Kamis, 26 September 2019

Menopang Reformasi TNI

Soetanto Soepiadhy
Surya, 13 Okt 2009

Bila masalah umum seperti korupsi, penegakan hukum, dan lain-lain sudah ditangani dengan serius; prajurit dipersenjatai dengan peralatan yang memadai dan terjamin kesejahteraannya, maka hanya masalah waktu sajalah reformasi TNI itu bisa dinilai berhasil dan menjadi TNI yang profesional.

Indonesia saat ini adalah Indonesia di abad ke-21. Ujud ke depannya, adalah Indonesia yang modern dan demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum, menghormati HAM dan perbedaan pendapat. Kesadaran untuk bersama mendukung wujud Indonesia ke depan yang seperti itu telah mendorong TNI untuk segera keluar dari bayang-bayang masa lalunya yang menyulitkan, di samping memang sudah tidak aktual lagi.

Proses untuk bisa keluar itu, harus dipahami, tapi tidak mudah. Butuh waktu yang sangat panjang. Bahkan bisa jadi, sebuah proses yang tiada akhir. Kita melihat, perlahan-lahan TNI menunjukkan langkah mantapnya melakukan reformasi mewujudkan TNI yang profesional, efektif, efisien, dan modern. Di bawah naungan Departemen Pertahanan, TNI membaharui kinerjanya, baik menyangkut pemenuhan kesejahteraan prajurit maupun sistem alat pertahanan serta tetap berkomitmen menjaga netralitas dalam politik.

Bangsa ini harus mengakui, banyak yang berubah dalam diri TNI. Hal ini ditandai dengan pemisahan polisi dari ABRI, dihasilkannya ketentuan UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dan Pengaturan Organisasi TNI dalam ketentuan UU Nomor 34 Tahun 2004. Terutama, TNI telah dilepaskan dari kegiatan politik praktis dan ada upaya unuk menjadikan TNI lebih profesional, baik dari aspek doktrin, kultural dan postur.

Namun demikian, masih banyak saja kritik. Reformasi TNI dianggap belum banyak menyentuh akar persoalan. Padahal, harus diakui, bila dibandingkan dengan lembaga lain, TNI sudah cukup banyak memenuhi tuntutan reformasi. Misalnya, meninggalkan dwifungsi TNI, meninggalkan Fraksi TNI di kursi DPR, termasuk pemisahan TNI dengan Polri, netralitas TNI; dan menjauhi politik praktis.

Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso pada ulang tahun TNI ke-63 pada 10 Oktober 2008 setahun lalu mengatakan, selama satu dasawarsa ini, reformasi internal TNI telah berlangsung dengan baik. Refomasi TNI telah berjalan dengan lancar dan berhasil walau masih perlu kajian dan evaluasi.

Tentunya, pernyataan itu untuk lebih menegaskan peran TNI sebagai instrumen pertahanan nasional dalam kapasitas tentara profesional sebagai bagian dari sistem politik demokratis. Saat ini, kita bisa melihat, profesionalisme TNI masih terus diupayakan. Salah satu jalan yang telah ditempuh, sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI adalah dengan mengeluarkan TNI dari berbagai aktivitas politik praktis serta aktivitas bisnis (niaga).

Tergantung Sipil

Berbagai kritikan yang dilontarkan itu, sekeras apapun, diharapkan bisa diterima sebagai dorongan energi positif bagi proses berlangsungnya reformasi TNI. Kritik itu harus diterima sebagai wujud kecintaan terhadap TNI. Karena mereka menginginkan TNI, yang juga miliknya, menjadi TNI yang profesional.

Dengan demikian, kalau ada penilaian reformasi TNI itu belum berhasil, tentu bukan salahnya TNI saja. Justru, yang paling bertanggungjawab dan perlu disalahkan adalah pemerintah dan kalangan elite politik. Mengapa demikian? Kenyataan, pemerintah sangat minim mengucurkan dana bagi upaya proses reformasi TNI yang di dalamnya berkewajiban memberikan pemenuhan kesejahteraan prajurit maupun sistim alat pertahanannya.

Sangat disayangkan. Padahal, dua masalah ini kita pandang sebagai masalah krusial dan sangat sensitif. Secara objektif, kita harus mengkhawatirkan akan terjadinya pembalikan dari cita-cita awal reformasi TNI itu sendiri. Hal itu bukan tidak mungkin. Akibat ketidakcepatan (ketegasan) pemerintah dalam pendanaan untuk peralatan utama sistem persenjataan yang sesuai kebutuhan, kemudian terjadinya kasus-kasus korupsi yang kebanyakan dilakukan para politisi sipil.

Di mata TNI, itu semua menunjukkan ketidakkompetenan kalangan sipil. Disadari, keberhasilan reformasi TNI tidak bisa dilepaskan dari kondisi yang terjadi di luar TNI. Dalam hal ini, perilaku pemerintah dan partai politiknya. Tergantung sipil. Tanpa berlebihan, kita bisa menduga, pastinya TNI tengah menunggu sipil benar-benar terbukti tidak kompeten. Apalagi belakangan, anggapan tidak kompeten itu semakin diperkuat dengan betambah maraknya kasus korupsi hampir di seluruh lembaga sipil yang ada.

Kelemahan kalangan sipil ini secara tidak langsung bisa memberi peluang militer untuk kembali masuk. Jangan dianggap tidak adanya mereka di legislatif atau keterlibatan aktif di dalam partai politik, lantas tidak lagi ada keinginan TNI kembali seperti di masa lalu. Biar bagaimanapun, TNI bukan mustahil masih menunggu kesempatan untuk masuk lagi di kekuasaan seperti dulu.

Belakangan terbukti masih adanya kesan keinginan TNI untuk tetap terlibat aktif dalam menangani masalah-masalah keamanan, seperti pemberantasan terorisme atau terkait keamanan dalam negeri lainnya.

Konsisten

Secara akal sehat, kalau TNI tidak lagi boleh berbisnis, padahal itu yang bisa memberikan kesejahteraan kepada prajuritnya selama ini, lalu kenyataan pula anggaran untuk sistem alat pertahanannya juga terus dikurangi, apakah ini tidak membuat TNI bisa berpikiran lain? Bukan bermaksud menuduh dan mencurigai, tetapi ini perlu disampaikan agar semua pihak bisa berpikir jernih dan berjalan pada jalur yang benar.

Bila masalah umum seperti korupsi, penegakan hukum, dan lain-lain sudah ditangani dengan serius; prajurit dipersenjatai dengan peralatan yang memadai dan terjamin kesejahteraannya, maka hanya masalah waktu sajalah reformasi TNI itu bisa dinilai berhasil dan menjadi TNI yang profesional.

Keprofesionalan TNI adalah mutlak dan menjadi kepentingan kita sebagai bangsa dalam bidang pertahanan-keamanan menghadapi dunia luar. Untuk itulah, sebagai warga bangsa, kita harus terus konsisten menopang proses reformasi TNI itu dalam bingkai NKRI.

*) Dr. Soetanto Soepiadhy SH MH, ketua Pusat Kajian Konstitusi Untag Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt