Selasa, 26 Januari 2021

Menembus Integritas Penulis

Sabrank Suparno *
 
Bagi penulis yang masih pemula, acapkali rikuh ketika hendak menuangkan ide yang berkecamuk di kepalanya. Padahal ide itu sudah menggumpal berjubelan. Laksana sumbatan air terhalau tampungan, sumbat, tak kunjung mengalir melalui cerca ujung pena dan gemericik menjadi guratan kata.
 
Tersumbatnya ribuan ide tersebut, bahkan ada yang menimbulkan pobia tersendiri yang menggelisahkan. Sejenak, bisa dibayangkan jika kegelisahan itu menjelma menjadi monster yang menggerogoti ruang jiwa kita. Betapa sakitnya, padahal kepuasan jiwa dari keterbebasannya adalah salah satu unsur lain dari apa yang disebut syarat terbangunnya peradaban, tentu saja bentuk lain dari individu, komunitas, bangsa, dan warga dunia.
 
Menulis, cukup diawali dengan niat menulis, tidak perlu memikirkan mutu atau hal yang menyangkut kebenaran ilmiah sekalipun, sebab terlalu hina menghadirkan kembali wujud ilmiah menjadi bentuk kembali. Sedangkan disisi lain hal yang fiksioner lebih mampu menghadirkan keterperangahan pembaca ketika terseret ke dalam belantara alur sebuah teks.
 
Trik menulis yang sederhana dilontarkan oleh Getrude Stein. Penulis AS tersebut mendefinisikan: menulis adalah menulis,adalah menulis,adalah menulis dan seterusnya. Menulis itu untuk pembaca. Bukan untuk penulis ataupun editor, sebab penulis dan editor hanya condong pada struktur penulisan yang justru dengan mudah meruntuhkan esensi tulisan dari pada bentuk. Tidak sedikit teks yang bernuansa ide tinggi dan bermutu, namun jelek dalam struktur penulisannya, ini juga terjadi sebaliknya.
 
Untuk membobol sumbatan menulis, Gyan C. Jain membentangkan arah bahwa “pikiran cemerlang mendiskusikan gagasan, pikiran biasa mendiskusikan kejadian, pikiran picik mendiskusikan orang”. Dari sinilah sikap penulis harus dihargai dari berbagai segi. Penghargaan itu bisa meliputi kategori penulis dengan ide baik, sastra baik, ilmiah baik, atau struktur kata yang baik. Metode penghargaan atas kategori di atas pernah saya jumpai di program literasi jama’ah ma’iyah Indonesia asuhan penulis kawakan Emha Ainun Najib, meskipun Emha Ainun Najib menyarankan agar menulis secara baik, benar dan indah.
 
Menulis adalah pembebasan. Dengan menulis, tidak ada ide-ide yang membelenggu terselip dalam perjalanan hidup, sebab semua ide telah tertuang dalam sebuah bentuk nyata. Menulis berarti memberi. Gagasan dan kemampuan dapat kita bocorkan kepembaca. Artinya secara otomatis menulis dapat membentuk karakter seseorang berhati kaya. Sah juga bagi penulis untuk memberikan teksnya ke media massa. Tulisan yang kita berikan ke media massa tidak harus dimuat, tetapi hanya cukup menyapa editor, bahwa kita pernah mengirim tulisan tersebut. Editor media massa adalah orang yang sangat jeli dengan tulisan-tulisan yang diterima, meskipun tidak dimuat. Tentu saja dengan niat yang sudah kita siasati sebelumnya semisal, tulisan yang kita kirim ke media massa adalah tulisan yang kita buang, toh andai tidak dimuatpun tetap akan menjadi koleksi antologi buku kita kelak.
 
Seorang penulis diam-diam digeledah kedalaman ilmunya oleh pembaca. Bahkan setara dengan itu pembaca sekaligus ‘merogoh’ kedalaman pembaca sendiri sebagai bahan banding tersendiri di hati pembaca.
 
Menulis dapat dimulai dengan cara yang paling sederhana. Sedari menulis surat cinta, mencatat diksi benda dan kejadian yang kita temui sehari-hari, mengindetifikasi kata yang belum diketahui artinya. Satu kalimat saja pada tahap awal kepenulisan, berarti sudah sukses menjadi penulis. Syukur satu paragraph, satu lembar dan seterusnya.
 
Saya pernah menemukan selembar kertas lusuh, dan saya tulisi “hidup, tidak untuk dirasakan, tetapi untuk dijalani. Jika hidup dirasakan, biasanya kalau pas tidak enak akan “ngersulo”, nelangsa, tetapi kalau dijalani akan sampai juga waktunya”. Kertas lusuh itu kemudian saya buang kembali di tempat pembuangan sampah. Tigu bulan kemudian ada tamu dari kota menemui saya dengan mengendarai Land Cruiser. Tamu itu berterima kasih teramatsangat, sebab ketika ia hendak bunuh diri -meminum racun- di tempat sampah tersebut karna terlilit hutang, sesaat sebelum nenggak botol racun, ia membaca tulisan saya di kertas lusuh tadi. Saya tidak bisa membayangkan bahwa tulisan “ndemel” saya, mampu menyentak hati orang yang sedang diambang kematian.
 
Dalam satu kalimat, diharapkan sudah terdapat subyek, predikat, obyek, atau keterangan, kecuali kalimat tunggal. Tidak perlu harus kuliah jurusan bahasa atau mengikuti kursus jurnalis. Buku panduan EYD cukup ampuh sebagai harapan editor dan pembaca sebagai standarisasi kepenulisan di Indonesia. Simple saja, terjadinya tulisan itu bukan karena kita ‘tahu’, tetapi karna kita ‘mau’.
 
Ide adalah pokok bahasan dalam tulisan yang kemudian dijabarkan secara ontologi (apa) epstimologi (bagaimana) aksiologi (mengapa) dan (motifologi) tujuan yang hendak di capai. Mengamati tulisan, mencari inti bacaan, menggeledah serta mendiskusikan tulisan ketika membaca adalah guru yang ampuh melebihi dosen. Metode konsepsianalis ini diungkapkan Roland Barthez yang lebih baik mati menjadi writerly dari pada sekedar menjadi readerly.
 
Tulisan kita ibarat puluhan ular yang kita lempar ke tengah kerumunan pembaca. Ada yang dibiarkan, ada yang bunuh, ada pula yang disingkirkan sesuai kapasitas ‘bisa’/ kenakalan ular dalam menggangu pembaca. Pembaca adalah belantara yang menyeleksi kelulusan tulisan seseorang. Tulisan yang mengesankan adalah yang mampu menggeliat dan menuntun hidup pembaca ke jalan wawasan yang belum dipahami pembaca. Maka wawasan yang dimiliki penulis ada ruh yang paling mujarap.
 
Heterofobia atau ketakutan pada yang lain, biasanya berperan sebagai pedang tajam yang memenggal niat awal. Tetapi saya sering menemukan tulisan editor senior memakai kata ‘akal sehat’: artinya penulis seniorpun belum tentu memahami fungsi sintaktika kata dengan wacana esensialnya. Akal, itu ada, tetapi tak berbentuk benda, akal berada diantara otak kanan dan otak kiri yang merupakan gelembung pendaran kesadaran dari baik dan buruk, yang kemudian dirumuskannya. Akal sudah pasti ‘baik’ kerjanya. Tidak perlu disebut ‘akal sehat’. Barang kali penulis baru akan muncul lebih berbobot, setelah mempelajari hasil karya penulis lama. Kehadiran penulis baru, tentu dinanti di balik buku.
***

*) Sabrank Suparno, petani, pencetak bata, cerpenis, kolomnis dan pemerhati budaya. Aktif di Komunitas Padhang mBulan dan bergiat di Lincak Sastra Dowong. Beralamat di Dowong, Desa Plosokerep, Sumobito, Jombang, Jawa Timur. http://sastra-indonesia.com/2010/07/menembus-integritas-penulis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt