Nurul Komariyah *
Berusaha dan selalu mencoba hal gila dengan hasil luar biasa, baru hebat namanya. Inovatif tak harus mahal, kreatif tidak harus malu ditertawakan, toh mata terbuka, ketika melihat hasilnya. Memotivasi diri, agar tak down, bukan sok pandai dengan banyak memberi motivasi ke teman sekitar, tetapi biar lebih tegar menguatkan niat dalam proses kreatif menulis. Menulis, hal yang berat untuk dimulai; rasa malas, mati ide, rumitnya aturan, plus ngantuk selalu jadi hantu utama.
“Semakin tertatih, sedih, sendiri, dicaci, happy semakin muncul inspirasi, seorang penulis itu menulis, jangan hanya mimpi menulis .” Nurul Komariyah. “Dan nikmatilah, karena menulis itu seharusnya menyenangkan.” Karen Miller. Sebagai guru sekolah dasar, mengajar anak sampai bisa dan gemar menulis ialah tantangan yang luar biasa, apalagi sekolah di desa, ide-ide harus kreatif, AP3M (Alat Peraga Murah, Menarik, Manfaat) harus dibuat. Misal: Media Paku Tata, Buku Zigzag, Buku Besar, TV Antik, Media Perpus DORLIP, one book one day resume, reward teraktif, sudut baca imut, halte baca, metode copy master, cerber, dll.
Sekali lagi bukan menggurui, cukup puas jika ide gila membawa hasil luar biasa. Menambahkan program unggulan Media Perpus DORLIP, one book one day resume, reward teraktif, sudut baca imut, halte baca, dll, menambah point inovasi dan pengembangan disaat lomba Perpustakaan Tingkat Kabupaten Lamongan (2018), dan alhamdulillah peroleh juara II, walau dalam taraf pemula, bagi kami itu luar biasa.
“Tulis dan tulis apa yang ada di depanmu nak”; sedikit kata untuk peserta didik. Kembangkan dan rangkai menjadi kalimat, paragraf, dan nikmatilah dikala masa yang telah berubah. Tuang inspirasi kapan lagi; bakar hasrat, dan ide jangan tunda lagi; hilangkan malas atas situasi sekitar yang lebih menarik. Jika malas dan kantuk menyerang, berwudhulah, pasti seger datang kembali.
Terimakasih Literacy Institute Lamongan, FP2L, yang selalu menginspirasi. Berupaya menjadi penulis profesional yang berguna untuk orang lain, minimal bagi diri sendiri. Terus berkarya tak mengenal usia, berupaya tanpa kata lelah. Guru desa wawasan dunia, guru desa tuntut ilmu, agar menjadi ispirasi peserta didiknya, bahan anak gemar menulis sesuai usia dan zamannya. Peserta didik adalah cermin dari sang gurunya. Belajar dan teruslah belajar, sebab proses tidak pernah membohongi hasilnya.
Usaha maksimal
selagi ada kesempatan
dan selamat berkarya
kita pasti bisa.
26 Desember 2018
*) Nurul Komariyah, M.Pd., lahir 22 September 1985 di Dusun Bagel, Sumberagung, Sukodadi, Lamongan. Mengajar di SDN Sumberaji, Sukodadi, dan aktif di Kepramukaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar