk karya sastra adalah media yang populer. Media yang bersedia memberi tempat bagi karya sastra tidka kalah tenarnya dengan media yang tidak memuat karya sastra sama sekali. Media ini memiliki pembaca setia. Sebab masih begitu manusia yang haus membaca karya sastra. Bahkan tidak hanya para sastrawan, namun juga para pembaca umum.

Sayangnya surat kabar yang menerbitkan karya sastra setiap harinya masih sangat jarang. Ada yang menerbitkan seminggu sekali, ada yang seminggu dua kali menerbitkan karya sastra seperti puisi atau cerpen. Tidak menjadi masalah, sebab sastra adalah tulisan mahal. Mencipta karya sastra tentu butuh daya yang besar dan nilai estetika yang tinggi. Tidak semua orang bisa mencipta karya sastra yang berkualitas.

Tetap eksisnya media-media yang menerbitkan karya sastra berarti eksis pula dunia sastra. Lewat media, sastra bisa dipublikasikan juga bisa dikritik atau diulas pula. Media yang seperti ini membantu sastrawan berada di puncak zona nyamannya. Keduanya sama-sama mendapat keuntungan. Dengan kerjasama antara penulis dan penerbit pasti akan mendapatkan feedback yang positif. Intinya keduanya akan sama-sama sukses.

Keberadaan sastra akan diakui oleh semua kalangan. Tidak hanya sastrawan, pengkaji sastra, pembaca sastra namun juga semua orang yang menyentuh media masa. Karya sastra bukan lagi sesuatu yang sulit didapati. Kini karya sastra yang bermutu ada di mana-mana. Lewat media, karya sastra semakin eksis dengan manis.

*) Penulis mahasiswa semester VIII FKIP UMSU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt