Minggu, 17 Maret 2019

Menulis dengan Rileks :

Komunitas adalah Tempat Relaksasi Pikiran dan Hati
Sutejo

Kemarin saya mengisi Bimtek Komunitas Baca di Nganjuk –yang diselengggarakan oleh Balai Bahasa Jawa Timur--, ada sejumlah pertanyaan dari peserta workshop begini. Salah satu pertanyaan dari mbak Sofi yang bertanya (i) apa yang melatari cinta literasi, (ii) rintangan apa saja yang dihadapi, (iii) bagaimana menjaga stabilitas komunitas, dan (iv) bagaimana saya melakukan manajemen waktu dalam berkomitmen dan berkomunitas selama ini.

Jika mau jujur, litarasi bagi saya, pada mulanya adalah (i) kemiskinan, (ii) keterhinaan, dan (iii) ketaksengajaan. Karena kemiskinan, karena awalnya ketika remaja (mahasiswa) adalah lelaki minder, pencurahannya banyak dilampiaskan di buku harian. Unik, lelaki penggila buku harian. Keluh kesah tentang keterhinaan, kemiskinan, dan kesengsaraan; buku harian dan tempat lainnya menjadi pelampiasannya. Dulu, taka da istilah literasi, yang ada melek aksara. Pun, saat bersahabat dengan baca-tulis, yang pertama-tama yang dilakukan adalah bergulat, berlatih, dan berdiskusi di tempat kos. Saat kuliah di IKIP Malang. Selebihnya, mengalir sesuai emosi dan mood yang ada, sesuai kebutuhan. Menulis di media massa, awalnya tergerakkan oleh keinginan mendapatkan uang. Mengingat anak kos yang tidak memiliki uang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Jika ditanya tentang rintangan dalam berkomunitas tentu banyak sekali. Di komunitas, rintangan yang bisa muncul diantaranya: (i) susahnya memadukan visi bersama, (ii) keaktifan yang yang tidak sama, (iii) motivasi yang sering juga tidak sama, (iv) keterbatasan sumber dan ruang ekspresi, (v) tidak memiliki model kegiatan dan penyaluran, (vi) hinaan dari berbagai kalangan, karena dunia baca-tulis belum dipandang profesi, (vii) transparansi kegiatan, (viii) hasil (produk) kegiatan yang tidak merata, baik kuantitas atau pun kualitas, (ix) tidak adanya markas atau tempat komunitas yang memadai dan tetap, dan (x) keterbatasan finansial. Jika kesadaran sudah tumbuh, bersama, rasanya rintangan apapun –sebagaimana disinggung itu—tidak akan berarti apa-apa. Oreantasi komunitas adalah hobi, kesukaan, dan kekaryaan untuk mengekspresikan diri; maka semuanya akan bergerak dan mengalir saja.

Tantangan dan rintangan dalam komunitas bisa dari dalam ataupun luar; dari luar selalu beriringan dengan “penghinaan” dan dipandang sebelah mata oleh yang lain. Tentu, jika kita memiliki mental baja, dan tidak memikirkan “suara luar” komunitas bisa menjadi kawah candradimuka yang menguatkan, mendewasakan, dan memproduksikan. Biarkan, anjing menggonggong kafilah literasi tetap berlari.

Menjaga stabilitas komunitas, tampaknya memang membutuhkan seni tersendiri. Tentu, stabilitas hanya bisa dibangun oleh adanya kesadaran bersama. Stabil dalam kegiatan, berkarya, dan lainnya. Selama semangat dirawat dan keinginan maju ada, stabilitas dapat dijaga. Syaratnya: komunitas positif dan saling menghargai. Hilangkan logika bintang dalam komunitas, hilangkan saling merendahkan, sebaliknya tunjukkan sikap saling menumbuhkan!

Stabilitas komunitas akan terjaga jika ada actor yang mampu menjadi jembatan kegiatan dan komunikasi yang produktif. Menjadi inspirasi bagi yang lain. Hadirnya tokoh misalnya dalam komunitas, tidak ada masalah, selama ia mampu menjadi teladan betul diantara anggota komunitas. Sebaliknya, ikon teladan diharapkan memiliki seperangkat mental dan keterampilan (baca-tulis) memadai, sehingga akan menjadi dynamo bagi komunitasnya. Merawat dengan kegiatan rutin sederhana seperti baca bersama, bedah karya, kopi buku, jus cerpen, dan capilan puisi menarik dijadikan kegiatan pengiring untuk menumbuhkan stabilitas komunitas.

Pertanyaan terakhir dari mbak Sofi, adalah soal manajemen waktu dalam komunitas. Saya pikir, ini sangat tergantung juga pengalaman pengelolaan waktu masing-masing anggotanya. Secara pribadi, baca-tulis saya pikir tidak membutuhkan manajemen khusus. Ketika kita sudah memiliki kehobian dengan membaca, maka ke manapun buku akan menjadi sahabat dan teman yang menyenangkan. Baik saat berkegiatan, dinas, terlebih saat mengganggur. Buku jadikanlah teman dan sahabat, teman profesi yang akan terus memotivasi kita.

Selama membaca sudah menjadi kebiasaan –jika mungkin jadi kebutuhan—maka manajemen waktu, bukanlah masalah berarti. Karena membaca dan menulis dapat dilakukan dengan ngemil dan rileks, maka tentu tidaklah menuntut waktu yang ketat. Ia bersifat situasional, mooding, dan unik dalam pelayanannya. Jangan percaya dengan disiplin waktu, jadwal yang mengikat kaku; sebaliknya menulis dan membaca itu adalah seni, maka keunikan dan kekhasan pengalaman masing-masing akan menjadi pengalaman yang menarik.

Selalu meningkatkan kebiasan membaca dengan durasi waktu yang terus meningkat, dengan sendirinya akan terbangun manajemen secara tidak langsung. Hindari bagaimana mengelola baca-tulis seperti mengelola barang mati. Kegiatan baca-tulis tentu sebuah kegiatan relaksasi pikiran, hati, jiwa, dan rasa, maka dibutuhkanlah pengelolaan yang menyenangkan dan menyentuh jiwa.

Inilah satu refleksi sederhana yang barangkali bisa direnungkan kembali. Tidak saja bagi peserta bimtek komunitas kemarin, tetapi siapapun kita barangkali yang berminat menstabilisasikan komunitas yang semakin bertenaga. Komunitas akan bisa menjadi tempat relaksasi pikiran dan hati. (*)

Pukul, 10.15 Ponorogo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt