Sabtu, 06 April 2019

OBITUARI UNTUK PELUKIS TARMUZIE


Robin Al Kautsar *

Ini Obituari. Obituari dari seorang murid kepada gurunya, yang dia anggap bukan hanya sebagai guru, tetapi juga kakak, orang tua, bahkan pendeta yang menempanya menjadi mental baja. Sang murid ialah penyair Nurel Javissyarqi, dan sang guru Tarmuzie, yang keduanya saya kenal dalam ruang dan waktu berbeda.

Nurel, saya kenal di Jombang sekitar tahun 2007 dalam salah satu acara sastra (membedah antologi puisinya Kitab Para Malaikat). Sedangkan Tarmuzie saya kenal sekitar tahun 1995 di Surabaya, dalam komunitas pekerja teater dan pelukis di sebuah warkop yang disebut “kantor.

Walaupun buku ini berjudul “proses kreatif,” buku ini tidak mendedahkan bagaimana sebuah karya seni dilahirkan dengan berbagai aspek yang mempengaruhinya. Buku ini lebih tepatnya sebagai gambaran ringkas bagaimana sang penulis mulai tertarik pada seni lukis, kemudian mencoba memasukinya, tetapi anehnya justru dia menemukan dunia kepenulisan atau sastra.

Kehidupan Nurel bersua dengan kehidupan Tarmuzie, ketika dia memasuki kursus lukis Sanggar Lukis Alam, pada saat kelas satu Madrasah Tsanawiyah. Itu sanggar lukis yang aneh serta bohemian, dikarena tanpa biaya belajar dan jadwal yang ketat. Pembelajaran inipun tentu harus berakhir, ketika Nurel sudah diterima di sebuah Madrasah Aliyah di Kota Jombang.

Walaupun demikian, hubungan guru dan murid ini terus dipelihara dengan baik meskipun Nurel kuliah di Yogyakarta hingga akhirnya berumahtangga. Dapat  anda bayangkan, bagaimana komunikasi penggemar sastra dan pelukis yang eksentrik ini?

Buku yang bertajuk “Proses Kreatif Saya bersama Pelukis Tarmuzie” ini, di sisi lain diramu seperti sebuah petualangan untuk mencari “hikmah terpendam, ketika Nurel bersusah payah mencari juga mengunjungi para pelukis jaringan Tarmuzie di Kota Yogyakarta.

Bukan saja dia mendapati ‘ilmu seni,” tapi juga kemiskinan seniman (pelukis Harjiman) yang menyayat sekaligus gagah, karena tidak bersedia lukisannya dibeli orang ketika lapar menyerang. Tetapi ada yang paradoks, ketika hubungan guru-murid menjelma pertemanan, justru kreativitas gurunya itu sedang paceklik alias vakum.

Sedikit sekali karya baru yang dilahirkan, bahkan lebih menjadi “pertapa” yang menjauhi rimba persilatan kesenian. Paradoks kedua ialah pernyataan Nurel yang melintasi batas-batas cabang kesenian:

“Tarmuzie merupakan salah satu orang dibalik layar atas keberadaan saya di pentas kesenian di mimbar kesusastraan, meski ia bukanlah sastrawan, namun hampir dipastikan stategi yang saya jalani dalam susastra, terlebih dulu meminta pendapat beliau, darinya memberi banyak masukan nilai serta tanda resiko harus dihadapi,...”
***

Saya dahulu sering berjumpa dengan Tarmuzie di Komunitas Kesenian (sastra, teater, dan seni rupa) di Jalan Babadan Rukun, Surabaya. Ada beberapa pelukis yang “ngantor” di sana, seperti Bambang Thelo, Fauzi, Farid, Tiyok, Thayib Tambsar, Agung, dan Tarmuzie.

Walaupun pelukis-pelukis itu bermacam-macam alirannya, tetapi mereka sangat terpengaruhi cara berpikir zaman romantik, dimana komunikasi atau jalan menikmati karya seni semata-mata tergantung kepada “roso” atau perasaan. Oleh karena itu, mereka agak memandang miring terhadap kritikus. Dan proses kreatif yang heroik itu disebut “ngrogo sukmo” atau menyelami jiwa. Tarmuzie termasuk yang memegang erat pandangan ini, walaupun dia pelukis abstrak. Dan dia lebih suka, kalau disebut pelukis abstrak ekspresionis.

Saya tak tahu banyak karya-karya Tarmuzie, sehingga tidak dapat memberikan dengan baik perkembangan karirnya. Beliau mengaku dipengaruhi oleh Affandi, Willem de Kooning dan Jackson Pollock. Cuma sejauh manakah pengaruh itu bersinergi dengan milik sang pelukis yang otentik, saya juga tidak tahu betul.

Banyak orang yang bingung dan termangu-mangu di depan lukisan abstrak. Ini maknanya apa, maksudnya apa? Ini membicarakan apa, atau menceritakan apa? Seni abstrak sesungguhnya hanya menggunakan bahasa visual bentuk, warna, garis, bidang, dan ruang untuk menciptakan komposisi karya, serta tidak mengambil referensi visual yang ada di alam/dunia.

Lukisan abstrak menghadirkan gambaran yang tidak ada wujudnya di dunia. Lukisan abstrak tidak akan menggambar subjek potret manusia, pemandangan, hewan atau referensi lainnya yang terdapat di alam dunia. Itulah sebabnya, mengapa lukisan abstrak tampak hanya seperti coretan asal yang dilukiskan di kanvas.

Penemuan kamera, merupakan salah satu teknologi yang paling mempengaruhi kecenderungan baru ini. Dengan maraknya fotografi, para seniman mulai meninggalkan salah satu fungsi karya lukis sebagai media dokumentasi dan representasi alam. Sehingga berbagai gerakan baru seni diluar realisme terus bermunculan, termasuk lukisan abstrak!

Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk memahami atau mengapresiasi lukisan abstrak, yaitu 1)Stop mencari bentuk nyata 2). Rasakan berbagai emosi pada lukisan abstrak 3). Pelajari latar belakang seniman dalam melukis karya abstrak 4). Hentikan menghakimi diri 5). Berhenti mencari makna.

Salah satu kesalahan umum yang terjadi saat kita ingin memahami karya seni, ketika diri kita terus bertanya “ini maksudnya apa?” Tidak semua karya seni harus memiliki pesan, atau maksud tertentu. Terkadang lukisan abstrak dilukis hanya untuk dinikmati, seperti keindahan bunga-bunga di taman. Apresiasi dan nikmati berbagai kombinasi bentuk serta warna yang terjadi pada karya-karya abstrak.

Selamat jalan kawan, semoga Allah Swt mengampunimu dan memberimu tempat yang terbaik, amin...
***

5 April 2014 Cangkringrandu, Perak, Jombang, Jawa Timur.
Makalah dalam acara SelaSAstra Boenga Ketjil #38 Jombang.
Andhi Setyo Wibowo, Robin Al Kautsar, Dahlan Kong
SelaSAstra Boenga Ketjil #38 Jombang 5 April 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt