Senin, 19 Juli 2021

9 Pertanyaan untuk Salman Aristo: Seimbangkan Idealisme dengan Industri Film

Grathia Pitaloka
jurnalnasional.com
 
BERBICARA mengenai film Indonesia, tak genap rasanya bila tidak menyebut nama Salman Aristo. Betapa tidak, dua skenario film terlaris tahun 2008 yakni Laskar Pelangi dan Ayat-ayat Cinta lahir dari tangan dingin alumnus Fakultas Komunikasi Universitas Padjadjaran, Bandung, ini.
 
Sejak masih kanak-kanak, Salman sudah jatuh cinta pada film. Namun, ia baru berkesempatan berkenalan lebih jauh tentang dunia film ketika duduk di bangku kuliah. Bersama teman-temannya yang rata-rata bergabung dalam Gelanggang Seni Sastra Teater Film (GSSTF), Salman mulai memproduksi film pendek.
 
Karier profesional Salman sebagai penulis skenario dimulai saat bergabung dalam tim cerita film 30 Hari Mencari Cinta. Kepiawaiannya menguntai kata-kata membuat kariernya melesat bak meteor. Berikut petikan obrolan Salman Aristo dengan Jurnal Nasional di STC Jakarta, beberapa waktu lalu.
 
1. Apa perbedaan menulis skenario dengan menulis cerpen atau puisi?
 
Skenario merupakan cetak biru dari sebuah film. Skenario dapat diterjemahkan sebagai cerita yang dikisahkan kembali lewat gambar bergerak. Bahasa yang digunakan dalam skenario merupakan bahasa visual dan dengan kesadaran film merupakan arena visual. Skenario memiliki bentuk khas, ada scene yang berisikan deskripsi ruang, waktu, gerakan, dan dialog. Hal itulah yang kemudian membedakan skenario dengan cerpen atau novel.
 
Lebih dari itu, menulis skenario lebih banyak melibatkan unsur emosi. Unsur emosi tersebut berkaitan dengan pembangunan karakter tokoh yang muncul dalam film karena tugas lain dari penulis skenario adalah pemberi stimulus kreatif pada aktor.
 
2. Dari mana Anda mendapat ide saat menulis skenario?
 
Mencari ide bukanlah hal yang sulit, ide bisa datang kapan saja dan di mana saja. Bagian yang sulit adalah bagaimana mengurainya menjadi sebuah cerita yang logis, tetapi tidak biasa. Saya sendiri belajar menulis skenario secara otodidak. Saya mendapatkan ilmu dari membaca buku serta menonton film. Maka, tak heran sampai saat ini saya memiliki sekitar 800-an koleksi film.
 
3. Di mana Anda menempatkan diri antara idealisme dan industri film?
 
Saya mencoba untuk menyeimbangkan antara keduanya. Saya selalu menulis sesuatu yang saya suka dan menurut saya itu sebuah idealisme. Di samping mengakomodasi selera pribadi, saya juga berusaha memasukkan selera penonton karena mereka merupakan stakeholder perfilman Indonesia.
 
Dalam kondisi seperti sekarang, saya berpikir bagaimana caranya idealisme dan industri bisa berjalan beriringan. Industri bisa tetap jalan dan pekerja film pun dapat menyuarakan pandangannya. Produser berhak untuk masukkan visinya, demikian pula dengan sutradara dan penulis naskah.
 
Oleh sebab itu, saya melihat seorang penulis skenario itu harus punya mental solusif. Di saat produser mau seperti ini, sutradara mau seperti itu, maka penulis skenario mencoba mencari jalan keluar di antara dua keinginan tadi. Sampai akhirnya penonton yang menentukan, penonton mengarahkan, mereka kepingin seperti apa dan mereka jenuh dengan yang seperti apa.
 
4. Apa tantangan terbesar yang dihadapi oleh seorang penulis skenario?
 
Untuk saya pribadi,sangat menyebalkan bila sedang mengerjakan satu naskah lalu mendapatkan ide lain yang lebih cemerlang. Bikin gregetan!. Biasanya untuk mengatasinya saya turutkan dulu hasrat untuk mengembangkan ide baru tersebut, setelah beberapa saat baru saya balik lagi ke naskah yang lama.
 
Tantangan lain yang harus dihadapi oleh penulis skenario adalah bergelut dengan deadline. Saya pribadi sering mengajukan tenggat waktu sendiri. Biasanya 4 sampai 5 bulan untuk satu skenario. Untuk skenario yang membutuhkan riset mendalam biasanya saya minta waktu lebih panjang.
 
5. Apakah profesi Anda sebelumnya sebagai wartawan memengaruhi profesi Anda saat ini sebagai penulis skenario?
 
Pasti. Pengalaman sebagai jurnalis memberikan sokongan besar pada perkembangan karier saya sekarang. Saya sering menulis skenario menggunakan pendekatan jurnalistik, misalnya saat mendekati orang, eksplorasi bahan, dan proses penulisan. Pengalaman sebagai jurnalis membuat saya menganggap setiap cerita yang saya tulis adalah feature. Seperti cerita tentang Catatan Akhir Sekolah, karena itu bercerita tentang anak sekolah zaman sekarang, ya saya mencoba bergaul sama anak SMA sekarang.
 
Sebuah pandangan yang saya pegang, tulislah apa yang kamu tahu untuk tahapan belajar. Sekarang saya masih pada tahap belajar, sehingga saya menulis apa yang saya tahu dan belum terlalu banyak riset. Pada tahap selanjutnya, baru tulis apa yang kamu peduli, karena dari situ kamu akan mencari tahu.
 
6. Apakah berprofesi sebagai penulis skenario cukup menjanjikan di Indonesia?
 
Secara ekonomi, bisa dibilang lumayan menjanjikan. Tetapi, masih ada hak-hak yang lain yang belum terakomodasi dengan baik. Persoalan lain, penulis skenario di Indonesia belum mempunyai asosiasi. Saya dan beberapa penulis lain sedang membuat asosiasi penulis skenario. Karena kami berhak mendapat jaminan kerja, asuransi, atau berhak meminta termin pembayaran yang yang diinginkan.
 
7. Bagaimana pendapat Anda mengenai originalitas cerita?
 
Sebagai generasi yang lahir belakangan, originalitas merupakan suatu hal yang sulit dicapai. Oleh sebab itu, saya memilih untuk mengganti originalitas dengan sesuatu yang khas.
 
8. Ide apa yang saat ini ingin Anda tulis?
 
Banyak sekali ide yang berkeliaran di kepala saya. Film adalah corong saya untuk mengutarakan sesuatu, sehingga ketika mau berbicara, mengkritik atau menyampaikan pendapat, pasti saya akan menggunakan film sebagai media.
 
Sebagai penulis skenario, posisi saya adalah adalah pencerita. Saya punya cerita yang ingin dibagi dengan orang lain dan pencapaian terbesar untuk saya adalah saat bisa menyentuh wilayah inspirasi penonton.
 
9. Apa pesan Anda untuk penulis pemula?
 
Pertama, yang jelas harus mencintai film. Kemudian sering-seringlah menonton film, cari informasi sebanyak-banyaknya, dan coba untuk bikin cerita asli, supaya terasa proses belajarnya.
***

http://sastra-indonesia.com/2009/08/9-pertanyaan-untuk-salman-aristo-seimbangkan-idealisme-dengan-industri-film/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt