Minggu, 25 Juli 2021

Sembunyi-sembunyi ‘di Negeri Bolqiah’

Isbedy Stiawan ZS *
wisata.kompasiana.com
 
Pada 16-20 Juli lalu, bersama sejumlah penyair Indonesia, saya mengunjungi Brunei Darussalam, negerinya Hasanal Bolqiah yang kayaraya itu. Turun dari pesawat Royal Brunei di Bandara Bandarseribegawan, rombongan dari Cengkareng disambut hangat para panitia.
 
Cukup lama juga kami berada di loby bandara, karena ada seorang peserta yang memiliki parpor sudah kadaluwarsa sehingga harus mengurus surat-surat bebas masuk negeri yang mesjidnya semuanya megah dan indah itu. Setelah beres, kami pun menuju bus ke Pusat Belia untuk mengantar para penyair yang bermalam di sana, yang lainnya di sebar ke sejumlah hotel: di antaranya Le Galery, tempatku menginap bersama penulis novel Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Bumi Cinta Habibburachman El-Syiradz, Ahmadun Yosi Herfanda si ‘Sembahyang Rumputan’, Chavcay Syaifullah, Siti Zainon Ismail (Malaysia), Cik Rakib Sawawie (Thailand), dan beberapa peserta Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) IV yang dilaksanakan 16-19 Juli 2010.
 
Sungguh, saya kira hampir seluruh penyair ‘ahli hisap’ (perorok), merasakan selama 4 hari di Brunei Darussalam ini benar-benar mencekam: kemerdekaan seperti terpasung, mata para polisi kerajaan bagaikan selalu mengintai. Kekhawatiran akan tertangkap basah saat mengepulkan asap rokok, lalu diganjar hukuman (jika dirupiahkan, menurut orang Brunei, sekitar Rp1. 500 ribu), meskipun si pelanggar adalah warga asing yang baru sekali datang. Entah, apakah itu hanya untuk menakut-nakuti atau benar-benar dijalankan tanpa pandangbulu! Sebab, hampir setiap warga Brunei yang kami tanya soal merokok, selalu berkata begitu. Akhirnya, kami pun sembunyi-sembunyi?
 
Namun, saya termasuk pendatang agak bandel. Sesampainya di sebuah hotel transit, saya ‘tantang’ seorang penyair Brunei (baiknya, namanya di sini tak saya sebutkan) yang konon dikenal ‘pemberani’ dan ‘pembangkang’ di antara para penyair Brunei lainnya. Bahkan, sahibul cerita, dia pernah membikin kartu nama dengan foto dirinya sedang merokok, tatkala pihak keraajaan memfatwakan pelarangan merokok. Ah, seorang teman saya dari Tangerang berujar, jangankah fatwa sultan bahkan firman Tuhan pun dia berani melanggar. Ini cerita saat dia mengantar kami ke mesjid Sultan Bolqiah untuk salat Jumat, ia hanya mengantar dan menjemput.
 
Itu sebabnya, ketika saya ingin merokok, dengan gaya khasnya yang selalu riang, mengajak saya turun lift dan di luar hotel itu kami merokok. Dia bilang, kita boleh merokok asal lima langkah dari dinding gedung dan tidak di tempat terbuka: artinya, kami bisa merokok asalkan terhalang pepohonan atau kendaraan. “Dan, harus tetap waspada. Terutama polisi yang tidak pakaian seragam,” katanya.
 
Ujaran teman penyair Brunei itu sekaligus menjadi pelajaran bagi kami. Memang setiap ada larangan, pasti terbuka juga cara untuk melanggarnya. Pepatah lain lubuk lain ikan itu, hanya berlaku pada kebudayaan atau adat istiadat. Sedangkan ranah hukum, bisa saja fleksibel.
 
Akhirnya kami pun bisa merokok, meskipun tetap dengan kekhawatiran, ataupun secara sembunyi-sembunyi. Misalnya, saat acara baca puisi di pasar modern, sehabis makan malam para pecandu tembakau mulai ‘belingsatan’ untuk mencari tempat: ada yang masuk ke toilet dan merokok, sementara saya dan penyair Chavchay turun ke bawah dan keluar, di rindang taman dan terhalang bus panitia kami pun merokok. Hanya saja, kami selalu boros, sebab lebih banyak merokok hanya separo lalu dilumat di bawah telapak sepatu! Alasannya sederhana: kenikmatan tak boleh dinikmati lama-lama, sebab lazimnya akan menuai ketaknimatan. Setiap kesusahan pasti ada kemudahan. Nah, kami khawatir setiap kemudahan akan mendapatkan kesusahan: ditangkap polisi kerajaan Bruneidarussalam.
 
Polisi kerajaan Brunei, menurut teman-teman penyair Brunei, tidak langsung menangkap warga yang merokok. Mereka  menangkap setelah ada bukti. Bukti yang tak akan terbantahkan, ialah para polisi di sana lebih dulu akan memoto si pelaku. Kalau rokok itu sudah dilumat di tanah, mereka akan segera pergi. Ini pengalaman yang diceritakan penyair Yopi Umbaran, Firman Venakyasa, dll. saat merokok sebelum memasuki Bandara Bandarseribegawan. Saat mereka merokok, para pemuda Brunei tersenyum-senyum ingin menjebak dengan cara diam-diam melapor ke polisi. Ternyata orang Indonesia terbiasa menghadapi situasi seburuk apa pun atau lebih tepatnya lebih lihai kalau urusan ‘menipu’ (hehehehe). Begitu polisi datang, rokokpun sudah dibuang! Kecelenya polisi, kecewanya para pemuda Brunei?
 
Tetapi, dalam berbagai seminar, para penyair Indonesia yang perokok kerap keluar ruangan. Berjamaah merokok. Tak cuma lelaki, perempuan penyair pun ikut merokok (tak perlu saya sebutkan siapa namanya di sini). Merekok secara berjamaah memang mengasyikkan. Barangkali ini juga yang menguatkan hati kami, keberanian kami, untuk ‘melawan’ fatwa Sultan Hasanal Bolqiah tentang pelarangan merokok.
 
Pelarangan merokok di muka umum, membuat banyak kedai tak berani menjual rokok. Hanya tempat-tempat tertentu yang boleh mendagangkan rokok, itu pun harus sudah ada lisensi dari kerajaan dengan label peringatan merokok dari kerajaan Brunei. Banyak beredar rokok di negeri ini adalah produk Jarum Kudus.
 
Jadi, selama di Brunei, kami benar-benar layaknya pencuri, yang sembunyi-sembunyi agar tidak ditangkap polisi. Dan, orang Indonesia, memang paling lihai dalam soal ini. Terbukti, tak satu pun kami yang ditangkap lalu ditinggal rombongan. Biar pun saya pernah merokok di rumah makan pasar modern siang hari, cuma ditegur seorang satpam: “matikan rokok itu.” Saya pun melumatnya di piring bekas makan, untuk rokok yang kedua.
 
Bandar Lampung, 29 Juli 2010.

*) Isbedy Stiawan Z.S., lahir di Tanjungkarang, Lampung, dan hingga kini masih menetap di kota kelahirannya tersebut. Menulis puisi, cerpen, esai sastra dan opini sosial, politik, dan kebudayaan. sejumlah buku sastra yang telah diterbitkan oleh penerbit di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. http://sastra-indonesia.com/2010/10/sembunyi-sembunyi-di-negeri-bolqiah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt