Senin, 08 Februari 2021

Ben Okri, Pak Leo, dan El Boom

Wawan Eko Yulianto *
berbagi-mimpi.info 8 Agu 2007
 
Andaikan Pak Leo Lumanto mahir menulis novel, dan dia melakukannya sebelum tahun 1991, dan dalam bahasa Inggris, dan distribusinya sampai ke Inggris, tidak mustahil pemenang Booker Prize tahun 1991 adalah Leo Lumanto. Saya yakin Saudara sekalian tahu ke mana arah mimpi saya kali ini. Ya, tentang novel pemenang Booker Prize 1991, atawa The Famished Road, atawa karya Ben Okri, atawa novel yang berkisah tentang alam roh di Afrika.
 
The Famished Road, yang terjemahan Indonesianya baru terbit bulan Juli kemarin, berkisah tentang Azaru, seorang anak kecil yang sebenarnya adalah abiku, roh yang suka lahir menjadi manusia dan kemudian mati lagi sebelum beranjak dewasa. Nah, pada kesempatan yang diceritakan dalam The Famished Road ini, si abiku, Azaro, memutuskan untuk tidak mati dulu, dia tidak ingin melihat ibunya menderita karena harus berulangkali melahirkan anak dan melihat si anak mati sebelum dewasa. Jadinya, dia pun diteror sama teman-temannya sesama abiku di alam roh, mereka memaksanya agar mati dan melakukan segala cara agar nyawanya melayang.
 
Terus, yang bikin saya menghubung-hubungkan The Famished dengan dengan Pak Leo Lumanto (dengan segala hormat, pak) adalah: di dalam novel ini banyak sekali diceritakan si Azaro memasuki alam roh dan mendeskripsikan apa-apa saja yang dia lihat di sana. Memang sih, deskripsi hantu di sana agak beda sama kita: ada seorang bocah yang wajahnya rusak separoh karena kecelakaan, ada yang berwujud manusia dengan mata gelap, ada hewan serupa anjing tapi berekor ular (mengingatkan kita pada mantikor dalam beberapa versi mitologi Yunani), ada seorang tua yang kuku kakinya seperti kuku binatang buas. Agak beda dengan yang diceritakan pak Leo dalam acara Percaya Nggak Percaya: ada pocong, perempuan berwajah pucat, k… (hii…, saya sendiri jadi ngeri kalau melanjutkan ini).
Dalam pengantar, Eka Kurniawan (salam kagum!) menyebutkan bahwa Ben Okri berhasil mencuri tradisi literer barat untuk menulis buku ini. Dan Eka Kurniawan juga menyebutkan bahwa ada jejak-jejak Gabriel Garcia Marquez di sini. Mungkin. Sepengetahuan saya (yang cuma baca beberapa saja cerpen dan novel Marquez), saya merasakan kemiripannya ada pada Roh sang guru peramal yang suka hadir di kamarnya meski sudah mati (wah, saya kok lupa apa lagi ya yang sama?). Pemberi komen lainnya mengatakan novel ini realisme magis ala Afrika. Bisa juga mungkin disebut begitu, karena novel ini memang meniupkan aroma realis (mengisahkan realitas yang terjadi, termasuk juga kritik-kritik sosial dan ideologisnya) dan menghembuskan aroma magis yang deras (cerita-cerita tentang alam roh).
 
Nah, yang seperti itu kemudian membuat saya tersentak. Ternyata lagi-lagi kita kalah langkah, kalah jujur. Pertama kalah sama El Boom, ledakan sastra Amerika Latin realisme magis, yang secara bahan sebenarnya tidak jauh-jauh amat dengan apa yang kita alami di negara kita. Amerika Latin diakuisisi secara budaya oleh bangsa Eropa dan kepercayaan-kepercayaan leluhur–termasuk hubungan antara manusia dan makhluk gaib–menjadi terdesak. Rasionalitas mengganyang spiritualitas dan supernaturalitas. Di Indonesia, infiltrasi budaya profan sedikit demi sedikit menggerus spiritualitas dan supernaturalitas (meski sebenarnya supernaturalitas pernah muncul di tivi sebagai komoditas, barang, tak beda nilainya dengan jualan syampo). Tapi sayang, orang-orang Indonesia modern kalah cepat mengeksplorasi dunia supernatural untuk dituangkan ke dalam sastra (kecuali cerpen-cerpen di majalah Liberty diterima sebagai sastra!). Jadinya Amerika Latin meraja dengan realisme magisnya. Dan kekalahan kedua kita adalah kalah cepat sama Ben Okri yang sudah berani menuliskan alam gaib pada tahun 1991 dengan penggambaran yang jernih dan semangat bercerita yang hidup sepanjang novel.
 
Jadi, kalau dipikir-pikir, sebenarnya kita tidak perlu terlongong-longong dengan isi One Hundred Years of Solitude atau The Famished Road. Secara bahan sebenarnya kita ini punya yang tak kalah hebat ketimbang mereka. Kita “hanya perlu” sangat kagum kepada mereka karena keberanian mereka mengungkapkan apa yang mereka miliki dan menuangkan protes tidak dengan emosi meletup-letup dan menghangat-hangat tahi ayam. Kepada diri saya, saya berpesan untuk belajar dari mereka bagaimana memposisikan yang supranatural (yang tidak semua orang percaya tapi diyakini mati-matian ada oleh sebagian orang yang tak sedikit jumlahnya) sehingga hal-hal itu menampakkan signifikansinya ke dalam kehidupan nyata.
 
Untunglah di antara kita orang Nuswantara ini ada yang telah mencerap semangat itu dan menuangkannya dalam tulisan-tulisan dia. Ya, saya tahu Anda akan bilang Eka Kurniawan. Ya, memang dia yang saya maksud. Cantik Itu Luka dan Lelaki Harimau menunjukkan berkas-berkas saripati semangat El Boom.
 
Membaca Ben Okri, saya jadi sedikit menyesal (sedikit saja, toh sudah terlewat!) kenapa saya dulu tidak terlalu memperhatikan apa yang dipercaya ada oleh Pak Leo Lumanto dan beberapa orang lainnya. Sungguh, bukan saya mengajak kembali tenggelam ke dalam kegaiban, bukan. Saya hanya ingin bersikap begini: kalau memang menurut sejumlah orang hal semacam itu ada, dan bisa disampaikan untuk membuka kesadaran orang atau untuk menyampaikan kritik-kritik halus, kenapa tidak kita lakukan? Sepertinya begitu moral dari luar cerita.
 
Isi The Famished Road sendiri? Keunggulan-keunggulan sastrawinya? Akrobat-akrobat literernya? Sepertinya lain kali ya. Dan saya sendiri merasa kurang berkewenangan melakukan itu, secara saya ini kan cuma pemimpi (alah! kok sok menggunakan gramatika jakarta gini penutupnya!). Have a nice go!
 
have a nice reading… and please consider ethics even in this opensource era…
***
 
*) Wawan Eko Yulianto, lulusan sastra Inggris dari Universitas Negeri Malang, telah menulis sejumlah cerita pendek, resensi, menerjemahkan tiga novel James Joyce, dan sejumlah novel lain. Bekerja sebagai penulis lepas untuk beberapa penerbit: GPU, Jalasutra, Ufuk Press dan Banana Publisher. Aktif di Bengkel ImaJINASI dan OPUS 275. http://sastra-indonesia.com/2011/10/ben-okri-pak-leo-dan-el-boom/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt