Minggu, 08 September 2019

Sastra, Pertunjukkan, dan Tradisi di Mata Mahasiswa

Sebuah Pengantar Tugas Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia
Anjrah Lelono Broto *

1/
Verba volant scripta manent, kata-kata lisan itu bisa terbang hilang melayang, mudah dilupakan, sebaliknya apa yang ditulis akan tetap tinggal. Sejarah peradaban kita ditandai dengan penemuan tulisan. Ketika nenek moyang kita mulai mencatat peristiwa-peristiwa yang berkesan bagi dirinya dalam bentuk tulisan maka era primitivisme pun berakhir telah tanpa duka dan air mata. Sesuatu yang kita anggap berharga tidak hilang serta-merta ketika jarum jam bergerak, ketika matahari timbul dan tenggelam, ketika peradaban berganti-ganti tangan pemahatnya.

Posisi seni (dalam konteks ini adalah sastra, pertunjukkan, dan tradisi) di masyarakat merupakan sekatan dimensi yang menjadi fokus selaksa gagasan, kritik, dan penawaran solusi yang dituangkan rekan-rekanita mahasiswa STKIP PGRI Jombang Program Studi Bahasa dan Sastra 2009D dalam bentuk kumpulan esai pada buku “Memandang Seni (Sastra, Pertunjukkan, dan Tradisi” ini.

Merujuk pada latar belakang rekan-rekanita sebagai mayarakat intelektual pendidikan menempatkan periskop paedagogi sebagai variabel penaut dengan seni sastra, seni perrtunjukkan, dan seni tradisi. Geliat sastra pun ditelusuri korelasinya dengan pendidikan. Begitupun dengan seni pertunjukkan teater, bagaimana perwajahan teater pelajar, maupun catatan kebudayaan perjalanan proses kreatif berteater, menjadi objek kaji-timbang. Sedangkan, ragam seni tradisi menjelma menjadi prasasti yang didokumentasi dan dilestarikan.

2/
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Dari pengertian tersebut tentu kita dapat dapat mengetahui jika esai merupakan tulisan yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya. Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, atau evaluasi penulis terhadap sebuah fakta yang terjadi untuk kemudian diambil kesimpulan. Menulis esai memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca untuk percaya terhadap pendapat kita tentang sebuah kejadian. Dengan tujuan tersebut, pendapat dalam esai hendaknya disertai dengan data-data atau fakta yang menunjang agar pembaca yakin terhadap pendapat kita.

Membaca judul-judul esai; “Pendidikan Sastra di Dunia Pendidikan” (Donni Iskandar Abdullah), “Sastra Dalam Pendidikan dan Masyarakat” (Putri Titah Nurhayati), “Apa Kabar Guru Sastra” (Ratna Rahayu Ningsih), “Kurangnya Perhatian Sastra” (Dennyka Diatma Putra), “Menumbuhkan Rasa Cinta Karya Sastra Berupa Novel di Zaman Internet” (Tria Desy Ari Anggraeni), akan kita temukan kesamaan pandangan tentang posisi sastra dalam masyarakat, terutama di wilayah pendidikan. Dari Putri Titah Nurhayati hingga Tria Desy Ari Anggraeni. menemukan satu fenomena yang serupa tapi tak sama tentang posisi sastra yang termarjinalkan dalam masyarakat (pendidikan) kita.

Bagi rekan-rekanita di atas, rendahnya minat baca hingga arah kebijakan pendidikan di tanah air merupakan salah satu elemen yang melatarbelakangi terpinggirnya sastra dalam masyarakat (pendidikan) kita. Dari latar belakang inilah, rekan-rekanita mencoba menawarkan solusi dengan mencitrakan sisi positif dari sastra, meluruskan arah kebijakan pendidikan pemerintah, hingga mengoptimalkan perangkat teknologi jejaring sosial.

Justru yang sedikit berbeda adalah dua tulisan yang berjudul “Masuknya Sastra dalam Sebuah Agama” (Ahmad Faizal Amir) dan “Bercermin pada Kisah Siti Nurbaya” (Mamek Priganivono Budi Haryoko). Dua tulisan ini tidak menautkan variabel pendidikan dengan variabel sastra. Ahmad Faizal Amir mencoba menelusuri keterkaitan antara sastra dengan agama, sedang Mamek Priganivono Budi Haryoko mengidentifikasi nafas Feminisme dalam novel Siti Nurbaya. Perbedaan variabel penaut dengan rekan-rekanita yang lain patut diapresiasi positif, namun akan menjadi lebih memikat dan meyakinkan pembacanya apabila Ahmad Faizal Amir tidak hanya mencatat fenomena-fenomena yang ada dan meminggirkan pendapatnya sendiri. Sedang nafas Feminisme dalam novel tonggak Angkatan Balai Pustaka tersebut rasanya bukan sesuatu yang baru dan seringkali diangkat ke dalam bentuk tulisan esai oleh rekan-rekanita akademisi sastra.

Keberbedaan juga ditemukan dalam “Sastra Sebagai Pembelajaran Nilai Budaya Jawa” (Dwi Zustyarini), dan “Perkembangan Sastra Jawa” (Faizal Febry A.). Dua tulisan esai ini menempatkan variabel Jawa, baik sebagai kebudayaan maupun kesusastraan, sebagai penaut korelasi dengan sastra itu sendiri. Bagi Dwi Zustyarini, nilai-nilai budaya Jawa yang semakin luntur dapat direvitalisasi melalui media sastra. Sedangkan, Faizal Febry A. mencoba berbagi pendapat dan penelusuran sepintasnya tentang sastra Jawa, baik lisan maupun tulian. Hadirnya dua variabel yang berbeda ini sedikit banyak menambah kekayaan khazanah pespektif penulisan kreatif dalam bentuk esai rekan-rekanita.

3/
Tak jauh berbeda dengan rekan-rekanita sebelumnya, variabel pendidikan pun menjadi primadona untuk ditautkan dengan variabel yang menjadi fokus kaji-timbangnya (teater). Dalam esai “Membangkitkan Apresiasi dan Minat Masyarakat dalam Berteater”, sang penulis, Edi Harsoyo, berbagi gagasan tentang bagaimana membangkitkan lebih perhatian publik pada seni pertunjukkan teater. Posisinya yang marjinal, menuntut langkah-langkah sinergis lintas kutub guna terentas dari labirin keterpurukan ini. Sedangkan, Indra Muhamad Nur dalam tulisannya “Dwi Tunggal (Teater dan Dunia Pendidikan)” mengasah rautannya tentang korelasi pendidikan dan teater sebagai dua variabel yang tidak bisa begitu saja dipisahkan. Sayang, objek kajian mengalami perluasan yang kurang urgen di bagian akhir tulisannya.

Keberbedaan saya temukan dalam “Besut Kesurupan Nilai Kehidupan” (Purwanto) dan “Hedonisme Vs Nasionalisme” (Erwin Rozaki H.). Dua esai tersebut mencoba fokus pada nilai-nilai yang ada dalam sebuah repertoar seni pertunjukkan teater. Jikalau Purwanto terkesan oleh repertoar “Rusmini Edan” karya/sutradara Edi Harsoyo, maka Erwin Rozaki H. kepencut dengan repertoar “Jas Merah” karya/sutradara Rudolp Puspa. Apresiasi sebuah repertoar seni pertunjukkan teater yang kemudian bermuara pada sebuah tulisan esai sedikit banyak akan menciptakan kebiasaan berapresiasi yang terdokumentasi dan menggoda masyarakat umum akan keindahan dan nilai-nilai yang ada dalam seni pertunjukkan teater.

Sedangkan dua esai yang lain yaitu “Perkembangan Seni Teater di Kampus STKIP PGRI Jombang dari Tahun ke Tahun” (M. Ilham Thobibi) dan “Musik Kami” (Muhammad Yusuf Efendi) cenderung lebih mirip tulisan feautures ketimbang esai. M. Ilham Thobibi bercerita tentang perkembangan teater di kampusnya semata tanpa studi perbandingan komprehensif. Begitu pun Muhammad Yusuf, dirinya asyik berkisah tentang perjalanan proses kreatif bermusiknya bersama komunitasnya tanpa “penguat” yang berimbang.

4/
Tentang tiga esai terakhir, yaitu; “Kumkum Sinden: Antara Tradisi dan Ceremony” (Setyowati), “Matinya Jaran Mabok di Kota Santri (Ratna Dewi Susminaningsih), “Kesenian Jaranan di Kota Kediri” (Eni Rosidah), saya menemukan keseriusan dalam memahat fenomena-fenomena kesenian tradisi sebagai prasasti yang idealnya didokumentasikan-dilestarikan. Meski objek kajiannya berbeda, namun ketiga penulis ini sedikit banyak menyampaikan gagasan yang serupa tentang ragam seni tradisi kehilangan eksistensinya di masyarakat. Ketiganya juga memiliki pandangan serupa tentang revitalisasi dan pelestarian seni tradisi agar tidak hilang eksistensi dan atau tercerabut dari akar masyarakatnya.

Mengingat esai adalah salah satu bentuk karya tulis maka menyampaikan gagasan yang subjektif dan argumentatif seyogyanya juga diikuti dengan pijakan akurasi data. Sayangnya, beberapa tulisan esai dalam buku ini tidak disertakan dengan data maupun objek pembanding yang komprehensif.
Bagi pribadi yang kebetulan “tidak dekat” dengan variabel-variabel yang ada dalam buku ini mungkin terasa asing dan bersifat informatif. Karena itu saya pribadi memandang buku ini merupakan keberanian rekan-rekanita mahasiswa STKIP PGRI Jombang Program Studi Bahasa dan Sastra 2009D untuk membagi pengalaman, pengetahuan, dan gagasan walau sebagian berada di wilayah private. Keberanian untuk berbagi mungkin memang merupakan ciri kaum intelektual muda, oleh sebab itu, ketika saya diminta menuliskan kata pengantar, saya merasa kumpulan esai ini tidak membutuhkannya. Mengingat, kumpulan esai ini adalah deretan narasi yang bisa berdiri sendiri.

5/
Demikian sekedar sebuah pengantar, mungkin lebi mirip catatan kuratorial. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi gerbang untuk lebih berani lagi berbagi dalam tulisan (tidak hanya lisan). Ketika sejarah ditandai dengan adanya tulisan maka lewat tulisanlah sejarah kita tulis dan kita ditulis sejarah.
Selamat tinggal masa pra-sejarah.
***

Padepokan Girilusi, Maret 2013
*) Litbang Lembaga Baca-Tulis Indonesia.
https://goresananjrahlelonobroto.wordpress.com/2014/12/13/sastra-pertunjukkan-dan-tradisi-di-mata-mahasiswa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt