Sebuah Pengantar Tugas Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia
Anjrah Lelono Broto *
1/
Verba volant scripta manent, kata-kata lisan itu bisa terbang hilang melayang, mudah dilupakan, sebaliknya apa yang ditulis akan tetap tinggal. Sejarah peradaban kita ditandai dengan penemuan tulisan. Ketika nenek moyang kita mulai mencatat peristiwa-peristiwa yang berkesan bagi dirinya dalam bentuk tulisan maka era primitivisme pun berakhir telah tanpa duka dan air mata. Sesuatu yang kita anggap berharga tidak hilang serta-merta ketika jarum jam bergerak, ketika matahari timbul dan tenggelam, ketika peradaban berganti-ganti tangan pemahatnya.
Posisi seni (dalam konteks ini adalah sastra, pertunjukkan, dan tradisi) di masyarakat merupakan sekatan dimensi yang menjadi fokus selaksa gagasan, kritik, dan penawaran solusi yang dituangkan rekan-rekanita mahasiswa STKIP PGRI Jombang Program Studi Bahasa dan Sastra 2009D dalam bentuk kumpulan esai pada buku “Memandang Seni (Sastra, Pertunjukkan, dan Tradisi” ini.
Merujuk pada latar belakang rekan-rekanita sebagai mayarakat intelektual pendidikan menempatkan periskop paedagogi sebagai variabel penaut dengan seni sastra, seni perrtunjukkan, dan seni tradisi. Geliat sastra pun ditelusuri korelasinya dengan pendidikan. Begitupun dengan seni pertunjukkan teater, bagaimana perwajahan teater pelajar, maupun catatan kebudayaan perjalanan proses kreatif berteater, menjadi objek kaji-timbang. Sedangkan, ragam seni tradisi menjelma menjadi prasasti yang didokumentasi dan dilestarikan.
2/
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Dari pengertian tersebut tentu kita dapat dapat mengetahui jika esai merupakan tulisan yang bersifat subjektif atau argumentatif dalam penyampaiannya. Sebuah esai merupakan suatu penilaian, pandangan, atau evaluasi penulis terhadap sebuah fakta yang terjadi untuk kemudian diambil kesimpulan. Menulis esai memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca untuk percaya terhadap pendapat kita tentang sebuah kejadian. Dengan tujuan tersebut, pendapat dalam esai hendaknya disertai dengan data-data atau fakta yang menunjang agar pembaca yakin terhadap pendapat kita.
Membaca judul-judul esai; “Pendidikan Sastra di Dunia Pendidikan” (Donni Iskandar Abdullah), “Sastra Dalam Pendidikan dan Masyarakat” (Putri Titah Nurhayati), “Apa Kabar Guru Sastra” (Ratna Rahayu Ningsih), “Kurangnya Perhatian Sastra” (Dennyka Diatma Putra), “Menumbuhkan Rasa Cinta Karya Sastra Berupa Novel di Zaman Internet” (Tria Desy Ari Anggraeni), akan kita temukan kesamaan pandangan tentang posisi sastra dalam masyarakat, terutama di wilayah pendidikan. Dari Putri Titah Nurhayati hingga Tria Desy Ari Anggraeni. menemukan satu fenomena yang serupa tapi tak sama tentang posisi sastra yang termarjinalkan dalam masyarakat (pendidikan) kita.
Bagi rekan-rekanita di atas, rendahnya minat baca hingga arah kebijakan pendidikan di tanah air merupakan salah satu elemen yang melatarbelakangi terpinggirnya sastra dalam masyarakat (pendidikan) kita. Dari latar belakang inilah, rekan-rekanita mencoba menawarkan solusi dengan mencitrakan sisi positif dari sastra, meluruskan arah kebijakan pendidikan pemerintah, hingga mengoptimalkan perangkat teknologi jejaring sosial.
Justru yang sedikit berbeda adalah dua tulisan yang berjudul “Masuknya Sastra dalam Sebuah Agama” (Ahmad Faizal Amir) dan “Bercermin pada Kisah Siti Nurbaya” (Mamek Priganivono Budi Haryoko). Dua tulisan ini tidak menautkan variabel pendidikan dengan variabel sastra. Ahmad Faizal Amir mencoba menelusuri keterkaitan antara sastra dengan agama, sedang Mamek Priganivono Budi Haryoko mengidentifikasi nafas Feminisme dalam novel Siti Nurbaya. Perbedaan variabel penaut dengan rekan-rekanita yang lain patut diapresiasi positif, namun akan menjadi lebih memikat dan meyakinkan pembacanya apabila Ahmad Faizal Amir tidak hanya mencatat fenomena-fenomena yang ada dan meminggirkan pendapatnya sendiri. Sedang nafas Feminisme dalam novel tonggak Angkatan Balai Pustaka tersebut rasanya bukan sesuatu yang baru dan seringkali diangkat ke dalam bentuk tulisan esai oleh rekan-rekanita akademisi sastra.
Keberbedaan juga ditemukan dalam “Sastra Sebagai Pembelajaran Nilai Budaya Jawa” (Dwi Zustyarini), dan “Perkembangan Sastra Jawa” (Faizal Febry A.). Dua tulisan esai ini menempatkan variabel Jawa, baik sebagai kebudayaan maupun kesusastraan, sebagai penaut korelasi dengan sastra itu sendiri. Bagi Dwi Zustyarini, nilai-nilai budaya Jawa yang semakin luntur dapat direvitalisasi melalui media sastra. Sedangkan, Faizal Febry A. mencoba berbagi pendapat dan penelusuran sepintasnya tentang sastra Jawa, baik lisan maupun tulian. Hadirnya dua variabel yang berbeda ini sedikit banyak menambah kekayaan khazanah pespektif penulisan kreatif dalam bentuk esai rekan-rekanita.
3/
Tak jauh berbeda dengan rekan-rekanita sebelumnya, variabel pendidikan pun menjadi primadona untuk ditautkan dengan variabel yang menjadi fokus kaji-timbangnya (teater). Dalam esai “Membangkitkan Apresiasi dan Minat Masyarakat dalam Berteater”, sang penulis, Edi Harsoyo, berbagi gagasan tentang bagaimana membangkitkan lebih perhatian publik pada seni pertunjukkan teater. Posisinya yang marjinal, menuntut langkah-langkah sinergis lintas kutub guna terentas dari labirin keterpurukan ini. Sedangkan, Indra Muhamad Nur dalam tulisannya “Dwi Tunggal (Teater dan Dunia Pendidikan)” mengasah rautannya tentang korelasi pendidikan dan teater sebagai dua variabel yang tidak bisa begitu saja dipisahkan. Sayang, objek kajian mengalami perluasan yang kurang urgen di bagian akhir tulisannya.
Keberbedaan saya temukan dalam “Besut Kesurupan Nilai Kehidupan” (Purwanto) dan “Hedonisme Vs Nasionalisme” (Erwin Rozaki H.). Dua esai tersebut mencoba fokus pada nilai-nilai yang ada dalam sebuah repertoar seni pertunjukkan teater. Jikalau Purwanto terkesan oleh repertoar “Rusmini Edan” karya/sutradara Edi Harsoyo, maka Erwin Rozaki H. kepencut dengan repertoar “Jas Merah” karya/sutradara Rudolp Puspa. Apresiasi sebuah repertoar seni pertunjukkan teater yang kemudian bermuara pada sebuah tulisan esai sedikit banyak akan menciptakan kebiasaan berapresiasi yang terdokumentasi dan menggoda masyarakat umum akan keindahan dan nilai-nilai yang ada dalam seni pertunjukkan teater.
Sedangkan dua esai yang lain yaitu “Perkembangan Seni Teater di Kampus STKIP PGRI Jombang dari Tahun ke Tahun” (M. Ilham Thobibi) dan “Musik Kami” (Muhammad Yusuf Efendi) cenderung lebih mirip tulisan feautures ketimbang esai. M. Ilham Thobibi bercerita tentang perkembangan teater di kampusnya semata tanpa studi perbandingan komprehensif. Begitu pun Muhammad Yusuf, dirinya asyik berkisah tentang perjalanan proses kreatif bermusiknya bersama komunitasnya tanpa “penguat” yang berimbang.
4/
Tentang tiga esai terakhir, yaitu; “Kumkum Sinden: Antara Tradisi dan Ceremony” (Setyowati), “Matinya Jaran Mabok di Kota Santri (Ratna Dewi Susminaningsih), “Kesenian Jaranan di Kota Kediri” (Eni Rosidah), saya menemukan keseriusan dalam memahat fenomena-fenomena kesenian tradisi sebagai prasasti yang idealnya didokumentasikan-dilestarikan. Meski objek kajiannya berbeda, namun ketiga penulis ini sedikit banyak menyampaikan gagasan yang serupa tentang ragam seni tradisi kehilangan eksistensinya di masyarakat. Ketiganya juga memiliki pandangan serupa tentang revitalisasi dan pelestarian seni tradisi agar tidak hilang eksistensi dan atau tercerabut dari akar masyarakatnya.
Mengingat esai adalah salah satu bentuk karya tulis maka menyampaikan gagasan yang subjektif dan argumentatif seyogyanya juga diikuti dengan pijakan akurasi data. Sayangnya, beberapa tulisan esai dalam buku ini tidak disertakan dengan data maupun objek pembanding yang komprehensif.
Bagi pribadi yang kebetulan “tidak dekat” dengan variabel-variabel yang ada dalam buku ini mungkin terasa asing dan bersifat informatif. Karena itu saya pribadi memandang buku ini merupakan keberanian rekan-rekanita mahasiswa STKIP PGRI Jombang Program Studi Bahasa dan Sastra 2009D untuk membagi pengalaman, pengetahuan, dan gagasan walau sebagian berada di wilayah private. Keberanian untuk berbagi mungkin memang merupakan ciri kaum intelektual muda, oleh sebab itu, ketika saya diminta menuliskan kata pengantar, saya merasa kumpulan esai ini tidak membutuhkannya. Mengingat, kumpulan esai ini adalah deretan narasi yang bisa berdiri sendiri.
5/
Demikian sekedar sebuah pengantar, mungkin lebi mirip catatan kuratorial. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi gerbang untuk lebih berani lagi berbagi dalam tulisan (tidak hanya lisan). Ketika sejarah ditandai dengan adanya tulisan maka lewat tulisanlah sejarah kita tulis dan kita ditulis sejarah.
Selamat tinggal masa pra-sejarah.
***
Padepokan Girilusi, Maret 2013
*) Litbang Lembaga Baca-Tulis Indonesia.
https://goresananjrahlelonobroto.wordpress.com/2014/12/13/sastra-pertunjukkan-dan-tradisi-di-mata-mahasiswa/
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan
A Jalal
A. Anzieb
A. Khoirul Anam
A. Mustofa Bisri
A. Rodhi Murtadho
A. Syauqi Sumbawi
A.P. Edi Atmaja
Abdoel Moeis
Abdul Kirno Tanda
Abdul Wachid B.S.
Abdullah Abubakar Batarfie
Abdurrahman Wahid
Abimardha Kurniawan
Abroorza A. Yusra
Acep Iwan Saidi
Achdiat K. Mihardja
Achiar M Permana
Adek Alwi
Adhi Pandoyo
Adib Baroya
Aditya Ardi N
Adri Sandra
Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Aguk Irawan MN
Agus Buchori
Agus Dermawan T.
Agus Mulyadi
Agus Prasmono
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunyoto
AH J Khuzaini
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Hasan MS
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Saifullah
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhmad Sekhu
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Alawi Al-Bantani
Alfatihatus Sholihatunnisa
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Alim Bakhtiar
Amie Williams
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amril Taufik Gobel
An. Ismanto
Andhi Setyo Wibowo
Andi Andrianto
Andong Buku #3
AndongBuku #3
Andrea Hirata
Anindita S Thayf
Anjrah Lelono Broto
Antologi Sastra Lamongan
Anton Wahyudi
Anugrah Gio Pratama
Aprinus Salam
APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia
Arafat Nur
Ardi Wina Saputra
Ardy Suryantoko
Arie MP Tamba
Arif Hidayat
Arif Saifudin Yudistira
Arman A.Z.
Arsyad Indradi
Asarpin
Ashimuddin Musa
Asrul Sani
Astuti Ananta Toer
Atafras
Audifax
Awalludin GD Mualif
Ayu Nuzul
Azizah Hefni
B Kunto Wibisono
Bahrul Amsal
Bambang Kempling
Beni Setia
Benny Benke
Beno Siang Pamungkas
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Bernando J. Sujibto
Binhad Nurrohmat
Bloomberg
Bre Redana
Budaya
Budi Darma
Buldanul Khuri
Bustan Basir Maras
Candra Adikara Irawan
Candrakirana
Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur
Capres Cawapres 2019
Catatan
Ceramah
Cerpen
Chairil Anwar
Chicilia Risca
CNN Indonesia
Coronavirus
COVID-19
D. Zawawi Imron
Damiri Mahmud
Darju Prasetya
Darman Moenir
Deddy Arsya
Denny JA
Denny Mizhar
Devy Kurnia Alamsyah
Dhoni Zustiyantoro
Dian Sukarno
Didin Tulus
Dien Makmur
Din Saja
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Donny Anggoro
Donny Darmawan
Dr. Hilma Rosyida Ahmad
Dwi Cipta
Dwi Klik Santosa
Dwi Pranoto
Dyah Ayu Fitriana
Ecep Heryadi
Edy Suprayitno
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Elok Dyah Messwati
Engkos Kosnadi
Erdogan
Erwin Setia
Esai
Esti Nuryani Kasam
Evan Ys
F. Budi Hardiman
F. Rahardi
Fahmi Faqih
Fahrudin Nasrulloh
Fahrur Rozi
Faidil Akbar
Farah Noersativa
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Fathul Qorib
Fatkhul Anas
Feby Indirani
Felix K. Nesi
Festival Teater Religi
Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan
Fira Basuki
Forum Santri Nasional (FSN)
Frischa Aswarini
Fuad Mardhatillah UY Tiba
Fuad Nawawi
Galuh Tulus Utama
Gampang Prawoto
Gde Artawan
Geger Riyanto
Geguritan
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Guenter Grass
Gus Ahmad Syauqi
Gus tf
Gusti Eka
Habib Bahar bin Smith
Haiku
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hamka
Han Gagas
Hary B Koriun
Hasan Basri
Hasnan Bachtiar
Heri Ruslan
Herman Hesse
Hertha Mueller
Heru Kurniawan
Hestri Hurustyanti
Holy Adib
Hudan Hidayat
Hujuala Rika Ayu
I Made Prabaswara
I Made Sujaya
IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah)
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Idrus
Ignas Kleden
Iksaka Banu
Imam Jazuli
Imam Nawawi
Imammuddin SA
Iman Budhi Santosa
Indra Intisa
Indra Mahadi
Indra Tjahyadi
Irfan Afifi
Irine Rakhmawati
Irwan Kelana
Isbedy Stiawan ZS
J.S. Badudu
Jadid Al Farisy
Jajang R Kawentar
Jawa Timur
Jean Marie Gustave le Clezio
JJ. Kusni
Jl Raya Simo Sungelebak
Jo Batara Surya
John H. McGlynn
Jordaidan Rizsyah
Jual Buku Paket Hemat
Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN
Jurnalisme Sastrawi
K.H. Ma'ruf Amin
Kadek Suartaya
Kaheesa Kirania Putri Ayu
Kahfie Nazaruddin
Kalis Mardiasih
Kamaluddin Ramdhan
Kanti W. Janis
Karanggeneng
Kardono Setyorakhmadi
Kedai Kopi Sastra
Kedung Darma Romansha
Kemah Budaya Pantura (KBP)
KetemuBuku Jombang
KH. M. Najib Muhammad
KH. Muhammad Amin (1910-1949)
Khairul Mufid Jr
Khawas Auskarni
Khoirul Abidin
Khoshshol Fairuz
Ki Ompong Sudarsono
Kitab Arbain Nawawi
Kodrat Setiawan
Kompas TV
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA)
Komunitas Sastra dan Teater Lamongan
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
Komunitas-komunitas Teater di Lamongan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)
Kopuisi
Kostela
Kritik Sastra
Kumpulan Cerita Buntak
Kurnia Effendi
Kuswaidi Syafi’ie
L Ridwan Muljosudarmo
L.K. Ara
Lamongan
Lan Fang
Lawi Ibung
Leila S. Chudori
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M)
Literasi
Liza Wahyuninto
Lukas Luwarso
Lukisan
Lukman
Lukman Santoso Az
Lutfi Mardiansyah
M Farid W Makkulau
M. Faizi
M.D. Atmaja
Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar
Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1
Mahfud Ikhwan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Maman S Mahayana
Manado
Manneke Budiman
Maratushsholihah
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Magdalena Bhoernomo
Mario F. Lawi
Marsel Robot
Martin Aleida
Marwanto
Mashuri
Massayu
Masuki M. Astro
Masyhudi
Media Seputar Pendidikan
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Memoar Purnama di Kampung Halaman
Mereka yang Menjerat Gus Dur
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mien Uno
Moh. Dzunnurrain
Moh. Jauhar al-Hakimi
Mohammad Rafi Azzamy
Mohammad Rokib
Mohammad Yamin
Muafiqul Khalid MD
Much. Khoiri
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Alfatih Suryadilaga
Muhammad Antakusuma
Muhammad Fikry Mauludy
Muhammad Hafil
Muhammad Marzuki
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad N. Hassan
Muhammad Subarkah
Muhammad Subhan
Muhammad Yasir
Muhidin M. Dahlan
Muhyiddin
Mukadi
Mukani
Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur
Musa Ismail
Mutia Sukma
N. Syamsuddin CH. Haesy
Nanang E S
Nara Ahirullah
Naskah Teater
Nezar Patria
Noor H. Dee
Nunus Supardi
Nur Haryanto
Nur Wachid
Nurel Javissyarqi
Nurul Komariyah
Okky Madasari
Olivia Kristina Sinaga
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pagelaran Musim Tandur
Palupi Panca Astuti
Pameran Lukisan
Parimono V / 40 Plandi Jombang
PC. Lesbumi NU Babat
PDS HB Jassin
Pelukis Dahlan Kong
Pelukis Tarmuzie
Penculikan Aktivis 1988
Pendidikan
Pengajian
Pengarang kelahiran Lamongan
Pentigraf
Pepaosan
Perbincangan
Peringatan Hari Pahlawan 10 November
Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur
Pipiet Senja
Politik
Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan
Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang
Pramoedya Ananta Toer
Presiden Jokowi
Prosa
Puisi
Puisi Menolak Korupsi (PMK)
Puji Santosa
Pustaka LaBRAK
PUstaka puJAngga
R. Ng. Ronggowarsito
Radhar Panca Dahana
Raedu Basha
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rasanrasan Boengaketji
Raudlotul Immaroh
Reiny Dwinanda
Remy Sylado
Resensi
Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992
Ribut Wijoto
Riki Antoni
Riki Dhamparan Putra
Rinto Andriono
Risang Anom Pujayanto
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Roland Barthes
Rosi
Rosihan Anwar
RR Miranda
Rumah Budaya Pantura (RBP)
S. Jai
S.W. Teofani
Sabiq Carebesth
Sabrank Suparno
Safitri Ningrum
Sainul Hermawan
Sajak
Salman Aristo
Sandiaga Uno
Sanggar Lukis Alam
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang
Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST)
Sarasehan dan Launching Buku
Sartika Sari
Sasti Gotama
Sastra Kuno Suku Sasak
Sastri Bakry
Satmoko Budi Santoso
Satu Jam Sastra
Satyagraha Hoerip
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
SelaSAstra Boenga Ketjil
Seni Gumira Ajidarma
Seni Rupa
Seno Gumira Ajidarma
Seputar Sastra Pendidikan
Sergi Sutanto
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sirdjanul Ghufron
Siwi Dwi Saputro
Slamet Rahardjo Rais
Soediro Satoto
Soekarno
Soeparno S. Adhy
Soesilo Toer
Soetanto Soepiadhy
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sosiawan Leak
Sri Handi Lestari
Sri Wintala Achmad
STKIP PGRI Ponorogo
Subagio Sastrowardoyo
Sudarmoko
Sujatmiko
Sukarno
Suminto A. Sayuti
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syahrudin Attar
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili
Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari
Sylvianita Widyawati
Tangguh Pitoyo
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teater Ilat
Teater nDrinDinG
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Tias Tatanka
Timur Sinar Suprabana
Titi Aoska
Tiyasa Jati Pramono
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga
Toni Masdiono
Tri Broto Wibisono
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Tulus Wijanarko
Umar Fauzi
Umbu Landu Paranggi
Umi Kulsum
Universitas Jember
Universitas Negeri Jember
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W.S. Rendra
Wage Daksinarga
Wahyu Aji
Warung Boengaketjil
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wiji Thukul
Wildan Nugraha
Wildana Wargadinata
Yanusa Nugroho
Yasraf Amir Piliang
Yerusalem Ibu Kota Palestina
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yudhi Herwibowo
Yuditeha
Yusri Fajar
Yuval Noah Harari
Zainal Arifin Thoha
Zainuddin Sugendal
Zara Zettira ZR
Zehan Zareez
Zuhdi Swt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar