Jumat, 27 September 2019

Kepada Buldanul Khuri, Seno Gumira Ajidarma: Aku Menerbitkan Maka Aku Ada

Pameran Arsip 25 Tahun Buldanul Khuri Berkarya, Festival Buku Moco Sik (sumber foto: Jati/Bernas.id).

Seno Gumira Ajidarma (SGA) memberikan kutipan Aku Menerbitkan Maka Aku Ada kepada Mas Buldan, sapaan akrabnya, di Pameran Arsip 25 Tahun Buldanul Khuri Berkarya, Festival Buku Moco Sik . Disebut SGA, kutipannya ini muncul karena generasi sekarang merupakan generasi kutip-mengutip quote, selalu butuh quote, Jogja Expo Center, Yogyakarta, Jumat 20 April 2018.

Dikatakan SGA, kita sudah dengar cerita Mas Buldan, jadi kutipan tersebut cocok. “Jadi menerbitkan itu bukan sekedar kita punya uang. Saya sendiri berpengalaman sebelum Mas Buldan. Saya menerbitkan buku pertama misalnya Emha Ainun Nadjib, saya yang menerbitkan, penerbit Pabrik Tulisan namanya di Jogja. Ini cuma 100 eksemplar sekitar tahun tujuh lima tujuh enam, saya masih SMA, bayangin tuh jadi produser. Dan salah cetaknya sampai minta ampun. Jadi Emha ya sebel banget tuh, saya tahu itu, tapi sangat sopan waktu itu beliaunya. Jadi itu M frustasi namanya sehingga ketika diwawancarai wartawan, beliau bilang, bakar sajalah kumpulan frustasi ini,” bebernya.

Lanjut cerita SGA, kemudian menerbitkan buku pertama karya Linus Suryadi AG “Langit Kelabu” cuma seratus biji juga, lalu buku Ade Mulyadi Masardi yang suatu ketika entah kapan jadi jubirnya Gusdur. “Jadi artinya, saya mengenal passion itu, nggak usah jadi orang kaya dulu jadi penerbit itu. Saya itu, waktu itu jual telor. Dari mana? Orang tua saya punya peternakan ayam, nggak banyak, tapi bisa saya ambil telornya dua puluh, jual, terus jual. Cukuplah nyetak seratus itu. Passion. Dititipkan di Him Housing, Gunung Agung, dua minggu saja sudah habis, ya seperti itu,” paparnya.

Diakui SGA, ia mengerti benar tentang dunia Mas Buldan, yang jatuh bangun, nerbitin lagi, nerbitin lagi sampai hari ini, entah untungnya apa, kadang untung kadang tidak. “Bayangkan betapa penting buku itu, nggak ada, nah mana bukunya? Kita ingat sekarang, kita hidup dalam abad arsip, archive, tanpa itu apa artinya. Internet klak klik apa itu, nggak jalan. Sepertinya semua ada, padahal tidak. Yang mana yang nggak ada, ya yang hilang itu, nggak ada,” katanya.

Untuk itu, menurut SGA betapa penting yang namanya idealisme arsip dokumentasi dan seterusnya, meskipun untuk membangkitkannya mahal, misal per sampul scan dan nggak bisa balik kayak semula, belum nyarinya kalau dihitung biayanya berapa?

SGA pun menceritakan pertemuan awalnya dengan Mas Buldan. “Saya mau cerita dari awal nih, saya kenal dengan Mas Buldan. Suatu hari, muncul di kantor Jakarta Jakarta itu, seorang pemuda berkaos oblong plek-plek keringat di kaos, nggak tahu naik apa, entah bis kota. Bersediakah Mas Seno diterbitkan kumpulannya, buku pertama untuk Bentang,” ucapnya.

Lanjut SGA, buku pertama di Bentang ini berbeda karena dalam posisinya dijauhi orang ketika Orde Baru, dalam posisi semua cerita pendeknya (cerpen) itu mengembara. “Ketika ketahuan, pokoknya Seno itu kalau Timor-timor jangan dimuat, bahaya. Berkeliling, enam pertama gampang masuk Kompas. Enam ke belakang, wah bisa dua tahun sampai ketemu penerbit yang nggak ngerti dia ini bahaya. Majalah Hidup yang nggak tahu politik, masuk. Kadang-kadang gitu,” urainya.

Waktu itu, lanjut SGA, kayaknya agak populer cerpen-cerpennya itu, ada pembacaan cerpennya TIM. “Nah, Buldan dengan kerdus dan tumpukan buku Bentang, dibawa dijual kayak orang asongan tanya ‘Mas boleh nggak jual di depan pintu arena. Oh iya, silakan saja, pokoknya gelarlah di situ,” kata SGA.

Diceritakan SGA, cerpen-cerpennya itu dibaca oleh para superstar kesenian waktu itu, Mamang Khairul Umang, Neni Al Kharim, Dedi Miswar, Renny Djayusman. “Ya itu saya kira bagian awal dari perjalanan bentang. Kayak naskah Jazz Parfum Presiden itu, dalam situasi posisi saya dicekal, siapa mau menerbitkan naskah saya itu. Saya kirim 10 bab pertama ke Mas Buldan. Kalau Anda setuju, saya terusin kalau nggak saya biarkan saja. Oh setuju langsung,” ucapnya.

Bagi SGA, dengan adanya 60 lebih penerbit indie di Jogja merupakan sebuah bentuk passion bahwa menerbitkan buku menjadi bagian yang penting dalam hidup dan kebudayaan Indonesia ini. “Saya kira tetaplah bertahan karena menerbitkan buku itu sangat penting meski buku yang sama bisa keluar di media digital/online, tapi ini tetap harus ada, sama seperti fotografi semua orang bisa tinggal forward fotonya, kan tetap ada orang pameran foto dengan kertas-kertas mahal super canggih yang tidak ada di sini. Itu harga perlawanan, harga perjuangan. Bukan tak ada artinya, lihat kita belum tahu apa yang terjadi,”katanya.

SGA mengingatkan dunia radio ketika tv muncul, pasti mati, nggak. “Radio menjadi bisnis yang unik ya, radio female, radio dangdut, radio tanpa lagu, politik tok, wawancara tok,variasinya luar biasa dan hidup, nggak mati, nggak miskin juga. Jangan khawatir dunia ini masih bisa berubah lagi. frankfurt book fair semua itu cetak kan, itu berjuta-juta orang sengaja datang dari seluruh dunia untuk hadir,” tukasnya. (Jat)

https://www.bernas.id/63218-kepada-buldanul-khuri-seno-gumira-ajidarma-aku-menerbitkan-maka-aku-ada.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt