Selasa, 28 Januari 2020

Sastra sebagai Telangkai

Sartika Sari
analisadaily.com/26 Jan 2019

Dalam esai “Pemasyaraka­tan Sastra di Indonesia” terbitan 1995, Jakob Sumardjo. Men­dedahkan persoalan kedu­du­kan sastra di masyarakat dan hal-hal selingkungnya. Salah satu fenomena yang disoroti kala itu, minimnya apre­si­asi terhadap karya sastra. Tidak semata-mata mengangkat satu bendera untuk me­nyebutkan sastra Indonesia secara keseluruhan. Ia menyoroti fenomena tersebut dengan cara yang lebih dekat.

Dalam hal ini, menurutnya, karya sastra dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Sastra modern atau sastra hiburan, sastra lama atau sastra sejati, dan beberapa jenis sastra lain yang mungkin belum terdeteksi. Apresiasi ter­hadap jenis-jenis sastra tersebut berbeda-beda. Untuk sastra ber­bahasa daerah misalnya, tentu su­dah memiliki apresiator ter­sendiri.

Fenomena yang dipaparkan Jakob Sumardjo, telah dua pulu­han tahun lalu. Agaknya masih relevan dengan kondisi saat ini.  Sastra masih saja kesepian. Se­lain para pegiat yang meramaikan acara-acara sastra, aktivitas kesusastraan ja­rang sekali diisi pihak lain. Keadaan tersebut didukung minat baca masyara­kat yang ren­dah. Buku-buku sastra, apalagi “sastra sejati”, tidak memiliki ba­nyak peminat.

Lantas, siapakah yang perlu berbe­nah? Menanggapi situasi tersebut, Jakob Sumardjo memberi jalan keluar. Me­ning­­kat­kan apresiasi sastra melalui pen­didikan formal. Terutama de­ngan me­nge­nalkan karya sastra di sekolah.

Menyediakan buku-buku sastra seca­ra selektif sesuai dengan kualitas, usia, tema, dan sebagainya. Pendidikan ap­resiasi sastra ini secara intensif bertujuan un­tuk menyediakan ca­lon pembaca sastra yang po­tensial baik dalam mem­baca sas­tra sejati ataupun sastra modern.

Pada ranah tersebut, menurut saya, berbagai upaya pun telah di­wujudkan. Selain melalui ge­rakan Sastrawan Ma­suk Sekolah kini pemerintah mene­rap­kan program Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan melalui berba­gai aktivitas untuk menge­nalkan sastra pada siswa di lingkungan sekolah. Di perguruan tinggi, terutama pada program studi sastra, khususnya di Sumatera Uta­ra juga ber­bagai upaya meng­hidupkan sastra dilaku­kan. Walau masih saja terseok-seok karena beragam faktor yang kata­nya tak bisa diubah atau me­mang tak mau diperbaiki.

Peradaban kesusastraan di Sumut, dengan demiki­an, tak dapat ditopang oleh pen­didikan formal yang senantiasa diagung-agungkan itu. Kesadar­an ini menurut saya mendorong para aktivis, pegiat, dan penyuka sastra. Bersama-sa­ma sepakat untuk menjaga nyala sastra me­lalui berbagai aktivitas di luar ling­kungan pendidikan formal. Misalnya mela­lui komunitas atau dengan menye­lenggarakan kegiatan sastra di ru­ang terbuka yang melibatkan masyarakat luas.

Misi itulah tampaknya juga di­usung para penye­leng­gara acara Hari Puisi Indo­nesia. De­ngan mengusung tema “Puisi un­tuk Rakyat: Ledakan Detik Menyentuh Nurani”. Sebagai­ma­­na yang dipaparkan Ketua Panitia Suyadi San. Acara tersebut tidak sekadar bernilai anjangsa­na, sekaligus bertujuan menam­bah geliat sastra di Sumut.

Tsi Taura, penulis buku Le­dakan Detik, dalam kata sambu­tannya pun tidak hanya mema­par­kan proses krea­tif­nya menulis puisi. Lebih dari itu, sebagai putra daerah, Leda­kan Detik dia persem­bahkan se­bagai salah satu bakti pada kam­pung halaman. Meski dijerat kesibu­kan seba­gai insan adhyak­sa, dosen, dan ber­bagai jabatan la­in. Kecintaan­nya pada sastra menjadi motivasi terbesar. Ia  turut meng­hidupkan peradaban sastra di Ko­ta Binjai dan Sumut.

Dalam acara yang memperte­mu­kan para aktivis dan penikmat sastra dari ber­bagai kalangan itu, visi misi untuk menggairahkan kembali kesusastraan di Bin­jai turut disampaikan Walikota Bin­jai. Salah satu upaya kini sedang digiat­kan, menyelenggarakan berba­gai ak­tivi­tas seni/sastra berbasis ko­munitas-komunitas pemuda dan masyarakat umum.

Dasar pemikiran keduanya, seni/sastra, menjadi bagian pen­ting dalam kehidupan. Segala sendi kehidupan tak lepas dari campur tangan kesenian. Dengan demikian, seni, sastra pun dapat menjadi medium yang efektif da­lam membangun bangsa. Teru­tama dalam menyebarluas­kan pembelajaran moral pada gene­rasi muda.

Problemati­ka sosial menge­pung gene­rasi muda. Karya sas­tra me­ngan­dung nilai-nilai dan norma kehidupan, sudah seha­rus­nya menjadi bagian dalam perkembangan pemuda-pemudi. Atas dasar itu, kegiatan-kegiatan seni/sastra penting untuk dikem­bangkan dan didu­kung pemerintah.

Perhelatan digelar di Pendopo Umar Baki, Binjai, dihadiri berbagai kalangan. Di antaranya Walikota Binjai dan wakilnya serta Setdako Binjai, Ketua DPRD Binjai, Kajari Binjai, Dandim 0203/Langkat, Kapolres Binjai, Kepala Balai Bahasa Sumut, dan sejumlah pejabat lainnya. Hadir juga dari unsur sanggar seni, Sanggar Rumput Hijau SMA 2 Binjai, Sang­gar Techno’s SMK 1 Percut Sei Tuan Deli Serdang, Sanggar Bianglala SMA Negeri 1 Binjai, Sanggar Gene­rasi, dan lainnya.

Juga para seniman, penyair, dan budayawan seperti Tsi Taura,. Damiri Mahmud, Suyadi San, Adi Mariadi, M Yunus Tam­pubolon, Umar Zein, Tanita Lias­na, KBKC, Emi Jupio­listia br Surbakti, Siamir Marulafau,  Agus Susilo, Amran SD, Juhendry Chaniago, As­nidar, Porman Wilson Manalu, Sari­pud­din Lubis, Nevatuhella, Idris Pasa­ribu, dan Eva Susanti.

Khusus untuk para seniman dari Medan, penyelenggara me­nye­diakan transportasi ke lokasi acara. Tentu, walau tak begitu jauh, tapi pengadaan trans­portasi ini sangat efektif dan memudah­kan para undangan yang bermi­nat hadir. Layaknya kegiatan-ke­giatan sastra berkelas nasio­nal.

Acara dibuka dengan pertun­jukan dari Sanggar Generasi Me­dan sekaligus peluncuran buku Ledakan Detik. Bak gayung ber­sambut, pembacaan puisi, visua­li­sasi puisi, dan musikalisasi puisi turut ditampilkan para seniman dan undangan, baik dari Medan, Binjai,  dan Deli Serdang.

Buah Tangan

Puisi telah dibacakan dengan berba­gai bentuk pertunjukan, di­iringi beragam jamuan yang me­nenangkan lambung. Keakraban tumbuh dari seluruh sudut pen­dopo. Lantas, buah tangan apa yang paling ingin dibawa?

Sepanjang perjalanan pulang, peserta menikmati pemandang­an kota. Sore itu tampak teduh, pertanyaan di atas mengu­sik sa­ya. Setelah kegiatan itu, apakah pertemuan para pegiat sastra akan berakhir begitu saja? Ataukah pertemuan dalam kegiatan itu justru meman­tik munculnya kegiatan-kegiatan lain?

Bagi saya, tak ada buah ta­ngan lebih nikmat ketimbang semangat. Bertambah kuatnya untuk menjaga nyala sastra di Sumut. Pertemuan para pegiat sastra antarkota seperti ini berpotensi besar untuk meningkatkan produktivitas kar­ya melalui kolaborasi antarpegiat sastra.

Tentu saja ke­giatan sema­cam ini, perla­han-lahan dapat mengikis pato­gen-patogen da­lam hubungan kekerabatan anta­ra seniman. Antarwilayah yang kerap muncul akibat adanya si­nisme dan primodialisme. Ya, rasanya begitu.
***

https://analisadaily.com/berita/arsip/2019/1/27/684490/sastra-sebagai-telangkai/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt