Sabtu, 13 Februari 2021

Matahari Pulang, Cakrawala dan Perempuan

 M.D. Atmaja
 
Sekelebat mata, sang Perempuan berlari di atas pasir yang basah. kakinya lincah. Seperti anak kecil yang bermain di taman kembang kesayangannya. Perempuan itu sesekali melemparkan pandangan pada Lelaki yang hanya duduk di atas gunungan pasir. Perempuan itu, menatap manja sambil sesekali menghindari ombak yang mendebur dan sambil meletupkankan tawa riang.
 
“Ah,” desah sang Lelaki, “anak kecil.” Ucapnya pelan pada diri sendiri sambil menggelengkan kepala saat Perempuan yang ada di depannya bermain ombak.
 
Si Perempuan terus saja tidak perduli. Walau pandangan sang Lelaki menyiratkan prasangka itu. Memang selama ini, dia selalu merasa kalau masih menjadi seorang gadis kecil yang akan terus bermanja pada dunianya. Dan Lelaki yang kini memandanginya adalah Lelaki rapuh yang tengah berusaha meruntuhkan benteng setan dengan jarinya.
 
Mimpi sang Lelaki terkadang menimbulkan keraguan di dalam hatinya. Semangat yang berkobar di relung-relung malam seperti kabut yang pudar begitu saja ketika matahari pagi memancar hangat. Sang Perempuan mengamati Lelaki yang duduk di gunungan pasir. Lalu, ia berjalan mendekat dengan senyuman manis yang telah menawan hati Lelaki pemberontak yang menempuhi jalan sebagai Pendosa. Ia melangkah pelan, menangkap pancaran mata yang memancar jauh ke selatan.
 
“Ayo, Mas!” ajak si Perempuan.
 
Sang Lelaki menggelengkan kepala. Dia lalu mengarahkan pandangan ke barat dimana matahari merangkak pelan di balik tabir awan yang menggantung.
 
“Aku sudah bosan menjadi anak kecil!” ucapnya pelan dengan pandangan yang tetap terpaku pada langit barat. “Mataharinya bagus!” ucapnya lagi sambil mengacungkan telunjuknya, ingin menyentuh matahari dengan ujung jarinya yang bergetar.
 
“Sunsetnya tidak bagus, Mas.” Ungkap si Perempuan yang kini memandang ke barat menyaksikan perjalanan matahari yang pulang.
 
“Tertutupi mendung. Tapi juga tidak kehilangan keindahannya. Matahari menyemburat dalam sinar jingga yang menggenang.” Sang Lelaki tersenyum yang dibarengi dengan mengalihkan pandangan pada sang Perempuan, si Perempuan Pendoa, “Tetap ranum saat imaji dan pikir mengecapi dalam renungan. Memeluk hati kita dengan pemahaman yang tersirat dari sana.”
 
“Ah, Mas, kamu selalu saja seperti ini. Aku bukan penyair yang mampu membuahi kata untuk makna. Aku hanya perempuan. Lugu. Seorang gadis kecil yang menikmati dunia dengan apa adanya.” Ucap si Perempuan dalam senyuman manis yang dibarengi dengan meraih tangan kekasihnya.
 
“Alam raya ini selalu mengajak kita untuk mengerti. Atas asal-usul yang membawa kita untuk berpijak di atas pasir ini. Juga, untuk akhir dari perjalanan singkat yang di sepanjang perjalanan selalu ada dua tikungan.”
 
“Mas,” si Perempuan menarik kekasihnya yang perlahan-lahan berdiri namun melangkah kecil dan berat, “aku ingin mengajakmu bermain-main!”
 
“Aku sudah bosan menjadi anak kecil, Sayang!” sang Lelaki yang Pendosa berdiri terpaku, ia ingin menembus Cakrawala di ufuk selatan, “Aku mengajakmu ke sini bukan sekedar melayangkan pandang. Tapi mereguk cinta, memahami, tapi terlalu takut untuk memulai.”
 
Sang Perempuan berhenti untuk menarik kekasihnya. Dia melangkah ke depan dan langsung duduk di samping kanan. “Apa lagi, Mas?”
 
“Cakrawala!”
 
“Bukankah kita pernah membicarakan ini?”
 
“Iya, tapi tidak akan pernah habis untuk aku bicarakan padamu!”
 
“Aku mendengarkan, Mas!”
 
“Di selatan jauh ada cakrawala yang aku cari, di samping kananku ada cakralawala yang belum mampu aku pahami. Sedangkan, di ufuk barat sana, matahari perlahan-lahan merangkak untuk bersembunyi dari kita selama beberapa jam. Tubuhku ini, Sayang, semakin merapuh digerogoti babak kehidupan yang terlewati.”
 
“Kita harus bersyukur, Mas, atas apa yang telah kita dapatkan. Tuhan memberikan kita kesempatan untuk berpijak di sini, melewati segala yang ada. Ketakutan-ketakutan yang teramat kompleks.”
 
Lelaki yang berdosa itu pun tersenyum. Dia memandangi kekasihnya dari samping. “Aku mencintaimu, tapi aku tidak tahu kenapa aku begitu mencintaimu. Kata sang bijak, cinta itu sebagai rasa yang di dalamnya tanpa tuntutan dan permohonan. Hanya tentang ketulusan rasa dari keihlasan niat.”
 
“Lalu bagaimana, Mas? Cintamu padaku seperti itu?”
 
“Cintaku sebagai cinta yang mencari dan memahami. Bagaimana aku bisa mencintai kalau aku tidak sanggup memahami? Tapi rasa di dalam dada ini begitu hebat sampai aku membuatku benar-benar mendapatkan cahaya di dalam kegelapan. Sampai, membawaku pada pemahaman yang justru mendekatkanku pada pemahaman cakrawala. Misteri dunia yang paling luas. Hakekat manusia. Keberadaan yang terus kita pijaki sampai sekarang.”
 
Sang Lelaki, dialah sang Lelaki Pendosa, meraih tangan Perempuan Pendoa yang lembut. “Aku ingin menjauhkanmu dari syahwatku. Mengecapi dalam rasa yang lebih dalam. Entah sayang, aku mencapai ma?rifat cintaku padamu di titik ini.”
 
Perempuan Pendoa tersenyum, “Kamu akan menjadi Pendoa juga kan, Mas?” sahutnya dalam kebahagiaan yang tak terkirakan.
 
“Biarlah aku dijalanku, Sayang. Akan aku hitung-hitung sendiri sebelum dihitung masal oleh dia yang memiliki hak. Dan aku akan tetap berdri di jalanku untuk mencari.”
 
“Ah, Mas, terserah saja. Aku ikut!”
 
“Menjadi pendosa?” sahut sang Lelaki dengan cepat.
 
“Ah, Mas, katamu, dunia harus seimbang. Kalau kamu Pendosa, aku yang menjadi Pendoa. Atau kita mau bertukar tempat, Mas? Biar sejenak kutanggungkan bebanmu di pundakku!”
 
Lelaki Pendosa tersenyum lebar. Dia menggelengkan kepala sambil membelai kepala kekasihnya yang terselubung jilbab coklat. Lalu, dia mencium kening Perempuannya. Sang Perempuan hanya memejamkan mata sambil tersenyum ketika bibir kering seorang Lelaki Pendosa menyentuh keningnya yang lembut.
 
Bantul, Studio Semangat Desa Sejahtera, 01 Agustus 2010
http://sastra-indonesia.com/2010/08/matahari-pulang-cakrawala-dan-perempuan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt