Zehan Zareez
Di antara sisi kelemahan Bani Israel adalah rata-rata
mereka pengidap jomblo (dalam arti; kehidupan nomaden membuat mereka rata-rata
luluh-lantah, dan hampir tak menemukan kebahagiaan berumah tangga).
Bal'am. Dia adalah contoh figur orang alim yang memilih
lacut dalam melaksanakan amanat berkehidupan. Doanya lumayan mujarab. Bahkan
sekalipun untuk doa-doa yang 'seharusnya' mungkin tidak perlu dimunajatkan.
Meskipun pada akhirnya, dia harus mati dalam keadaan tidak membawa iman.
Bal'am pernah berdoa agar kaum Nabi Musa dihancurkan,
diluluh-lantahkan, dibumi-hanguskan, ditumbangkan. Seporak-porandanya.
Semorat-maritnya. Dan itu sempat dikabulkan, meskipun pada akhirnya juga;
lidahnya terkunci, dan doanya kembali pada kaumnya sendiri yang lebih dari
jumlah ribuan.
Memang, tidak semua doa dapat terijabah dalam hitungan
waktu yang seketika. Termasuk doa Bal'am pada Nabi Musa. Bal'am orang yang
sakti. Dia cerdas, pandai membaca situasi dan mahir berstrategi. Bahkan dalam
beberapa kitab tafsir dijelaskan pandangan matanya mampu menembus yang
seharusnya tak mampu tertembus telanjang penglihatan. Dia paham bahwa Bani
Israel memiliki kelemahan di bidang asmara. Seringnya berpindah-pindah dari
domisili satu ke lainnya membuat mereka tak jarang terjebak mengalami kondisi
degradasi dalam kehidupan romantisme merapal perahu cinta). Di sinilah, wanita
mengambil jatah naskahnya sebagai senjata; yang diharapkan mampu melukai,
menyakiti bahkan mematikan sesekarat-sekaratnya.
Kaum Bal'am banyak yang kaya raya. Diutusnya para wanita
diantara mereka untuk bersolek lantas dihujankan pada Bani Israel agar tergoda,
terkesima, hingga tujuan puncaknya harus terjadi tragedi hanyut dalam drama
lubang zina. Satu yang tercantik dipilih dari kaumnya (yang tak lain adalah
putri seorang raja terkemuka). Dia diberi mandat khusus menggoda Nabi Musa agar
sampai di titik nista. Namun tidak berhasil. Karena walau bagaimana pun, Nabi
Musa adalah Nabi. Tentu melingkar di tirai-tirai pagar jiwanya; ribuan malaikat
yang sengaja ditugaskan Allah untuk menjaga kemuliaannya.
Namun berbeda dengan kondisi yang dialami kaumnya. Tak
sedikit diantara mereka telah lepas kendali. Sangat masuk akal memang, siapa
yang tak fantasi kala melihat senyum-senyum cantik yang nganggur dan gratisan ?
Tergelar lah pesta zina dimana-mana. Hingga pada puncaknya, (dalam rantai
sejarah diungkapkan) Allah SWT menurunkan wabah untuk memberi 'teguran' bagi
mereka.
Wallahu a'lam.
Terlalu panjang jika harus lengkap dikisahkan. Yang
jelas, bagaimana pun -- Nabi Musa adalah pilihan. Tentu ketika tiba waktunya
tulus berdoa, Allah Maha Mengabulkan dengan cara yang tak terduga.
Wanita.
Dasar !
(Kisah singkat ini saya dapat dari penjelasan
bapak saat sorogan ngaji rutin Tafsir Al Ibriez).
11 Juli 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar