Dalam kegiatan belajar di Sekolah Dasar, utamanya siswa kelas awal (kelas 1, 2 dan3), masih banyak yang merasa takut, malas, kurang semangat, kurang disiplin, tidak ada kemauan kuat dalam menerima pelajaran, dan tidak jarang ada yang merasa bosan masuk sekolah. Baginya, sekolah semacam penjara, tiada sesuatu yang mengesankan, menggairahkan dan menyenangkan. Hal tersebut hampir dialami oleh semua siswa baik di kalangan desa maupun perkotaan. Namun sebagai pendidik yang profesional, kita harus mampu mencari solusi dari permasalahan tersebut. Sehingga sanggup menciptakan gairah dan motivasi belajar siswa yang lebih optimal.
Siswa kelas awal masih dalam taraf transisi dari dunia taman kanak menuju jejang Sekolah Dasar, yang tantangannya semakin berat. Di sini ada beberapa tips yang diungkapkan para ahli yang akan saya ulas untuk bisa meningkatkan motivasi belajar anak sekolah Dasar. Salah satunya diungkapkan A.M. Sardiman (2005:92-94), yang didukung Fathurrohman dan Sutikno (2007: 20), yaitu beberapa tips untuk meningkatkan motivasi belajar anak Sekolah Dasar, antara lain:
1. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka / nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang kuat. Yang perlu diingat oleh para guru, bahwa pencapaian angka belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya, angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya semata.
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa, agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan, sehingga bekerja keras ialah salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa bisa terlibat secara kognitif, yaitu mencari cara untuk meningkatkan motivasi belajar.
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan, karena akan membosankan dan menjadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar mengalami kemajuan, siswa akan mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.
Strateginya dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. Selain itu, guru juga bisa membuat siswanya tertarik dengan materi yang disampaikan, dengan metode yang menarik dan mudah dimengerti.
9. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan adanya jadwal belajar.
10. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok.
Membantu kesulitan peserta didik dengan memperhatikan proses dan hasil belajarnya. Pada proses belajar terdapat beberap unsur, antara lain penggunaan metode untuk menyampaikan materi pada para siswa. Metode yang menarik dengan gambar dan tulisan warna-warni akan menarik siswa untuk mencatat dan mempelajari materi yang telah disampaikan.
11. Menggunakan metode yang bervariasi.
Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru, tentu mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada siswa.
12. Media yang baik
Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai tujuan pembelajaran. Usahakan media yang lebih variatif dan mengena, karena anak-anak didik kelas awal masih berfikir taraf yang konkrit.
13. Hukuman
Hukuman ialah bentuk reinforcement yang negatif, tapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar. Karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. Maka semoga dengan tips-tips tersebut, kita mampu mencerdaskan anak bangsa yang dibekali akhlak mulia, amin...
***
*) Nurul Komariyah, M.Pd., lahir 22 September 1985 di Dusun Bagel, Sumberagung, Sukodadi, Lamongan. Mengajar di SDN Sumberaji, Sukodadi, dan aktif di Kepramukaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar