Jumat, 24 Januari 2020

Menelusuri Arus Utama Sastra Indonesia

Yusri Fajar *
jawapos.com 29/12/2019

DOMINASI karya sastra dalam dinamika sejarah dan perkembangan sastra Indonesia sering kali dipengaruhi kepentingan kekuasaan, kapitalisme, dan agama. Fenomena itu tergambar dalam buku bertajuk Genealogi Sastra Indonesia: Kapitalisme, Islam, dan Sastra Perlawanan karya Okky Madasari yang bisa diunduh secara gratis melalui www.okkymadasari.net.

Buku ini menjawab rumusan masalah dengan kerangka teori yang dikemukakan Foucault dan didukung berbagai data dari teks karya sastra maupun sumber lainnya. Pembaca tidak akan bebas berselancar secara imajinatif seperti ketika membaca karya-karya fiksi Okky Madasari. Namun, akan diantar menelusuri berbagai argumentasi teoretis dan sajian data analitis tentang mengapa dan bagaimana berbagai novel bertema percintaan, motivasi, dan islami bisa dominan di zaman pascareformasi.

Okky Madasari tidak menjawab fenomena dominasi tersebut dengan terfokus pada data-data diskursus sastra pada masa pascareformasi. Dia menelusuri eksistensi karya sastra percintaan dan islami sejak era kolonial, Orde Lama, dan Orde Baru.

Pemerintah Belanda melalui penerbit Balai Pustaka berusaha mengontrol karya sastra menjadi apolitis. Karya Buya Hamka yang dianggap menjadi titik awal prosa islami di Indonesia, seperti Tenggelamnya Kapal Van der Wijk dan Di Bawah Lindungan Ka’bah, menarasikan kisah cinta.

Muatan keislaman yang ada di dalamnya tidak menggelorakan semangat jihad melawan penjajah. Dan, bahkan memberikan kesan sekadar tempelan karena plot utamanya adalah kisah asmara.

Pada rentang 1942–1949 dan beberapa tahun setelahnya, karya sastra tidak lagi sentimental dan melodramatis seperti era sebelumnya. Melainkan cenderung lugas dan penuh kritik atas realitas sosial.

Achdiat Mihardja melalui novelnya, Atheis, dan A.A. Navis melalui novelnya, Robohnya Surau Kami, mengkritisi agama dan keyakinan penganutnya. Dengan demikian, kedua novel itu dianggap mendobrak diskursus dominan yang mengonstruksi agama dan keimanan secara dogmatis.

Novel-novel itu menuai resistansi dari kelompok Islam. Ketika posisi PKI dan organisasi Lekra menguat di Indonesia, sastra menjadi alat propaganda politik. Pada situasi tersebut, lahir Manifes Kebudayaan (Manikebu) dengan inisiator para sastrawan yang menolak meletakkan satu unsur budaya secara lebih dominan dari unsur lainnya.

Peralihan kekuasaan ke Orde Baru makin menguatkan posisi kelompok Manikebu dengan paham humanisne universal dan membentuk diskursus dominan sastra versi mereka dengan dukungan media cetak sastra, seperti Horison. Namun, kemudian justru Arief Budiman, salah seorang penandatangan Manikebu, mewacanakan sastra kontekstual, yang terkesan mengkritisi sepak terjang dan proses kreatif para sastrawan Manikebu.

Di era Orde Baru, Islam direpresentasikan dalam karya sastra secara kompromis, cenderung seperti khotbah yang mengajak umat Islam untuk memperkuat relasi vertikal dengan Tuhan, seperti dalam puisi karya Taufik Ismail yang berjudul Dan Dari Ibu Seorang Demonstran dan Tirani yang dikutip dalam buku ini.

Upaya represi Orde Baru atas Islam justru melahirkan militansi kelompok Islam yang mendorong kebangkitan sastra islami. Okky berargumentasi bahwa munculnya majalah Annida tahun 1991, Forum Lingkar Pena, dan karya-karya sastra islami merupakan bentuk ekspresi komunitas Islam yang membentuk diskursus kuat dalam sastra Indonesia.

Novel-novel islami era itu cenderung berupaya menegakkan nilai-nilai keislaman. Dalam perkembangannya, setelah Orde Baru tumbang, genre sastra islami, motivasi, dan percintaan makin mewarnai sastra di tanah air dengan gaya berbeda. Di sisi lain, menjelang reformasi, muncul genre karya sastra yang melawan ketabuan, seperti karya-karya Ayu Utami.

Karya sastra islami pascareformasi berciri tokoh utamanya penganut Islam yang taat, berkelana ke mancanegara, dan membawa spirit dakwah, namun pada saat bersamaan juga menyajikan hedonisme. Sementara itu, karya sastra motivasi menggambarkan perjuangan tokoh yang secara ekonomi tidak berdaya, tetapi kemudian meraih kesuksesan. Novel-novel itu sukses, terjual dengan jumlah fantastis.

Fenomena tersebut oleh Okky dihubungkan dengan diskusus dominan sastra populer tahun 1980-an yang mendapat dukungan penerbit besar dan kekuasaan. Kemunculan karya sastra yang menghibur dan tidak kritis pada penguasa tersebut menguntungkan pemerintahan Orde Baru yang membatasi gerakan perlawanan dan kritik. Di sisi lain, kapitalisme yang semata berorientasi profit memproduksi dan menyebarluaskan karya sastra tertentu, tanpa terlalu peduli aliran dan bentuknya, yang penting laris dan menguntungkan.

Buku ini memperkaya kajian sastra, terutama dalam meneroka fenomena mutakhir arus utama sastra Indonesia melalui penelusuran historis dengan konsep genealogi Foucault. Ternyata terdapat benang merah antara karya sastra yang berpengaruh dan menguasai pasar dengan karya dengan situasi sebelumnya.

Karya dan aliran sastra yang dominan pada zaman tertentu bisa tenggelam karena kemunculan karya yang melawan dominasinya. Di balik pertarungan diskursus sastra itu, pengaruh negara, kapitalisme, dan agama tetap tak terelakkan. (*)

Judul Buku: Genealogi Sastra Indonesia: Kapitalisme, Islam, dan Sastra Perlawanan
Penulis: Okky Madasari
Penerbit: okkymadasari.net
Tahun terbitan: 2019
Tebal: vi+128 halaman

Buku ini memperkaya kajian sastra, terutama dalam meneroka fenomena mutakhir arus utama sastra Indonesia melalui penelusuran historis.

____________
*) Dosen FIB Universitas Brawijaya; novelnya ”Tamu Kota Seoul” (2019).
https://www.jawapos.com/minggu/buku/29/12/2019/menelusuri-arus-utama-sastra-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt