Jumat, 06 Desember 2013

Dicari! “Guru Sejati”

Tangguh Pitoyo *

Guru, belakangan sebagai profesi yang sering mendapat sorotan dari masyarakat. Ada karena gajinya naik dua kali lipat akibat tunjangan profesional yang diraihnya. Ada menyorot sebab kinerjanya kurang bagus, moralitasnya merosot, dan lainnya. Pokoknya guru sedang naik daun saat kini. Guru, merupakan profesi terlama di dunia ini. Disadari atau tidak, ketika manusia diturunkan ke bumi menjadi khalifah, sebenarnya esensinya jadi guru. Pemimpin dalam tanda petik ini guru. Mengapa? Karena, pemimpin yang baik pada dasarnya teladan yang baik, dan guru yang baik itulah teladan yang baik.

Negara kita mengalami krisis kepemimpinan dalam arti yang betul-betul jadi teladan bagi yang dipimpinnya. Hampir pada setiap lapisan elemen di negeri ini, ada penyimpangan. Bukan hanya guru, semua pemimpin secara hukum positif yang ada di Negara Indonesia, semuanya pernah ada yang mewakilinya mendekam di jeruji besi. Ini gambaran betapa jeleknya moralitas bangsa kita, hingga pada kebingungan mencari pemimpin dan figur yang bisa diandalkan sebagai teladan. Terlebih belakangan, adanya kasus pertikaian antara KPK, Polri dan kejaksaan. Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi, tidak lepas dari isu ’ketidakbersihan.’ Semakin nyata krisis kepemimpinan di negeri ini.

Siapakah sebenarnya guru bangsa ini? Ketika seorang berada pada komunitasnya bekerja dengan baik dan jadi teladan di dalamnya, sebenarnya dia telah menjadi guru yang sebenarnya. Ketika pak lurah dengan santun, telaten, sabar penuh pengertian melayani rakyatnya yang membutuhkan, disadari atau tidak, sudah menciptakan dirinya menjadi guru yang baik bagi masyarakatnya. Bukan hanya itu, semua orang yang berinteraksi denganya telah berguru padanya pula, karena interaksi akan membekas kepada orang yang melakukannya.

Tukang bangunan yang berakhlak mulia, kerjanya bagus, jujur, sebenarnya dia menjadi pemimpin dan teladan bagi yang pernah berinteraksi dengannya termasuk majikannya. Tak peduli sesama teman, orang yang meminta tolong kepadanya atau siapapun yang pernah berinteraksi dengannya. Demikian juga tukang gali sumur, ketika kerjakan pesanan sumur sesuai standar, tidak menipu dan berperilaku baik, sebenarnya telah jadi guru dan pemimpin bagi orang lain tanpa disadari olehnya. Maka, ketika semua orang bekerja baik, punya moralitas baik, dan tinggi dedikasinya terhadap pekerjaan yang ditekuni, dialah guru yang baik. Kita sering menukil pendapat orang Barat, tentang suatu kebaikan, termasuk di majalah Dinamika sendiri, sebenarnya itu sama juga kita berguru kepada mereka.

Sekarang pertanyaannya, sudahkan kita kehilangan figur pemimpin? Ternyata tidak. Para pemimpin, pejabat, pekerja, pun apa saja profesinya, masih banyak yang bisa dijadikan teladan dalam hidupnya. Hanya orang yang baik, jarang nampak di permukaan, karena cenderung low profil, tak mau perlihatkan kebaikan yang dimilikinya. Lain dengan yang ingin dianggab baik, mereka selalu menampakkan kebaikannya walau itu sangat sedikit, jika dibandingkan keburukan dan kejahatan yang dilakukan. Inilah cara sederhana paling gampang, untuk membedakan orang yang baik dengan yang tidak baik. Kalau orang cenderung menonjolkan apa yang sudah dilakukan dan dianggap kebaikannya, sebenarnya dia hanya bisa berbuat itu saja untuk kebaikan, atau belum banyak berbuat kebaikan, tapi justru sebaliknya, lebih sering berbuat jahat.

Bagaimana guru yang baik? Di Undang-undang Pendidikan, sudah jelas indikatornya. Guru yang baik punya kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional. Kemampuan pedagogiknya bisa dipertanggungjawabkan; mampu mendidik, mengajar para siswanya di sekolah dengan baik. Bisa mencipta pembelajaran yang inovatif, kreartif dan menyenangkan bagi siswa. Kalau sudah bisa berbuat itu, berarti secara pedagogik telah bisa dikatakan guru yang bisa ditiru.

Kompetensi sosial ialah yang berguna bagi masyarakat sekitar, bukan hanya di sekolah dan di dunia pendidikan, lebih luas jadi ‘aktifis’ dalam masyarakat. Harus aktif dalam kegiatan sosial dimana berada. Jangan sampai ada guru yang hanya tidur di hari minggu. Maka, harus jadi teladan dan panutan di masyarakat.

Kompetensi kepribadian. Guru yang baik jelas terang kepribadianya, bisa dipertanggungjawabkan pada masyarakat sekitar. Punya kepribadian luhur, dengan ukuran norma yang ada di masyarakat, serta agama yang dianutnya. Ketika tidak banyak melanggar norma sosial pun hukum dan ajaran agama yang dianut, sebenarnya guru tersebut telah meraih jenjang berkepribadian mulia.

Dan kompetensi profesional. Dalam hal ini guru harus kembangkan profesinya. Menulis seperti ini, sarana mengasah profesionalitas guru. Di sinilah, tujuan cukup berat dirasakan guru. Profesi apapun ditandai pertanggungjawaban terhadap profesinya. Sebagai pengemban ilmu, menulis ialah sebuah tuntutan bagi guru, sehingga ketika ada guru melakukan plagiat dibidang tulis-menulis, apalagi dia menerima pesanan tulisan, makalah, laporan PTK, dan penelitian lain, sebenarnya itu kejahatan terberat dilakukan guru sebagai ilmuwan. Dan kesalahan yang satu itu, tidak patut dimaafkan.

Maka, marilah para guru instropeksi diri; pernahkan kita melakoni kejahatan akademis tersebut. Kalau sudah melakukan, segeralah taubat dan kembali ke jalan benar. Termasuk para pelaku yang menerima pesanan para guru. Dosamu gedhe Pol.

Di sini jelas, bagaimana guru harus berbuat, berpikir dan berperilaku dalam lingkungan sosial dia berada. Kalau keempat hal tadi sudah dilaksanakan penuh tanggungjawab; maka, siapakah guru sejati bangsa ini? Siapakah pemimpin sejati? Siapakah tauladan sejati? Semua bisa dijawab secara jelas, gurulah jawabannya. Kalau semua tadi terjawab dengan baik, cemoohan terhadap profesi guru, tidak bakal terjadi. Dan guru pemimpin sejati; dialah yang menciptakan pemimpin bangsa ini sampai presiden sekalipun. Namun sebaliknya, ketika seluruh elemen bangsa ini bobrok, guru ikut menyumbang andil untuk itu. Maka semoga tidak demikian yang terakhir ini. Jayalah Guru. Majulah bangsaku.

*) Drs. Tangguh Pitoyo, S.Pd, M.Pd., Pengawas Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo.
Sumber: Majalah Dinamika PGRI Ponorogo
Dijumput dari: http://sastra-indonesia.com/2013/12/dicari-guru-sejati/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt