Senin, 25 November 2019

SASTRA, TUKANG OBAT, DAN ZAMAN TONTONAN

Anindita S Thayf
Solo Pos, 02/12/2018

Bisakah sastra terus hidup di tengah masyarakat yang mayoritas tidak mampu membeli buku, atau minoritas yang mampu, tapi enggan membaca? Jawabannya bisa ya, bisa tidak. Sastra pun bisa mati tetapi tidak pernah bisa berkompromi. Kala itu sastra adalah pemberontakan permanen yang tidak bisa dihentikan oleh jaket pengekang. Setiap usaha untuk membelokkan wataknya yang pemberontak dan pemberang mestilah bakal gagal. Demikian pernyataan tegas Mario Vargas Llosa dalam esainya Sastra Itu Api yang tersaji di dalam buku Matinya Seorang Penulis Besar.

Posisi sastrawan memang selalu berada dalam dilema. Dulu sastrawan dianggap sebagai si gila yang halus budinya. Sastrawan adalah makhluk marjinal dalam masyarakat. Namun, catat Llosa, situasi ini lantas berubah. Masyarakat mulai sadar bahwa membaca karya sastra ternyata berfaedah. Kaum borjuasi menjadikan membaca karya sastra bagian dari gaya hidup mereka. Sastra pun menjadi industri. Akan tetapi, apa yang terjadi sekarang telah memicu berdentangnya lonceng penanda bagi Matinya Penulis Besar. Inilah masa ketika “sastra”, tulis Llosa, “hanya bermakna sebagai produk bagi konsumsi jangka pendek, hiburan sejenak, atau sumber informasi yang kedaluwarsa secepat kemunculannya.”

Sastrawan zaman sekarang bukan lagi panutan bagi bangsanya seperti Victor Hugo pada masa Revolusi Prancis. Sastrawan kekinian hanyalah salah satu sekrup dari mesin industri raksasa yang dipajang dari festival ke festival, pameran ke pameran, untuk berjualan produk, dan lebih daripada itu: agar kehadirannya tetap diakui. Apa yang dilihat bukan lagi karya seorang sastrawan, melainkan aktivitas sosialitanya. Sebab sebagaimana yang dijelaskan Llosa, kini kita memasuki Peradaban Tontonan.

Peran televisi dan media massa menjadi begitu penting. Selain bekerja, fokus utama orang-orang masa kini adalah mencari hiburan untuk bersenang-senang. Ketika karya sastra terseret masuk ke dalam pusaran itu, sertamerta sastrawan ikut berbelok haluan. Dia dituntut harus bisa memberi tontotan yang menghibur dan menarik. Menjadi penghibur yang disukai. Inilah Zaman Tukang Obat, demikian ejek Llosa. Zaman yang membutuhkan orang-orang yang pandai mengecap dan mahir berjualan. Bukan masalah bila dia menggelembungkan sesuatu yang kecil agar tampak besar. Manipulasi penting untuk mengubah kesadaran masyarakat agar sesuai selera pasar.

Mario Vargas Llosa, pengarang kelahiran Peru sekaligus peraih Nobel Sastra 2010, memang sering mengkritisi perkembangan zaman lewat esai-esainya. Sebagai pengarang Amerika Latin yang termasuk negara Dunia Ketiga, Llosa menarasikan persoalan-persoalan yang sama dengan yang kita hadapi, termasuk persoalan sastra.

Sebagaimana disampaikan Llosa dalam pidato penerimaan Nobel berjudul Pujian untuk Membaca dan Karya Fiksi, mengarang sastra bukan persoalan mudah, ujarnya. Pernyataan ini jelas berlawanan dengan apa yang ditawarkan buku-buku panduan menulis yang laris di pasaran bahwa mengarang itu gampang. Bagi Llosa, untuk bisa mengarang, seseorang harus sering bergulat dengan banyak teks dan belajar dari pengalaman pengarang lain.

Dari Flaubert, Llosa belajar bahwa bakat adalah “disiplin yang ulet dan kesabaran panjang.” Dalam esainya Mejenguk Karl Marx, Llosa memuji kedisiplinan “Nabi Komunisme” itu dalam menulis. Marx menulis dan membaca selama delapan jam di British Museum dengan mengesampingkan hidupnya yang miskin, kematian anak-anaknya dan kesukarannya dikejar-kejar polisi Inggris. Saban hari, Marx berangkat pukul sembilan pagi dan pulang ke rumah pukul tujuh tiga puluh malam, lantas melakukan kerja literasi di rumahnya selama 3-4 jam.

Sering diajukan pertanyaan, bagaimana cara seorang pengarang bisa menghasilkan karya yang bagus? Lewat esainya Sastra dan Eksil, Llosa mencoba menjawab. Untuk menghasilkan karya yang bagus, katanya, seorang pengarang bisa meninggalkan negaranya atau menjadi eksil agar berjarak dari persoalan yang ingin ditulis. Namun, hal ini tetap tidak menjamin karya mereka akan lebih bagus dari pengarang yang tetap tinggal bersama masyarakatnya. Semuanya kembali pada karakteristik masing-masing individu.

Sepuluh esai yang terangkum dalam Matinya Seorang Penulis Besar merupakan sebagian kecil karya non fiksi Llosa. Pemilihan acak esai yang dimasukkan dalam buku ini membuat kita kurang bisa mencerap pemikiran Llosa secara utuh. Benang merah yang bisa ditarik hanya seputar hubungan karya sastra dengan perubahan sosial. Sebagaimana disampaikan Llosa, fungsi sastra adalah “mendorong, tanpa kenal henti, hasrat akan perubahan dan perbaikan....”

Membaca esai-esai Llosa akan membuat kita ikut berpikir dan mempertanyakan sudah sampai di manakah perkembangan sastra kita. Di tengah maraknya upaya menggenjot karya sastra Indonesia, mulai dari penerbitan, penerjemahan hingga residensi penulis, mungkin kita perlu melihat kembali dan merenungkan pencapaian yang ada. Jangan sampai kita, yang merasa telah menjelma burung garuda yang mampu terbang tinggi, ternyata masih seekor ayam. Sastra yang kita hasilkan ternyata bukan lagi api, melainkan hanya kitsch. Bila itu yang terjadi, esai-esai Llosa mungkin bisa menjadi pemantik agar karya sastra kita kembali menyala sebagai api.***

*) Novelis dan esais

Judul : Matinya Seorang Penulis Besar
Penulis : Mario Vargas Llosa
Penerjemah : Ronny Agustinus
Penerbit : Immortal Publishing dan Octopus
Cetakan : I, 2018
Tebal : x + 142 halaman
Isbn : 978-602-6657-94-7
https://www.facebook.com/anindita.thayf/posts/10205676943721087

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt