Sabtu, 22 Februari 2020

MENULIS KARYA SASTRA

Mengelola Kepribadian dan Masa Depan Kehidupan
Rodli TL

Pandangan Umum

Istilah Sastra yang merupakan serapan dari kata Shastra yang berasal dari Bahasa Sanskerta, adalah teks bermakna ajaran atau pedoman. Dan Sastra merupakan cipta manusia, baik lisan maupun tulisan, yang mengandung maksud nilai-nilai kebaikan yang indah serta menarik, yang diajarkan dari generasi pendahulu kepada generasi berikutnya dengan kandungan keindahannya. Sebagaimana penyair Sapardi Djoko Damono mengungkapkan bahwa di dalam kehidupan, sastra menampilkan gambaran realitas sosial, yang menurut Suyitno menjadi peristiwa yang imajinatif dan kreatif, yang dapat dipertanggungjawabkanTentunya karya sastra merupakan pengalaman ekspresi dan imajinasi seseorang berupa pikiran, perasaan, semangat dan iman, sebagaimana yang diungkapkan dengan bahasa yang indah.

Werren (1989) mengungkapkan ciri-ciri sastra, yaitu:
1. Sebuah ciptaan.
2. Luapan emosi.
3. Bersifat otonom yang selaras antara bentuk dan isi.
4. Menghadirkan sintesis terhadap hal-hal yang bertentangan.
5. Mengungkapkan yang tidak terungkap dengan bahasa sehari-hari.

Makna dan ciri sastra tersebut memunculkan banyak fungsi, diantaranya:
1. Fungsi rekreatif, dapat memberikan hiburan yang menyenangkan bagi penikmat.
2. Fungsi didaktif, mengajarkan nilai-nilai dan norma kebaikan untuk direnungkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Fungsi transdensi, memotivasi untuk mengenal segala aspek hidup, Tuhan dan segala ciptaannya.

Di dataran bumi Nusantara, sangatlah kuat kedudukannya sastra lisan, yang hampir setiap transformasi peristiwa sejarahnya beriringan, bahkan didahului dengan sastra. Sastra sangat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, bahkan kebijakan suatu pemerintahan. Kalau kita menengok perkembangan kesusastraan Inggris, misalkan atas karya-karya dari penulis William Shakespeare, kemudian mengkomparasikan bagaimana kerajaan dikelola menjadi negara maju, disebabkan peran sastra dalam bentuk naskah-naskah drama William, yang seringkali menjadi tontonan wajib kalangan Istana. Maka cukuplah strategi mengkudeta dan persoalan lain yang memecah pemerintah, tertuangkan di naskah-naskah William di dalam panggung-panggung sandiwaranya, sebab istana sudah diberitahu bagaimana kerajaan dikudeta oleh orang-orang dekatnya, dan potensi konflik lainnya serta solusinya.

Bila kita mau menengok ke belakang tentang fungsi sastra di Nusantara, maka akan menemukan banyak karya sastra yang sejatinya menjadi kitab suci agama-agama bumi, bahkan menjadi do’a-doa ritual kepercayaan tertentu. Budayawan Kuntowijoyo pun pernah memaklumatkan dengan sastra profetiknya, bahwa sastra adalah media transendental, sastra menjadi media humanisasi, sastra sebagai media liberasi.

Sastra akan menjadi media untuk memenuhi seluruh kebutuhan spiritual umat manusia, tentu membutuhkan kekuatan di luar dirinya, terhadap yang ghaib, terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kebutuhan pada fungsi sebagai makhluk sosial, interaksi, serta saling menjaga keharmonisan hubungan, dan liberasi, bahwa umat manusia membutuhkan bentuk-bentuk pembebasan demi mengekspresikan hal-hal yang positif.

Menyimpulkan beberapa wacana di atas, pada hakikatnya sastra mempunyai spirit yang sangat kuat guna membentuk kepribadian seseorang dan masyarakat dalam mengelola keselarasannya.
***

Mengapa Menulis

“Sahabat Ali bin Abi Tholib pernah berpesan perihal pentingnya menulis; ikatlah ilmu dengan menulis. Begitu juga pemikir besar Imam al-Ghazali mengatakan, kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis…”

Selain yang sudah tersampaikan di atas, masih banyak fungsi dan manfaat untuk dijadikan pedoman, perihal kenapa proses kreatif menulis harus dilakukan. Diantaranya sebagaimana berikut:

1. Media Pengungkapan Pikiran dan Perasaan

Hasil dari sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa kecenderungan seseorang berbicara dalam pikirannya sendiri itu jauh lebih banyak dibandingkan berbicara langsung dengan orang lain, dan pembicaraan tersebut cenderung dikendalikan oleh prasangka-prasangka negatif. Tentu persoalan dalam diri tersebut perlu dicarikan solusinya, di antaranya: pikirannya harus banyak diisi dengan aktifitas berdzikir kepada Tuhan, membaca kitab suci, atau bacaan-bacaan yang inspiratif. Cara lain adalah dengan menulis.

Menulis ialah cara yang sangat baik untuk mengontrol gelombang pikiran kita, yang akan bisa mengalihkan prasangka negatif tersebut menuju prasangka-prasangka positif. Seluruh pikiran dan perasaan yang acap kali berkecamuk, akan punya ruang-ruang positif sekaligus bisa bebas terekspresikan dalam bentuk tulisan. Ekpresi dalam bentuk tulisan mempunyai kecendrungan pada hal-hal yang postif dan optimis di dalam melihat masa depan. Bila pikiran dan perasaan terkontrol pada hal-hal yang positif, maka akan menjadi laku (perilaku) dan sikap yang positif.

2. Media Penemuan Eksistensi

Menulis merupakan proses mencari dan menandai kepribadian, yang prosesnya berinteraksi di dalam seluruh pikiran, perasaan, dan sikap dengan fenomena kehidupan penulis. Karya-karya yang dihasilkan akan banyak membantu seseorang menemukan eksistensi dirinya, maka benar sebuah ungkapan yang pernah dilontarkan sastrawan Pramoedya Ananta Toer, menulis adalah iktiar untuk tidak digilas oleh zaman dan sejarahnya. Tulisan-tulisan dalam karya sastra akan mengidentifikasi kepribadian yang sebenarnya, dan dapat menjadi bahan perbaikan evaluasi tentang perkembangan kepribadian.

3. Media Meminimalisir Gangguan Jiwa atau Stress

Sebagaimana tertulis pada bagian pertama, bahwa seseorang punya kecenderungan cukup besar berbicara dengan pikirannya sendiri, yang prosentasinya lebih besar pada prasangka-prasangka negatif. Maka, apabila persoalan tersebut tidak segera diekspresikan dengan berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung, tentu akan berdampak pada depresi dan stress tingkat tinggi.

Seringkali para psikiater menyarankan agar menyempatkan bertemu dengan teman-teman, dan ngobrol yang menyenangkan, guna mencapai tingkat kesenangan atau kebahagiaan. Selain itu, mengekpresikan perasaan dan pikiran dalam bentuk tulisan sebagai cara yang cemerlang, untuk meminimalisir dipresi dan stress. Karena kegiatan menulis sangatlah membantu menyampaikan semua permasalahan perasaan dan pikiran yang ada.

4. Media Proses Kreatif Berkarya

Syarat berfikir kreatif itu harus terimplementasi dalam perbuatan, dibuktikan melalui karya yang dihasilkan. Tulisan bisa menjadi hasil kreativitas yang dapat menjadi pijakan untuk melakukan kreativitas lainnya, juga bentuk dokumentasi dari karya kreativitas yang dihasilkan. Kreativitas karya dalam bentuk tulisan adalah budaya keilmuan dan akademik tertinggi, lantaran kreativitas dalam karya tulisan bisa dimanfaatkan jauh melampaui latar dan waktu, melampaui wilayah dan zamannya.

5. Media Peningkatan Kualitas Kepribadian yang Lebih Baik

Lantaran proses menulis mampu mengelola pikiran-pikiran negatif beralih di jalur yang positif, maka akan menjadi sifat dan sikap positif, yang pastinya akan menempatkan seseorang itu pada kedudukan yang positif, tempat yang baik. Hampir semua manusia dikenal memiliki kepribadian yang baik, salah satunya dikenal lewat tulisannya. Sebab para penulis terbiasa dengan mengelola pikiran dan perasaanya dengan tulisannya (karyanya). Dan tentu para penulis akan sangat-sangat mempertimbangkan manfaat tulisannya bagi para pembacanya di dalam pergaulan (kehidupan), atau penulis pastinya mempunyai cita-cita besar akan masa depan kehidupan yang lebih baik.

Strategi Menulis Kreatif

1. Menanamkan rasa cinta pada karya sastra dengan banyak membaca ragam dan tema yang disukai.
2. Memotivasi diri menulis.
3. Silaturahmi dengan sesama penulis lewat mengikuti pertemuan-pertemuan acara kepenulisan.
4. Membuat jadwal yang rutin dan ketat dalam menulis.
5. Mempublikasikan tulisan.

Sebenarnya sudah banyak strategi yang ditawarkan oleh para pakar dalam melakukan proses menulis karya sastra, mulai dari membuat kerangka sebagaimana yang ada pada bangunan plot, atau dengan cara brainstorming, mengumpulkan kata dan frase yang ada kaitannya dengan tema. Namun selalu saja muncul pertanyaan, misal bagaimana cara mendapatkan ide, bahkan ada yang berhenti menulis, karena merasa tidak pernah memperoleh ilham untuk menulis. Padahal ada strategi menulis yang tanpa diawali punya ide, yaitu cukup menulis satu kata yang kemudian dikembangkan menjadi kalimat, paragraf, dan seterusnya.

Di saat kita mengembangkan kata menjadi kalimat, biasanya saat itu juga ide akan berdatangan. Lantaran banyaknya ide yang bermunculansemakin bingung mana yang ditulis duluan. Maka, tulislah apa saja yang melesat dalam pikiran sewaktu menulis. Jangan khawatir nyambung atau tidak dengan ide pertamanya. Biarkanlah mengalir menjadi tulisan, sebab ide yang berdatangan adalah kekayaan tersembunyi di dalam proses menulis. Menulislah sampai dapat menikmatinya. Bila mulai payah, istirahatlah, dan saat pikiran kembali segar, bacalah ulang tulisan dari awal yang mungkin berantakan. Setelah membaca keseluruhan, maka dengan sendirinya akan punya keinginan besar merapikan setiap kalimat, setiap ide menjadi tulisan yang menarik, bahkan bisa jadi akan takjub dengan tulisan sendiri, yang mulanya tidak punya ide apa yang harus dituliskan.

Dan rawatlah semua tulisan, sebab tulisan hari ini yang mungkin kita anggap kurang berharga, akan menjadi ide sangat menarik untuk karya besar nantinya. Penulis hebat adalah yang punya banyak tulisan, dan penyakit terbesar dalam menulis adalah hilangnya kemauan dalam menulis.

Yakinlah bahwa setiap potensi kebaikan akan berkembang manfaatnya dengan proses kreatif menulis, sebagaimana harapan al-Ghozali mengenai manfaat kebaikan penulis, akan mampu melampaui anak raja atau anak ulama.’

Lamongan, 21 Februari 2020.

[Dipresentasikan sebagai materi workshop peningkatan kemampuan kebahasaan dan kesastraan, Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Unisda Lamongan, 22 Februari 2020]
http://sastra-indonesia.com/2020/02/menulis-karya-sastra/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt