Sartika Sari
analisadaily.com/26 Jan 2019
Dalam esai “Pemasyarakatan Sastra di Indonesia” terbitan 1995, Jakob Sumardjo. Mendedahkan persoalan kedudukan sastra di masyarakat dan hal-hal selingkungnya. Salah satu fenomena yang disoroti kala itu, minimnya apresiasi terhadap karya sastra. Tidak semata-mata mengangkat satu bendera untuk menyebutkan sastra Indonesia secara keseluruhan. Ia menyoroti fenomena tersebut dengan cara yang lebih dekat.
Dalam hal ini, menurutnya, karya sastra dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Sastra modern atau sastra hiburan, sastra lama atau sastra sejati, dan beberapa jenis sastra lain yang mungkin belum terdeteksi. Apresiasi terhadap jenis-jenis sastra tersebut berbeda-beda. Untuk sastra berbahasa daerah misalnya, tentu sudah memiliki apresiator tersendiri.
Fenomena yang dipaparkan Jakob Sumardjo, telah dua puluhan tahun lalu. Agaknya masih relevan dengan kondisi saat ini. Sastra masih saja kesepian. Selain para pegiat yang meramaikan acara-acara sastra, aktivitas kesusastraan jarang sekali diisi pihak lain. Keadaan tersebut didukung minat baca masyarakat yang rendah. Buku-buku sastra, apalagi “sastra sejati”, tidak memiliki banyak peminat.
Lantas, siapakah yang perlu berbenah? Menanggapi situasi tersebut, Jakob Sumardjo memberi jalan keluar. Meningkatkan apresiasi sastra melalui pendidikan formal. Terutama dengan mengenalkan karya sastra di sekolah.
Menyediakan buku-buku sastra secara selektif sesuai dengan kualitas, usia, tema, dan sebagainya. Pendidikan apresiasi sastra ini secara intensif bertujuan untuk menyediakan calon pembaca sastra yang potensial baik dalam membaca sastra sejati ataupun sastra modern.
Pada ranah tersebut, menurut saya, berbagai upaya pun telah diwujudkan. Selain melalui gerakan Sastrawan Masuk Sekolah kini pemerintah menerapkan program Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan melalui berbagai aktivitas untuk mengenalkan sastra pada siswa di lingkungan sekolah. Di perguruan tinggi, terutama pada program studi sastra, khususnya di Sumatera Utara juga berbagai upaya menghidupkan sastra dilakukan. Walau masih saja terseok-seok karena beragam faktor yang katanya tak bisa diubah atau memang tak mau diperbaiki.
Peradaban kesusastraan di Sumut, dengan demikian, tak dapat ditopang oleh pendidikan formal yang senantiasa diagung-agungkan itu. Kesadaran ini menurut saya mendorong para aktivis, pegiat, dan penyuka sastra. Bersama-sama sepakat untuk menjaga nyala sastra melalui berbagai aktivitas di luar lingkungan pendidikan formal. Misalnya melalui komunitas atau dengan menyelenggarakan kegiatan sastra di ruang terbuka yang melibatkan masyarakat luas.
Misi itulah tampaknya juga diusung para penyelenggara acara Hari Puisi Indonesia. Dengan mengusung tema “Puisi untuk Rakyat: Ledakan Detik Menyentuh Nurani”. Sebagaimana yang dipaparkan Ketua Panitia Suyadi San. Acara tersebut tidak sekadar bernilai anjangsana, sekaligus bertujuan menambah geliat sastra di Sumut.
Tsi Taura, penulis buku Ledakan Detik, dalam kata sambutannya pun tidak hanya memaparkan proses kreatifnya menulis puisi. Lebih dari itu, sebagai putra daerah, Ledakan Detik dia persembahkan sebagai salah satu bakti pada kampung halaman. Meski dijerat kesibukan sebagai insan adhyaksa, dosen, dan berbagai jabatan lain. Kecintaannya pada sastra menjadi motivasi terbesar. Ia turut menghidupkan peradaban sastra di Kota Binjai dan Sumut.
Dalam acara yang mempertemukan para aktivis dan penikmat sastra dari berbagai kalangan itu, visi misi untuk menggairahkan kembali kesusastraan di Binjai turut disampaikan Walikota Binjai. Salah satu upaya kini sedang digiatkan, menyelenggarakan berbagai aktivitas seni/sastra berbasis komunitas-komunitas pemuda dan masyarakat umum.
Dasar pemikiran keduanya, seni/sastra, menjadi bagian penting dalam kehidupan. Segala sendi kehidupan tak lepas dari campur tangan kesenian. Dengan demikian, seni, sastra pun dapat menjadi medium yang efektif dalam membangun bangsa. Terutama dalam menyebarluaskan pembelajaran moral pada generasi muda.
Problematika sosial mengepung generasi muda. Karya sastra mengandung nilai-nilai dan norma kehidupan, sudah seharusnya menjadi bagian dalam perkembangan pemuda-pemudi. Atas dasar itu, kegiatan-kegiatan seni/sastra penting untuk dikembangkan dan didukung pemerintah.
Perhelatan digelar di Pendopo Umar Baki, Binjai, dihadiri berbagai kalangan. Di antaranya Walikota Binjai dan wakilnya serta Setdako Binjai, Ketua DPRD Binjai, Kajari Binjai, Dandim 0203/Langkat, Kapolres Binjai, Kepala Balai Bahasa Sumut, dan sejumlah pejabat lainnya. Hadir juga dari unsur sanggar seni, Sanggar Rumput Hijau SMA 2 Binjai, Sanggar Techno’s SMK 1 Percut Sei Tuan Deli Serdang, Sanggar Bianglala SMA Negeri 1 Binjai, Sanggar Generasi, dan lainnya.
Juga para seniman, penyair, dan budayawan seperti Tsi Taura,. Damiri Mahmud, Suyadi San, Adi Mariadi, M Yunus Tampubolon, Umar Zein, Tanita Liasna, KBKC, Emi Jupiolistia br Surbakti, Siamir Marulafau, Agus Susilo, Amran SD, Juhendry Chaniago, Asnidar, Porman Wilson Manalu, Saripuddin Lubis, Nevatuhella, Idris Pasaribu, dan Eva Susanti.
Khusus untuk para seniman dari Medan, penyelenggara menyediakan transportasi ke lokasi acara. Tentu, walau tak begitu jauh, tapi pengadaan transportasi ini sangat efektif dan memudahkan para undangan yang berminat hadir. Layaknya kegiatan-kegiatan sastra berkelas nasional.
Acara dibuka dengan pertunjukan dari Sanggar Generasi Medan sekaligus peluncuran buku Ledakan Detik. Bak gayung bersambut, pembacaan puisi, visualisasi puisi, dan musikalisasi puisi turut ditampilkan para seniman dan undangan, baik dari Medan, Binjai, dan Deli Serdang.
Buah Tangan
Puisi telah dibacakan dengan berbagai bentuk pertunjukan, diiringi beragam jamuan yang menenangkan lambung. Keakraban tumbuh dari seluruh sudut pendopo. Lantas, buah tangan apa yang paling ingin dibawa?
Sepanjang perjalanan pulang, peserta menikmati pemandangan kota. Sore itu tampak teduh, pertanyaan di atas mengusik saya. Setelah kegiatan itu, apakah pertemuan para pegiat sastra akan berakhir begitu saja? Ataukah pertemuan dalam kegiatan itu justru memantik munculnya kegiatan-kegiatan lain?
Bagi saya, tak ada buah tangan lebih nikmat ketimbang semangat. Bertambah kuatnya untuk menjaga nyala sastra di Sumut. Pertemuan para pegiat sastra antarkota seperti ini berpotensi besar untuk meningkatkan produktivitas karya melalui kolaborasi antarpegiat sastra.
Tentu saja kegiatan semacam ini, perlahan-lahan dapat mengikis patogen-patogen dalam hubungan kekerabatan antara seniman. Antarwilayah yang kerap muncul akibat adanya sinisme dan primodialisme. Ya, rasanya begitu.
***
https://analisadaily.com/berita/arsip/2019/1/27/684490/sastra-sebagai-telangkai/
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan
A Jalal
A. Anzieb
A. Khoirul Anam
A. Mustofa Bisri
A. Rodhi Murtadho
A. Syauqi Sumbawi
A.P. Edi Atmaja
Abdoel Moeis
Abdul Kirno Tanda
Abdul Wachid B.S.
Abdullah Abubakar Batarfie
Abdurrahman Wahid
Abimardha Kurniawan
Abroorza A. Yusra
Acep Iwan Saidi
Achdiat K. Mihardja
Achiar M Permana
Adek Alwi
Adhi Pandoyo
Adib Baroya
Aditya Ardi N
Adri Sandra
Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Aguk Irawan MN
Agus Buchori
Agus Dermawan T.
Agus Mulyadi
Agus Prasmono
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunyoto
AH J Khuzaini
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Hasan MS
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Saifullah
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhmad Sekhu
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Alawi Al-Bantani
Alfatihatus Sholihatunnisa
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Alim Bakhtiar
Amie Williams
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amril Taufik Gobel
An. Ismanto
Andhi Setyo Wibowo
Andi Andrianto
Andong Buku #3
AndongBuku #3
Andrea Hirata
Anindita S Thayf
Anjrah Lelono Broto
Antologi Sastra Lamongan
Anton Wahyudi
Anugrah Gio Pratama
Aprinus Salam
APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia
Arafat Nur
Ardi Wina Saputra
Ardy Suryantoko
Arie MP Tamba
Arif Hidayat
Arif Saifudin Yudistira
Arman A.Z.
Arsyad Indradi
Asarpin
Ashimuddin Musa
Asrul Sani
Astuti Ananta Toer
Atafras
Audifax
Awalludin GD Mualif
Ayu Nuzul
Azizah Hefni
B Kunto Wibisono
Bahrul Amsal
Bambang Kempling
Beni Setia
Benny Benke
Beno Siang Pamungkas
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Bernando J. Sujibto
Binhad Nurrohmat
Bloomberg
Bre Redana
Budaya
Budi Darma
Buldanul Khuri
Bustan Basir Maras
Candra Adikara Irawan
Candrakirana
Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur
Capres Cawapres 2019
Catatan
Ceramah
Cerpen
Chairil Anwar
Chicilia Risca
CNN Indonesia
Coronavirus
COVID-19
D. Zawawi Imron
Damiri Mahmud
Darju Prasetya
Darman Moenir
Deddy Arsya
Denny JA
Denny Mizhar
Devy Kurnia Alamsyah
Dhoni Zustiyantoro
Dian Sukarno
Didin Tulus
Dien Makmur
Din Saja
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Donny Anggoro
Donny Darmawan
Dr. Hilma Rosyida Ahmad
Dwi Cipta
Dwi Klik Santosa
Dwi Pranoto
Dyah Ayu Fitriana
Ecep Heryadi
Edy Suprayitno
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Elok Dyah Messwati
Engkos Kosnadi
Erdogan
Erwin Setia
Esai
Esti Nuryani Kasam
Evan Ys
F. Budi Hardiman
F. Rahardi
Fahmi Faqih
Fahrudin Nasrulloh
Fahrur Rozi
Faidil Akbar
Farah Noersativa
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fathul Qorib
Fatkhul Anas
Feby Indirani
Felix K. Nesi
Festival Teater Religi
Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan
Fira Basuki
Forum Santri Nasional (FSN)
Frischa Aswarini
Fuad Mardhatillah UY Tiba
Fuad Nawawi
Galuh Tulus Utama
Gampang Prawoto
Gde Artawan
Geger Riyanto
Geguritan
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Guenter Grass
Gus Ahmad Syauqi
Gus tf
Gusti Eka
Habib Bahar bin Smith
Haiku
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hamka
Han Gagas
Hary B Koriun
Hasan Basri
Hasnan Bachtiar
Heri Ruslan
Herman Hesse
Hertha Mueller
Heru Kurniawan
Hestri Hurustyanti
Holy Adib
Hudan Hidayat
Hujuala Rika Ayu
I Made Prabaswara
I Made Sujaya
IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah)
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Idrus
Ignas Kleden
Iksaka Banu
Imam Jazuli
Imam Nawawi
Imammuddin SA
Iman Budhi Santosa
Indra Intisa
Indra Mahadi
Indra Tjahyadi
Irfan Afifi
Irine Rakhmawati
Irwan Kelana
Isbedy Stiawan ZS
J.S. Badudu
Jadid Al Farisy
Jajang R Kawentar
Jawa Timur
Jean Marie Gustave le Clezio
JJ. Kusni
Jl Raya Simo Sungelebak
Jo Batara Surya
John H. McGlynn
Jordaidan Rizsyah
Jual Buku Paket Hemat
Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN
Jurnalisme Sastrawi
K.H. Ma'ruf Amin
Kadek Suartaya
Kaheesa Kirania Putri Ayu
Kahfie Nazaruddin
Kalis Mardiasih
Kamaluddin Ramdhan
Kanti W. Janis
Karanggeneng
Kardono Setyorakhmadi
Kedai Kopi Sastra
Kedung Darma Romansha
Kemah Budaya Pantura (KBP)
KetemuBuku Jombang
KH. M. Najib Muhammad
KH. Muhammad Amin (1910-1949)
Khairul Mufid Jr
Khawas Auskarni
Khoirul Abidin
Khoshshol Fairuz
Ki Ompong Sudarsono
Kitab Arbain Nawawi
Kodrat Setiawan
Kompas TV
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA)
Komunitas Sastra dan Teater Lamongan
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
Komunitas-komunitas Teater di Lamongan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)
Kopuisi
Kostela
Kritik Sastra
Kumpulan Cerita Buntak
Kurnia Effendi
Kuswaidi Syafi’ie
L Ridwan Muljosudarmo
L.K. Ara
Lamongan
Lan Fang
Lawi Ibung
Leila S. Chudori
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M)
Literasi
Liza Wahyuninto
Lukas Luwarso
Lukisan
Lukman
Lukman Santoso Az
Lutfi Mardiansyah
M Farid W Makkulau
M. Faizi
M.D. Atmaja
Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar
Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1
Mahfud Ikhwan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Maman S Mahayana
Manado
Manneke Budiman
Maratushsholihah
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Magdalena Bhoernomo
Mario F. Lawi
Marsel Robot
Martin Aleida
Marwanto
Mashuri
Massayu
Masuki M. Astro
Masyhudi
Media Seputar Pendidikan
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Memoar Purnama di Kampung Halaman
Mereka yang Menjerat Gus Dur
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mien Uno
Moh. Dzunnurrain
Moh. Jauhar al-Hakimi
Mohammad Rafi Azzamy
Mohammad Rokib
Mohammad Yamin
Muafiqul Khalid MD
Much. Khoiri
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Alfatih Suryadilaga
Muhammad Antakusuma
Muhammad Fikry Mauludy
Muhammad Hafil
Muhammad Marzuki
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad N. Hassan
Muhammad Subarkah
Muhammad Subhan
Muhammad Yasir
Muhidin M. Dahlan
Muhyiddin
Mukadi
Mukani
Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur
Musa Ismail
Mutia Sukma
N. Syamsuddin CH. Haesy
Nanang E S
Nara Ahirullah
Naskah Teater
Nezar Patria
Noor H. Dee
Nunus Supardi
Nur Haryanto
Nur Wachid
Nurel Javissyarqi
Nurul Komariyah
Okky Madasari
Olivia Kristina Sinaga
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pagelaran Musim Tandur
Palupi Panca Astuti
Pameran Lukisan
Parimono V / 40 Plandi Jombang
PC. Lesbumi NU Babat
PDS HB Jassin
Pelukis Dahlan Kong
Pelukis Tarmuzie
Penculikan Aktivis 1988
Pendidikan
Pengajian
Pengarang kelahiran Lamongan
Pentigraf
Pepaosan
Perbincangan
Peringatan Hari Pahlawan 10 November
Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur
Pipiet Senja
Politik
Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan
Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang
Pramoedya Ananta Toer
Presiden Jokowi
Prosa
Puisi
Puisi Menolak Korupsi (PMK)
Puji Santosa
Pustaka LaBRAK
PUstaka puJAngga
R. Ng. Ronggowarsito
Radhar Panca Dahana
Raedu Basha
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rasanrasan Boengaketji
Raudlotul Immaroh
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992
Ribut Wijoto
Riki Antoni
Riki Dhamparan Putra
Rinto Andriono
Risang Anom Pujayanto
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Roland Barthes
Rosi
Rosihan Anwar
RR Miranda
Rumah Budaya Pantura (RBP)
S. Jai
S.W. Teofani
Sabiq Carebesth
Sabrank Suparno
Safitri Ningrum
Sainul Hermawan
Sajak
Salman Aristo
Sandiaga Uno
Sanggar Lukis Alam
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang
Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST)
Sarasehan dan Launching Buku
Sartika Sari
Sasti Gotama
Sastra Kuno Suku Sasak
Sastri Bakry
Satmoko Budi Santoso
Satu Jam Sastra
Satyagraha Hoerip
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
SelaSAstra Boenga Ketjil
Seni Gumira Ajidarma
Seni Rupa
Seno Gumira Ajidarma
Seputar Sastra Pendidikan
Sergi Sutanto
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sirdjanul Ghufron
Siwi Dwi Saputro
Slamet Rahardjo Rais
Soediro Satoto
Soekarno
Soeparno S. Adhy
Soesilo Toer
Soetanto Soepiadhy
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sosiawan Leak
Sri Handi Lestari
Sri Wintala Achmad
STKIP PGRI Ponorogo
Subagio Sastrowardoyo
Sudarmoko
Sujatmiko
Sukarno
Suminto A. Sayuti
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syahrudin Attar
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili
Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari
Sylvianita Widyawati
Tangguh Pitoyo
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teater Ilat
Teater nDrinDinG
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Tias Tatanka
Timur Sinar Suprabana
Titi Aoska
Tiyasa Jati Pramono
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga
Toni Masdiono
Tri Broto Wibisono
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Tulus Wijanarko
Umar Fauzi
Umbu Landu Paranggi
Umi Kulsum
Universitas Jember
Universitas Negeri Jember
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W.S. Rendra
Wage Daksinarga
Wahyu Aji
Warung Boengaketjil
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wiji Thukul
Wildan Nugraha
Wildana Wargadinata
Yanusa Nugroho
Yasraf Amir Piliang
Yerusalem Ibu Kota Palestina
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhi Herwibowo
Yuditeha
Yusri Fajar
Yuval Noah Harari
Zainal Arifin Thoha
Zainuddin Sugendal
Zara Zettira ZR
Zehan Zareez
Zuhdi Swt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar