Minggu, 01 Agustus 2021

Ruang Guru: Dicari, Guru Sastra Kreatif

Gde Artawan
balipost.com
 
BALAI Bahasa Denpasar di bawah pimpinan IB Darmasuta kembali menunjukkan komitmennya dalam menumbuhkan atmosfer sastra di Bali melalui beberapa kegiatan kesastraan yang digelar di Singaraja — menyambut HUT ke-400 Kota Singaraja bekerja sama dengan Himpunan Pecinta Sastra se-Bali dan Dinas Pendidikan Buleleng, pada Rabu (31/3) lalu.
 
Dua buku dibedah dalam acara itu. Pertama, buku kumpulan puisi berbahasa Bali “Bali Suar Tanah Dumilah” karya Putu Sedana dibedah I Gde Dharna. Kedua, buku “Melihat Bali melalui Karya Anak Agung Panji Tisna” karya Hurrijah Ruba’I yang dibedah Wayan Artika. Pada hari yang sama, Tan Lioe Ie menampilkan makalah tentang “Musikalisasi Puisi” di gedung Puri Sasana Budaya Singaraja, dihadiri puluhan guru sastra, siswa SLTP dan SMU, dosen, mahasiswa, birokrat, seniman, dan beberapa pemerhati sastra lainnya.
 
Acara dimulai dengan penampilan musikalisasi puisi kelompok Kharisma (siswa SMU 4 Singaraja) dengan beberapa nomor puisi. Penampilan kelompok Kharisma seakan memberi jawaban bahwa kegairahan bersastra di kalangan siswa masih terpelihara dan berdenyut. Selanjutnya Gde Dharna secara bergiliran membedah kumpulan puisi bahasa Bali karya Putu Sedana dan Wayan Artika membedah buku karya Hurriyah.
 
Dalam diskusi, ternyata respons peserta terhadap kumpulan puisi bahasa Bali karya Putu Sedana cukup tinggi, mulai dari persoalan pemilihan kata, daya ucap, sampai pada konsep sistem religi — Hindu. Ketika Sedana menggunakan kata nyatur langit, seorang guru mempertanyakan dari persepsi Hindu, bukanlah selama ini dikenal konsep tiga dilihat dari parameter stratifikasi bhur buwah swah. Ketika Sedana menggunakan kata “sore-sore”, peserta lain menggugat, apakah tidak ada kata dalam bahasa Bali yang maknanya mewakili “sore-sore”. Pun tentang kata sarwa sadaka, dan seterusnya. Malah IGP Antara membayangi Gde Dharna dengan daya analisisnya membedah puisi-puisi Putu Sedana secara panjang dari segala aspek, baik menyangkut segi intrinsiknya maupun unsur ekstrinsiknya secara komprehensif.
 
Penulis Perlu Hadir?
 
Keputusan untuk menghadirkan penulis yang bukunya dibedah merupakan upaya yang dari satu segi, yaitu memperkenalkan penulisnya kepada masyarakat pemerhati sastra bisa dimaklumi. Namun, di lain sisi, “bencana budaya” dimungkinkan terjadi jika ada interaksi dari dua kubu yang berbeda — penulis dan pemerhati (masyarakat pembaca) –sama-sama bicara dari persepsi masing-masing. Teks yang mengejawantahkan daya hidup dan dunia otonom yang memungkinkan tampil multidimensional menjadi subjek yang kaku, kering, dan bisa tak bernyawa dalam areal interindividu.
 
Interpretasi-interpretasi yang muncul telah terkapling dalam daya komprehensibilitas dan kadar apresiasi penulis dan pembaca. Tentu jika diperdebatkan menjadi kerja tidak efektif. Seorang Sunaryono Basuki Ks. (Yon) yang hadir dalam acara bedah bukunya “Topeng Jro Ketut” oleh Suarjana di Balai Bahasa beberapa bulan lalu hampir tergelincir “menguliahi” peserta ketika peserta bertanya tentang maksud Yon menulis sesuatu pada “Topeng Jro Ketut”. Yon tidak memberi jawaban atas pertanyaan peserta, tetapi memberi hak sepenuhnya kepada pembaca melalui daya resepsinya untuk memaknai tulisan Yon. Dalam hal ini Yon sadar betul bahwa ketika karyanya sudah ada di tangan pembaca, karya itu bukan lagi monopoli milik Yon.
 
Menempatkan pembaca sebagai bagian yang penting dalam memaknai teks merupakan kesadaran kreatif penulis. Kehadiran Putu Sedana dan Hurriah dalam acara bedah bukunya menjadi tidak efektif saat Putu Sedana dan Hurriyah memberi pertanggungjawaban kreatif, komprehensif, dan terkesan meminimalkan peran pembedah. Sedana dalam menjawab gugatan para peserta tentang diksi yang digunakannya terkesan berlindung pada konsep bahwa penulis adalah seorang kreator yang bisa menggunakan medium bahasa secara liar dan kreatif serta berbeda dari kewajaran tanpa mengekor pada diksi penulis lain. Hurriyah, ketika peserta menggugat tidak ditemukannya Bali khususnya tradisi wanita Bali dalam buku esei “Melihat Bali melalui AA Pandji Tisna” malah berlindung dengan mengatakan eseinya itu baru dalam tahap awal pengamatan. Peran pembedahan tidak banyak mengemuka.
 
Musikalisasi Puisi
 
Pada sesi penyampaian sosialisasi musikalisasi oleh Tan Lioe Ie, komunikasi dua arah baru menyembul. Tan memulai dengan musikalisasi dua puisi Umbu Landu Paranggi yang membuat vibrasi apresiasi sastra secara konkret dan menyegarkan mulai muncul. Secara komprehensif, Tan Lioe Ie memaparkan konsep tentang musikalisasi puisi yang muncul tahun 1980-an, sekalipun pada tradisi lisan telah terjadi ratusan tahun yang lalu melalui kekawin dan kegiatan mewirama yang bersumber pada Ramayana dan Mahabharata.
 
Tan Lioe Ie beberapa kali menekankan tentang kapasitas puisi yang bukan sekadar subordinat dari musik dan musikalisasi sebagai sebuah alternatif untuk mengantarkan puisi bisa sampai secara nikmat ke audience. Berangkat dari pengalamannya sebagai juri lomba musikalisasi puisi, Tan Lioe Ie juga menyodorkan beberapa kelemahan yang muncul pada peserta lomba seperti pemilihan tempo yang kurang tepat, memaksakan selera musik tertentu, “egoisme” individu, penataan vokal yang kurang pas, interlude yang berlebihan, pemenggalan kata pada puisi, dan komposisi secara keseluruhan masih lemah.
 
Dalam acara diskusi, respons guru-guru, mahasiswa, dan siswa cukup tinggi terbukti terjadi interaksi yang cukup hangat tentang sejarah musikalisasi puisi, sarana yang digunakan, pemilihan puisi, sampai pada perkembangan tradisi lisan “musikalisasi” Mahabharata dan Ramayana dari India, ke Jawa, dan ke Bali. Tan melengkapi “sosialisasinya” dengan contoh soal musikalisasi dengan menampilkan musikalisasi puisi “Kuda Putih” karya Umbu Landu Paranggi.
 
Jika kemudian acara berakhir, paling tidak Kepala Dinas Pendidikan Buleleng membawa PR untuk menyusun strategi guna meladeni kegairahan pada pengajar sastra yang hadir pada acara kesastraan hari itu agar lebih kreatif, atau mengingatkan guru pengajar sastra yang lain untuk memberi kecintaan dan ruang yang proporsional pada sastra. Sehingga, pujian cerdas dari guru-guru tidak hanya pada anak yang nilai ilmu eksatanya sembilan, tetapi juga ditujukan untuk anak yang karya sastra atau pembacaan sastranya bagus. Sekarang harus dicari guru-guru yang seperti itu.
***

http://sastra-indonesia.com/2010/09/dicari-guru-sastra-kreatif/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Jalal A. Anzieb A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi A.P. Edi Atmaja Abdoel Moeis Abdul Kirno Tanda Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Abimardha Kurniawan Abroorza A. Yusra Acep Iwan Saidi Achdiat K. Mihardja Achiar M Permana Adek Alwi Adhi Pandoyo Adib Baroya Aditya Ardi N Adri Sandra Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agus Buchori Agus Dermawan T. Agus Mulyadi Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Farid Yahya Ahmad Hasan MS Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Saifullah Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Alawi Al-Bantani Alfatihatus Sholihatunnisa Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Amie Williams Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amril Taufik Gobel An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andi Andrianto Andong Buku #3 AndongBuku #3 Andrea Hirata Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ardi Wina Saputra Ardy Suryantoko Arie MP Tamba Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Asarpin Ashimuddin Musa Asrul Sani Astuti Ananta Toer Atafras Audifax Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Azizah Hefni B Kunto Wibisono Bahrul Amsal Bambang Kempling Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bloomberg Bre Redana Budaya Budi Darma Buldanul Khuri Bustan Basir Maras Candra Adikara Irawan Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres Cawapres 2019 Catatan Ceramah Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 D. Zawawi Imron Damiri Mahmud Darju Prasetya Darman Moenir Deddy Arsya Denny JA Denny Mizhar Devy Kurnia Alamsyah Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Didin Tulus Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Donny Anggoro Donny Darmawan Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Ecep Heryadi Edy Suprayitno Eka Budianta Eka Kurniawan Elok Dyah Messwati Engkos Kosnadi Erdogan Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Faidil Akbar Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathul Qorib Fatkhul Anas Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Teater Religi Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fira Basuki Forum Santri Nasional (FSN) Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohamad Gola Gong Grathia Pitaloka Guenter Grass Gus Ahmad Syauqi Gus tf Gusti Eka Habib Bahar bin Smith Haiku Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Han Gagas Hary B Koriun Hasan Basri Hasnan Bachtiar Heri Ruslan Herman Hesse Hertha Mueller Heru Kurniawan Hestri Hurustyanti Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu I Made Prabaswara I Made Sujaya IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Idrus Ignas Kleden Iksaka Banu Imam Jazuli Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indra Intisa Indra Mahadi Indra Tjahyadi Irfan Afifi Irine Rakhmawati Irwan Kelana Isbedy Stiawan ZS J.S. Badudu Jadid Al Farisy Jajang R Kawentar Jawa Timur Jean Marie Gustave le Clezio JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Jo Batara Surya John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Juara 3 Lomba Lompat Jauh DISPORA LAMONGAN Jurnalisme Sastrawi K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kaheesa Kirania Putri Ayu Kahfie Nazaruddin Kalis Mardiasih Kamaluddin Ramdhan Kanti W. Janis Karanggeneng Kardono Setyorakhmadi Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Pantura (KBP) KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Abidin Khoshshol Fairuz Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kodrat Setiawan Kompas TV Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas-komunitas Teater di Lamongan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kopuisi Kostela Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lamongan Lan Fang Lawi Ibung Leila S. Chudori Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukisan Lukman Lukman Santoso Az Lutfi Mardiansyah M Farid W Makkulau M. Faizi M.D. Atmaja Madrasah Aliyah Matholi'ul Anwar Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maman S Mahayana Manado Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Marsel Robot Martin Aleida Marwanto Mashuri Massayu Masuki M. Astro Masyhudi Media Seputar Pendidikan Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Mereka yang Menjerat Gus Dur MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Moh. Dzunnurrain Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Rafi Azzamy Mohammad Rokib Mohammad Yamin Muafiqul Khalid MD Much. Khoiri Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Antakusuma Muhammad Fikry Mauludy Muhammad Hafil Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Subhan Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Muhyiddin Mukadi Mukani Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nanang E S Nara Ahirullah Naskah Teater Nezar Patria Noor H. Dee Nunus Supardi Nur Haryanto Nur Wachid Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Okky Madasari Olivia Kristina Sinaga Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS HB Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Tarmuzie Penculikan Aktivis 1988 Pendidikan Pengajian Pengarang kelahiran Lamongan Pentigraf Pepaosan Perbincangan Peringatan Hari Pahlawan 10 November Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Santosa Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1992 Ribut Wijoto Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Risang Anom Pujayanto Robin Al Kautsar Rodli TL Roland Barthes Rosi Rosihan Anwar RR Miranda Rumah Budaya Pantura (RBP) S. Jai S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sainul Hermawan Sajak Salman Aristo Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Sastra Tasikmalaya (SST) Sarasehan dan Launching Buku Sartika Sari Sasti Gotama Sastra Kuno Suku Sasak Sastri Bakry Satmoko Budi Santoso Satu Jam Sastra Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Pendidikan Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sirdjanul Ghufron Siwi Dwi Saputro Slamet Rahardjo Rais Soediro Satoto Soekarno Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Sri Handi Lestari Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Sudarmoko Sujatmiko Sukarno Suminto A. Sayuti Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Sylvianita Widyawati Tangguh Pitoyo Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teater nDrinDinG Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tias Tatanka Timur Sinar Suprabana Titi Aoska Tiyasa Jati Pramono Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Toni Masdiono Tri Broto Wibisono TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Tulus Wijanarko Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Universitas Negeri Jember Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Wiji Thukul Wildan Nugraha Wildana Wargadinata Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yudhi Herwibowo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zara Zettira ZR Zehan Zareez Zuhdi Swt