Sabtu, 24 Agustus 2019

Satyagraha Hoerip (1934—1998)

Pengarang Satyagraha Hoerip dikenal dengan nama sapaan Mas Oyik (orang yang idealismenya kerakyatan) dan nama panjangnya Satyagraha Hoerip Soeprobo. Satyagraha Hoerip lahir tanggal 7 April 1934 di Lamongan, Jawa Timur, dari keluarga berada. Nama lengkapnya Raden Hoerip Satyagraha Prawirodihardjo. Ayahnya, Raden Soeprobo Prawiradimulja, pernah bekerja sebagai Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Lamongan, sebagai camat (asisten wedana) di Blitar, sebagai patih Nganjuk, sebagai Bupati Bondowoso, dan terakhir menjadi residen di Surabaya. Ibunya, yang bernama Raden Rara Suhartini Sumodihardjo, saudara sepupu Presiden Sukarno.

Satyagraha Hoerip anak pertama dari lima bersaudara. Namun, hanya Satyagraha yang menekuni dunia tulis menulis. Bakat menulis Satyagraha sudah terlihat sejak kecil. Dia gemar membaca. Ketika Jepang berkuasa, Satyagraha masih sempat secara sembunyi-sembunyi mencari bacaan-bacaan berbahasa Belanda yang ketika itu sudah dilarang. Meskipun lahir dari keluarga kaya, Satyagraha tetap bersikap sederhana. Dia lebih senang hidup di desa-desa menyelami kehidupan rakyat kecil.

Sebagai anak pamong praja yang selalu berpindah-pindah tempat tinggal, Satyagraha menjalani pendidikan dengan tersendat-sendat. Dia mulai memasuki dunia sekolah pada tahun 1940-an di ELS, sekolah taman kanak-kanak zaman Belanda. Setelah tamat ELS, Satyagraha melanjutkan sekolah ke SR di Kediri, kemudian ke SMP di Blitar dan pindah ke Nganjuk.

Di bangku SMP inilah Satyagraha mulai menulis. Dia menulis beberapa puisi yang dimuat di surat kabar daerah. Ketika itu ia menggunakan nama samaran I. Poreh dan I. Gst. Poreh. Setelah tamat SMP, Satyagraha pindah ke Malang untuk meneruskan sekolah ke SMA. Di SMA Bagian A, ketika berada di Malang, ia pernah menjadi murid Iwan Simatupang, sastrawan terkemuka tahun 1960-an.

Teman-temannya di SMA yang akhirnya sama-sama menjadi sastrawan antara lain Alex Leo, Titie Said Sadikun, dan Budihardjo Sn. Di SMA, Satyagraha makin sering menulis sastra yang dimuat di media massa cetak, seperti Mingguan Minggu, majalah Aneka, Starmus, dan Minggu Pagi. Setelah tamat SMA, atas kehendak ayahnya, Satyagraha kuliah di Fakultas Hukum sebagai penerima bea siswa ikatan dinas.

Meskipun kuliah di Fakultas Hukum, ia lebih sering terlihat di Fakultas Sastra. Selama menjadi mahasiwa, ia giat mengasuh majalah mahasiswa. Bersama beberapa orang temannya, ia mendirikan GM Sos (Gerakan Mahasiwa Sosialis). Satyagraha tercatat sebagai salah seorang penanda tangan Manifes Kebudayaan.

Sebagai orang yang gemar mengembara dan berpindah-pindah tempat tinggal, Satyagraha dapat dikatakan tidak mempunyai pekerjaan tetap. Dia juga berpindah-pindah dari pekerjaan yang satu ke pekerjaan yang lain. Tahun 1960 Satyagraha bekerja sebagai wartawan Minggu Pagi di Yogyakarta, dan satu tahun kemudian (1961) ia bekerja di Penerbit Ganaco, Bandung.

Tahun 1964 Satyagraha bekerja sebagai Sekretaris Kedutaan Besar Aljazair. Tahun 1966—1967 ia bekerja sebagai wartawan Harian Kami, kemudian pindah ke surat kabar Sinar Harapan hingga tahun 1969. Tahun 1972—1973 Satyagraha mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City, Amerika Serikat. Satyagraha kembali bekerja di Sinar Harapan sebagai editor senior tahun 1980.

Tahun 1982 ia diangkat sebagai dosen tamu di Indonesia Studies Summer Institute, Universitas Ohio, Athens, Amerika Serikat. Profesi dosen itu agak lama berlangsung karena ia juga memberi kuliah dan sebagai dosen penguji di Modern Indonesian Literature and Culture. Tahun 1990 Satyagraha dikukuhkan sebagai profesor tamu di Jurusan Pusat Studi Asia Tenggara, Universitas Kyoto, Jepang. Tahun 1990-an sampai akhir hayatnya—meninggal tanggal 14 Oktober 1998—kegiatannya hanya menulis dan menulis, baik menulis sastra, artikel tentang sastra, artikel sosial, maupun kritik sastra.

Satyagraha menikah dengan gadis Manado bernama Agustina Wilhelmina Ulag Nieman, penganut agama Kristen yang taat, tanggal 14 Mei 1964. Dari pernikahannya itu mereka dianugerahi lima orang anak. Setelah menikah, Satyagraha akhirnya memeluk agama Kristen.

Pria yang tidak pernah berhasil meraih gelar sarjana dari beberapa perguruan tinggi itu tampaknya mengkhususkan diri untuk menulis cerita pendek. Bahkan, ia sempat mendapat julukan "suhu cerita pendek" di Indonesia. Sastrawan yang lebih dikenal dengan panggilan Oyik itu tidak hanya ahli mencipta cerita pendek, tetapi juga aktif mengumpulkan cerita-cerita pendek Indonesia dan menerjemahkannya ke dalam bahasa asing.

Selain itu, Satyagraha pernah bekerja sebagai editor buku yang berjudul "New York After Midnight", kumpulan 11 cerpen dari 11 pengarang. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul 11 Indonesian Short Stories, dan diterbitkan oleh Penerbit Wira Pratama tahun 1991.

Satyagraha Hoerip mendapatkan berbagai hadiah, seperti tahun 1961 atas cerita pendeknya "Seorang Buruan" memenangkan Hadiah Hiburan majalah Sastra. Tahun 1968 berkat cerita pendeknya "Sebelum yang Terakhir" mendapat pujian dari redaksi Horison.

Pengalaman yang sangat berharga bagi Satyagraha adalah ketika ia mendapat Hadiah Nemis dari Pemerintah Chili tahun 1987. Pada waktu itu Satyagraha dinyatakan sebagai pemenang Sayembara penulisan cerpen yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Chili untuk Indonesia di Jakarta tanggal 27 Agustus 1987. Selain itu, tahun 1997 berkat cerita pendek "Sarinah Kembang Cikembang" ia mendapat penghargaan dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Cerita pendek "Pada Titik Kulminasi" termuat dalam bunga rampai Laut Biru Langit Biru susunan Ajip Rosidi.

Berdasarkan pengalaman menulisnya, Satyagraha pernah menulis cerita film dengan judul Palupi. Cerita itu kemudian digarap Asrul Sani menjadi film dan berubah judul menjadi Apa yang Kau Cari Palupi?. Selain itu, pada tahun 1963, konon Satyagraha pernah membintangi film "Penyebrangan". Satyagraha juga aktif menulis artikel-artikel sosial, antara lain "Buat Para Pemimpin Berpikir dan Bertindak sebagai Teladan" Sinar Harapan, 12 Desember 1967, "Bahaya Tenggelamnya Warisan Kebudayaan Kita karena Pemerintah & Para Sarjana Tak Mencegahnja", Sinar Harapan, 9 Januari 1968, dan "Kesadaran Rakjat, Kuntji Paling Utama", Sinar Harapan, 28 Mei 1968.

Goenawan Mohammad dalam "Catatan Pinggir" Tempo, 26 Oktober 1998", menyatakan bahwa bagaimanapun, Satyagraha Hoerip adalah penulis yang bisa jadi saksi utama pergulatan intelektual di Indonesia yang mau tak mau menyangkut banyak hal, dari cerita pendek sampai kekuasaan yang jatuh bangun.

Karya-karya Satyagraha, antara lain sebagai berikut. 1) Bisma Banteng Mayapada (cerita wayang, 1960); 2) Keperluan Hidup Manusia (1963; terjemahan dari Leo Tolstoy); 3) Sepasang Suami Isteri (novel, 1964); 4) Burung Api (cerita anak, 1970); 5) Tentang Delapan orang (kumpulan cerpen, 1980) ; 6) Sesudah Bersih Desa (kumpulan cerpen, 1989); 7) Cerita Pendek Indonesia 1-3 (antologi cerpen, 1979, tahun 1989 terbit dalam edisi revisi menjadi 4 jilid); 8) Antologi Esai tentang Persoalan Sastra (antologi esai, 1969, terbit ulang tahun 1982 dengan judul Sejumlah Masalah Sastra); 9) Circumcision (antologi cerpen, 1994); 10) Bisma Dewabrata (cerita Wayang, 1995).

http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Satyagraha_Hoerip
https://onesearch.id/Author/Home?author=Satyagraha+Hoerip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt