Kamis, 25 Februari 2021

Gus Aguk, Sastrawan-Budayawan dari Nahdliyin Paling Moncer

 
KH. Imam Jazuli Lc., MA
tribunnews.com, 21 Mei 2020
 
Dr. KH. Aguk Irawan MN, Lc., MA atau Gus Aguk, begitu ia biasa dipanggil adalah salah satu kiai-muda potensial dari Nahdlatul Ulama (NU) yang patut dijadikan inspirasi bagi generasi muda (melenial). Budayawan dengan segudang karya dan prestasi ini lahir di Lamongan 1 April 1979. Pendidikan dasarnya diselesaikan di kampungnya, Kalipang, Sugio Lamongan.
 
Lalu, tingkat menengah di SMP Sunan Drajat, kemudian melanjutkan ke Pondok Pesantren Darul Ulum, Langitan, Widang, Tuban. Selama di Pondok itu, ia mendapat bimbingan langsung dari KH. Abdul Wahid Zuhdi dan KH. Ahmad Wahib, juga secara tidak langsung mendapat bimbingan dari KH. Muhammad Marzuqi dan KH. Abdullah Faqih. Kepada dua kiai kharismatik itu ia ngaji bandongan setiap pagi.
 
Selain di pesantren salafiyah, Gus Aguk juga meneruskan sekolah di Madrasalah Aliyah Negeri Babat. Di tempat ini ia pernah belajar teater dan menulis puisi pada guru bahasa Indonesianya, yaitu seorang penyair yang cukup terkenal di Lamongan; Pringgo. Kemudian ia melanjutkan kuliah di Al-Azhar University Cairo, jurusan aqidah dan Filsafat, atas beasiswa majelis a’la al-islamiyah. Lalu meneruskan jenjang berikutnya di Institut Agama Islam al-Aqidah Jakarta, dan UIN Sunan Kalijaga, sampai jenjang doktoral (2017), keduanya atas beasiswa Kemenag RI.
 
Selama menjadi mahasiswa di Mesir, selain ia dikenal sebagai penulis produktif, juga aktivis mahasiswa pada banyak organisasi. Tahun 2000 ketika penulis paripurna menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Faultas Ushuluddin Al-Azhar (PPMI), ia terpilih secara aklamasi menggantikan posisi penulis. Selain itu ia aktif di Kelompok Studi Walisongo, Sanggar Seni Kinanah, PCINU dan lain sebagainya.
 
Ia pernah memenangkan lomba karya tulis tingkat Mahasiswa di Kairo, yang diadakan oleh KBRI bekerjasama dengan Bulletin Terobosan, dan mendapat anugrah Bakhtiar Ali Award, atas artikelnya “Menghayati Soempah Pemoeda untuk Kita”, sebagai pemenang pertama dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2000.
 
Selain itu, ia juga banyak menerjemahkan karya sastra Arab dan buku keislaman. Bila ditelusur pada laman PERPUSNAS, karya terjemahannya ada puluhan. Selain di media mahasiswa, sejak mahasiswa ia juga sangat produktif menulis diberbagai situs internet surat kabar Nasional, diantaranya di Majalah sastra Horison, Kompas, Jawa Pos dan lain sebagainya. Selain itu, beberapa komunitas seni sering memberinya kesempatan dan kepercayaan menjadi Dewan Juri bertaraf Nasional, diantaranya adalah salah seorang Dewan Juri Khatulistiwa Literary Award (2007).
 
Majalah sastra Horison Edisi XXXXI, Nomer 12/2006, memuat tulisan edisi pengarang muda Yogyakarta, dan ia dinobatkan salah satu dari tujuh sastrawan yang dipilih Majalah tersebut, dengan katagori sastawan muda berkarakter. Lalu penghargaan lainnya, diantaranya sebagai Penulis Fiksi Terbaik 2007, dari Grafindo Khazanah Ilmu. Pesantren Award, 2016, sebagai penulis novel terproduktif dari Pesantren Bina Insan Mulia dan Asosiasi Pesantran Salafiah Cirebon. Nominasi novel terbaik Islamic Book Fair 2018, dan lain sebagainya.
 
Buku fiksinya yang sudah terbit sudah 62 buah novel, beberapa diantaranya yang fenomenal adalah sang penakluk badai- nobel Biografi Mbah Hasyim Asy'ari (Global Media,2010), Haji Backpacker sebuah Novel (M-Book, 2013), Air Mata Tuhan (Imania, 2014), Patah Hati yang Terindah (Dolphin, 2015). Peci Miring, Novel Biografi Gus Dur (Dolphin, 2015) Kartini, Kisah yang Tersembunyi (Dolphin, 2016), Sang Mujtahid Islam Nusantara, Novel Biografi KH.Wahid Hasyim (Imania, 2016), Titip Rindu ke Tanah Suci (Republika, 2017), Senandung Bisu (Republika, 2018), Sosrokartono (Imania, 2018), dan Surat Cinta dari Bidadari Surga (Republika, 2020).
 
Dari sekian banyak karya novelnya itu, sebagian besar sudah dikontrak untuk divisulkan ke layar lebar oleh Starvision, Falcon Picture, Gentah Buana, Tujuh Bintang Cinema, Leo Picture dan Soraya Intercine Film. Dua diantaranya yang sudah tayang dan booming adalah film Haji Backpacker dan Air Mata Surga. Meski dengan prestasi itu, pembawaan Gus Aguk ini tetap kalem, ketika diundang sebagai pembicara baik di Pesantren, organisasi mahasiswa maupun Kampus, ia memposisikan dirinya sebagai santri biasa.
 
Pada tahun 2009 awal, pria santai ini mendirikan pesantren kreatif Baitul Kilmah, sebagai ladang jihad literasi untuk mencetak kader-kader muda penerus budaya literasi.
Gratis tanpa dipungut biayanya. Menariknya bagi calon santri-mahasiswa yang ingin bergabung, diberi ketentuan harus siap hidup mandiri dengan menulis atau wirausaha.
 
Dari pesantren yang terletak di daerah terpencil, Pajangan Bantul ini, lahir beberapa nama penerjemah dan penulis produktif, diantaranya Imam Nawawi, Muhammad Muhibuddin, A. Zainuddin, Wildan Nurrohmadlon, Moh. Irfan, Ahmad Rozi, John Afifi, Ja’far Musadad, Ali Adhim, Fuad Bawazir, Ahmad Sobirin, Abdul Aziz dan lain sebagainya.
 
Selain santri-santri Baitul Kilmah menulis atau menerjemah secara individu, ada juga karya bersama yang fenomenal, lahir dari Baitul Kilmah. Beberapa karya terjemahan berjilid karya pesantren ini yang perlu disebut diantaranya adalah, Kitab Karamatul Auliya’ karya Syaikh Yusuf bin Ismail Nabhani, 4 jilid. Kitab Tafsir al-Jilani, karya Syaikh Abdul al-Qadir Jaelani, 5 jilid. Kitab Hadits Shahih al-Lu’lu’ wa al-Marjan, karya Muhammad Fuad Abdul Baqi, 4 jilid.
 
Sementara untuk buku diantaranya; Ensiklopedia Pengetahuan al-Qur’an dan al-Hadist (Asbabul Nuzul dan Asbabul Wurud), 7 Jilid. Ensiklopedia Pengetahuan Sains Islami, 9 jilid dan Ensiklopedia Ulama Nusantara, 9 jilid.
 
Dalam hajatan Muktamar Sastra Pesantren yang diadakan di Pesantren Salafiah-Syafi’iyah Asembagus, Situbondo (2018), kiai Kharismatik dan budayawan KH. Mustofa Bisri, atau Gus Mus, termasuk yang menyebut nama Gus Aguk, sebagai santri-sastawan yang karyanya layak dibaca dan patut dibanggakan, karena tahu sopan-santun terhadap kitab Suci al-Qur’an.
 
Sementara di lingkungan Nadhliyin, beliau memulai sebagai pengurus NU ketika masih remaja, dan aktif di IPNU/IPPNU anak ranting di kampungnya. Kelak ketika ia hijrah ke Cairo-Mesir (1997/1998), tercatat sebagai ketua bidang organisasi PCINU Cairo. Kemudian sepulangnya ke tanah air (2002), ia juga menjadi pengurus distruktural NU, mulai di PP-LKKNU Pusat dan Lesbumi PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta.
 
Gus Aguk juga tidak hanya berkiprah distruktrual NU, tetapi juga banyak terlibat dijaringan kulturalnya, terutama di LKiS (Lembaga Kajian Islam dan Sosial) pada awal tahun 2000-an. Tercatat, ia pernah menjadi Pemimpin Redaksi Bulletin al-Ikhtilaf, LKiS, 2005. Dari pergaulan di LKiS inilah, saat itu dia sangat produktif menulis di sejumlah media masa Nasional. Ia mengaku mendapat inspirasi, karena intens belajar dan bergaul pada senior dan intelektual muda NU Yogyakarta.
 
Di NU, nama Gus Aguk mulai dikenal sejak pra-Mukatamar NU di Makasar. Sebagaimana yang terdokumentasi oleh Harian Umum Republika (Sabtu 27 Maret 2010), Gus Aguk beserta pengurus harian Lesbumi DIY-lainya, mengkritik keras pada visi dan misi Kandidat Ketua NU saat itu, menurutnya, tak satupun visi dan misi dari tujuh kandidat ketua umum pada Muktamar ke-32 di Makassar memiliki pertimbangan kebudayaan.
 
Padahal, lanjut Gus Aguk yang saat itu didampingi oleh Kiai Zastrow dalam konprensi presnya, Jumat 26 Maret 2010, NU sejak semula merupakan gerakan kebudayaan yang berbasis pada tradisi pesantren yang sangat panjang. Sementara, menurut dia, kebudayaan bagi NU adalah tindakan yang berdasarkan fikiran yang jernih dan hati nurani, berorientasi pada kearifan, menghindari prasangka dan tolong-menolong demi kebaikan bersama.
 
Sehingga tak mengherankan jika pada sosok pendiri NU, kebudayaan dikedepankan daripada sekadar pertimbangan dan langkah politik semata yang dikenal dengan nama politik kebudayaan. Fakta ini perlu ditegaskan karena gerakan kebudayaan NU belakangan hanya berupa retorika, sehingga NU sebagai jam'iyah semakin asing dari warganya sendiri.
 
Pulang dari Muktamar Makassar, Gus Aguk dan kawan-kawan di Yogyakarta, menerbitkan Jurnal Kebudayaan Kalimah (Lesbumi), dengan jargon meneguhkan Ahlusunnah wal-jamaah wal bid'ah Hasanah. Jurnal ini ditulis oleh banyak aktifis kebudayaan NU, yang sebelumnya sudah sering berkumpul sebulan sekali, keliling seluruh Pesantren-Pesantren sekitar Yogyakarta. Dijajaran redaktur Kang Aguk kebetulan sebagai pimpinan redaksi.
 
Sementara sebagai Akademisi, Gus Aguk mengajar di banyak kampus, juga aktif menulis pada berbagai jurnal, baik yang sudah punya reputasi Nasional, maupun Internasional. Tulisannya terbaru "Art Practice At The Time of The Prophet, dimuat di Indonesian Journal of Interdisciplinary Islamic Studies (IJIIS, 2020), sementara karya disertasinya Akar Sejarah Etika Pesantren diterbitkan penerbit Imania (Mizan Group, 2019) dan menjadi rujukan penting mengenai Pesantren.
 
Karena itu, dengan kiprah dan karya-karyanya itu, penulis berpendapat beliau adalah salah satu kader NU yang sangat langka, yaitu sebagai akademisi, kiai, sastrawan, budayawan dan penulis produktif, maka wajarlah kalau ia disebut sebagai salah satu aset berharga NU, khususnya bidang kesusastraan dan kebudayaan. Tak berlebihan disebut sebagai penerus estafet Gus Mus. Wallahu’alam Bishawab.
***

*) Penulis adalah alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015. http://sastra-indonesia.com/2021/02/gus-aguk-sastrawan-budayawan-dari-nahdliyin-paling-moncer/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt