RadarBangsa.co.id
Menyambut Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan, yang digelar PC Lesbumi NU Babat. Teater Model SMA Model Wahid Hasyim Sumberwudi mulai menggelar latihan perdana. Latihannya digelar di masjid sekolah, dan diarahkan langsung oleh Zuhdi Amin juga Sholihul Huda.
Kepada wartawan Radarbangsa, Solihul Huda pelatih Teater Model menuturkan “Kita masih latihan perdana. Mengenalkan isi-maksud naskah yang akan garap (disiapkan untuk pertunjukan). Sekaligus menguji sejauh mana pengalaman anak-anak dengan naskah ini” ucapnya pada Sabtu (18/1/2020)”
Naskah yang dimaksud Huda berjudul Qasidah Barzanji, karya W.S. Rendra. Naskah berisi sajak-sajak musikal, hasil terjemahkan Syu’bah Asa, salah satu anggota Bengkel Teater. Adapun Barzanji sendiri, merupakan karya yang dikarang Syekh Ja’far al- Barzanji bin Husin bin Abdul Karim. Beliau lahir di Madinah tahun 1690 dan meninggal tahun 1766 M. Al Barzanji berasal dari nama tempat di Kurdistan, Barzinj. Karya sastranya ini lebih dikenal dengan Barzanji, dari asal nama pengarangnya.
Karya sastra ini yang bertutur tentang kehidupan Muhammad Saw, mencakup silsilah keturunan, masa kanak-kanak, remaja, pemuda, hingga diangkat menjadi rasul. Karya itu juga mengisahkan sifat-sifat mulia Nabi Muhammad, serta berbagai peristiwa untuk dijadikan teladan umat manusia.
Dalam lingkaran yang terbentuk dari 22 calon pemain. Huda berusaha memastikan apakah mengetahui dan mendapat pengalaman tertentu ketika melantunkan shalawat Barzanji. “Siapa yang pernah membaca salawat Barzanji?” Tanya Huda yang segera dijawab “Pernah” oleh anggota Teater Model. “Apa pernah mengalami perasaan aneh saat baca salawat sambil berdiri?” “Pernah. Perasaan mereka gitu” jawab salah satu calon pemain.
Huda dan Zuhdi kemudian membagi peran kepada 22 calon pemain, sekaligus meminta mereka mengambil properti yang akan digunakan. Seperti rebana, buku Surat Yasin dan lain sebagainya.
Selain pembacaan salawat Barzanji. Dalam naskah yang disutradarai dan dimainkan W.S. Rendra tahun 2003 itu, terdapat adegan yang lekat dengan ritual Islam seperti bacaan adzan dan pembacaan Surat Yasin.
Terkait alasan dipilihnya Qasidah Barzanji. Diakhir proaes latihan, Zuhdi Amin menjelaskan.
“Pertimbangannya, karna rata-rata pemain lulusan pondok pesantren. Mereka juga banyak yang menjadi pengurus organisasi pelajar Nahdlatul Ulama (NU). Secara ritual sekaligus spiritualnya, mereka sudah punya bekal” pungkas Zuhdi.
Dan hasil latihan salah satu naskah besar W.S. Rendra ini bisa disaksikan di Gedung Serbaguna Sukodadi, Lamongan, pada tanggal 23 Februari 2020. (JK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar