Senin, 19 Juli 2021

Catatan JilFest 2008; Sastra dan Penghargaan Nobel

 
Sihar Ramses Simatupang
sinarharapan.co.id
 
Karya Pram, dalam kenyataan, adalah satu-satunya karya yang paling dikenal di luar negeri. Namun, sastrawan Putu Wijaya menyebutkan banyak faktor yang memengaruhi populernya sebuah karya. Pelarangan karya-karya Pramoedya Ananta Toer (Pram), tak bisa dielakkan, dapat juga menjadi promosi yang hebat sekali atas karyanya. “Minat membaca terhadap yang dilarang justru semakin besar ketimbang ketika karya itu tak dilarang,” ujar Putu sambil mengatakan bahwa dia justru bangga terhadap karya mendiang, sekaligus mengakui kualitasnya.
 
Lain lagi dengan pandangan Prof Dr Budi Darma. Dalam masalah Nobel, menurut pengamat sastra sekaligus novelis ini, sebetulnya ada masalah lain yang dipertimbangkan Akademi Swedia. Sastrawan, sebetulnya bisa dicalonkan apabila dia disiden- melawan negaranya.
 
Karya Pram, secara intrinsik, memang sangat baik. “Tentu dengan memakai tolok ukur. Kita bisa membaca karya pemenang Nobel yang lain, baru kita bisa bilang bahwa Pram betul-betul hebat. Kendati, kalau ia tak disiden, mungkin juga mata dunia tak tertuju pada seorang Pram,” ujar Budi.
 
Budi Darma mencatat bahwa hadiah Nobel diselaputi agenda politik. Berdasarkan tulisan Michael Specter di The New Yorker, 1998 -dikutip oleh Atlas- penulis Finlandia Czeslaw Milosz diberikan hadiah ketika Findlandia diduduki Rusia. Milosz diberi hadiah Nobel ketika Solidarity (solidaritas) berdiri di negeri itu.
 
Budi Darma, melihat bahwa sastra Barat yang dulu identik dengan sastra dunia sedang kehabisan penulisnya karena tak ada lagi pengarang pemenang Nobel yang berasal dari sana. Tiap mendapatkan Nobel, kritik terhadap penulis Barat pun ramainya bukan main.
 
Penulis bernama James Atlas, pada 5 Oktober 1999, menulis ke The Straits Times, Singapura, 5 Oktober 1999 bahwa secara pribadi dia tahu riwayat para pemenang, bahkan bertemu Grass beberapa hari sebelum pengarang Jerman itu meraih Nobel. Dia juga mengenal Nadine Gordimer dan Saul Bello.
 
Namun, lanjut Budi, James mengatakan bahwa ketimbang Tolstoy, Joseph Condrad, Proust, mereka (sastrawan pemenang Nobel) bukan apa-apa. Baginya, Toni Morrison hanyalah ahli retorika, tapi isinya kita tak tahu berkisah tentang apa. “Itu ungkapan dari James, bukan saya,” tandas Budi Darma.
 
Budi kemudian memberikan jalan keluar bahwa kualitas sastra dunia lebih baik dikembalikan pada perkara intrinsik, tentu selain persoalan ekstrinsik yang kembali pada biografi masing-masing pengarang. “Lebih baik memperbaiki mutu tulisan. Untuk idealisme, kita lebih baik membumi. Sastra dunia (Nobel) memerlukan persyaratan di luar syarat intrinsik sastra Indonesia itu sendiri,” ujar Budi.
 
Teks dan Politik Komunitas
 
Dua pembicara itu tampil terpisah dalam momen seminar JilFest (Jakarta International Literature Festival) 2008 bertema “Sastra Indonesia dalam Konstelasi Sastra Dunia” (11-14/12) yang terbagi dalam tiga topik yaitu “Sastra Indonesia di Mata Dunia”, “Prospek Penerbitan Sastra Indonesia di Mancanegara”, dan “Politik Nobel Sastra”.
 
Pembicara lainnya adalah Prof Dr Abdul Hadi W M, Putu Wijaya (Indonesia), Prof Dr Koh Yung Hun (Korea), Prof Dr Mikihiro Moriyama (Jepang), Prof Dr Henry Chambert-Louir (Prancis), Dr Maria Emilia Irmler (Portugal), Dr Steven Danarek (Swedia), Dr Katrin Bandel (Jerman), dan Jamal Tukimin MA (Singapura).
 
Prof Dr Koh Yung Hun mengemukakan pentingnya penerjemahan sastra sebuah bangsa karena di dalam karya sastrawan itu terdapat ide, pergulatan, fenomena sosial budaya, baik kehidupan individu maupun bangsanya.
 
“Sastra Indonesia pernah diperkenalkan di masyarakat Korea oleh beberapa sarjana yang mendalami sastra Indonesia. Chung Young Rhim dapat dikatakan berjasa memperkenalkan sastra Indonesia di Korea pada periode awal,” ujar Hun.
 
Mikihiro Moriyama, mengatakan bahwa apa pun motivasi penerbitan, sebagaimana bisnis penerbitan lain, tentu memakai orientasi ekonomi. Karena itu, pertimbangan pasar dan pertimbangan terhadap nama penulis sangat dipertimbangkan dalam proses penerbitan itu.
 
Karena itu, yang terpenting bagi Stevan Danarek justru teks seni itu sendiri. Danarek mengemukakan, bahwa fenomena karya yang muncul ke publik kerap kali tak berelasi pada usaha saat si penulis hidup. “Banyak karya besar mereka justru dikenal setelah mereka wafat,” papar Danarek.
 
Katrin Bandel, di momen festival yang diisi dengan pembacaan puisi dan workshop itu, kemudian mengemukakan politik sastra dari sebuah komunitas di Indonesia terhadap masyarakat sastra di Eropa.
 
Menurutnya, ada dampak tak sehat dari upaya pencitraan yang dilakukan oleh komunitas itu terhadap teks dan pencatatan sejarah sastra di Indonesia. “Institusi dan orang-orang yang terlibat dalam proses pemilihan karya tersebut memiliki tanggung jawab yang tidak kecil,” papar Bandel, sambil menambahkan bahwa komunitas itu, dalam upaya politiknya, sebetulnya telah menyelewengkan tanggung jawab.
***

http://sastra-indonesia.com/2009/02/catatan-jilfest-2008-sastra-dan-penghargaan-nobel/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt